Serba Salah

2.5K 362 9
                                    

Sambil meminum es campur, Soojung tetap memandang layar laptopnya dengan fokus. Pada hari pertama liburan ia sudah menetapkan bahwa ia akan menonton film animasi kesukaannya, tak lupa ia mematikan ponsel dan mengunci pintu kamar agar ia tidak terganggu oleh hama wereng.

Karena terlalu fokus dengan film, tak sadar mangkuk yang di bawa Soojung miring dan menumpahkan sedikit es campur ke pakaiannya. Gadis itu melenguh kesal sembari mem-pause filmnya, lalu bergerak untuk mengambil tisu di buffet.

Tidak menemukan tisu, ia beranjak keluar kamar dan turun ke dapur untuk mengambil persediaan tisu.

Di ruang tengah, ia bertemu dengan kakaknya yang sedang menonton televisi.

"Heh ngiler ya lo?", Baju bagian dada Soojung yang basah itu menjadi olok-olokan Soyeon pada adiknya.

Soojung mencibirkan bibir pada kakaknya lalu lanjut melangkahkan kaki menuju dapur dan sesampai di dapur, ia membuka lemari penyimpanan.

"Mbak, tisu mana?" seru Soojung saat benda yang di carinya tidak ada.

Tiba tiba Soyeon sudah berdiri di samping Soojung sambil membawa tisu. Soojung yang melihat hal tersebut langsung mendengus kemudian mengambil tisu itu dan meninggalkan Soyeon sendiri di dapur.

"Itu, tadi ada si item nelfon,"

Soojung menghentikan langkahnya tepat di bawah tangga dan menoleh, "Jongin?" tanyanya memastikan.

"Iya, katanya hape lo gak aktif. Kenapa?", Soyeon berjalan menuju ruang tengah yang dekat dengan tangga.

"Oh, itu," Soojung membasahi bibirnya. "Lagi sibuk nonton. Dah."

Setelah mengatakan itu, Soojung terburu-buru menaiki tangga dan memasuki kamarnya. Kemudian ia mengambil ponsel dan mengaktifkannya sembari duduk di bibir kasur.

Bibir gadis itu berkomat-kamit mengeluarkan sumpah serapah atas kebodohannya mematikan ponsel dan membuat Jongin tidak bisa menghubunginya.

Eh, tunggu, memangnya kenapa kalau Jongin tidak bisa menghubunginya?

"Gak beres nih," gumamnya.

Lalu Soojung mematikan ponselnya dan merangkak ke tengah kasur untuk melanjutkan menonton film. Ia mencoba meletakkan dirinya pada sandaran dan menyamankan posisi, namun matanya tampak gelisah.

"ANJIIIIIRR!!"

"DEK, IH, BERISIK!"

Soojung mengacak-acak rambutnya hingga berantakan, lalu menyahut ponsel dan mengaktifkannya kembali. Sesudah aktif, ia langsung membuka aplikasi LINE dan mencari cari nama Jongin dalam kontaknya. Tanpa berfikir, Soojung langsung menghubungi Jongin.

Baru 2 detik Soojung menghubungi, Jongin langsung mengangkatnya. "Ha –"

"Heh ngapain lo nelfon mbak gue?" potong Soojung cepat.

Namun pada detik berikutnya, hati Soojung menjerit kesal karena suara Soojung tampak seperti singa yang mengaum kelaparan.

"Galak amat lo!" balas Jongin, membuat Soojung memukul-mukul kepalanya; menyesal, karena Jongin balas menggalakinya.

"Iya iya, maaf," suara Soojung mulai melembut.

Jongin tidak membalas ucapan Soojung dan membuat gadis itu merasa semakin menyesal.

"Ngin?" panggilnya.

"Apaan sih?"

"Dih, galak...," suara Soojung memelan, ketakutan.

"Yaudah, gue sibuk. Bye,"

Sambungan terputus dengan tanda Soojung mencabikan bibirnya. Ini salahnya. Salah, salah, salah, dan salahnya!

Soojung memandang kontak LINE Jongin dengan mata berkaca-kaca sebelum akhirnya gadis itu merengek tidak jelas sembari melempar ponselnya –entah kemana.

"NGESELIIIIN!"

"DEK, NGAPAIN SIH? BERISIK!"

"BODOAMAT!"

SOOJUNG & JONGINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang