Part 2

81 8 3
                                    

3 tahun berlalu mereka jalani dengan tawa canda, suka duka mereka lewati bersama.
Sulit untuk terpisahkan dan tak akan mau terpisahkan.

Sekarang mereka telah kelas 2 SMA dan tentunya satu sekolah dan satu kelas dengan ray , kakaknya radit kelas 3 SMA sama dgn sekolah liona dan ray.

Sampai saat ini juga liona masih tetap dengan perasaannya kepada ray. Cinta .

Liona berusaha untuk menyimpan sendiri perasaan nya karena 2 alasan, yang pertama ia takut persahabatan mereka hancur  dan yg kedua ia takut bertepuk sebelah tangan.

**

"Pagi ma, pa, kak" sapa liona saat turun dari tangga ke meja makan

"Pagi juga adek ku terjelek, terbawel dan bertepuk sebelah tangan" ejek kakaknya radit.

Yah, kakaknya memang tau perasaan liona kpd ray sejak lama, radit lah tempat curhatan liona selama ini meski radit terbilang kakak nya ember mulutnya.

"Heh kak, darimana kakak tau bertepuk sebelah tangan, kan dia belum bilang weekkk" balas liona

"Cie ngarep cie, adek kakak ngarep sama doi" balas radit

Mama papa liona hanya geleng geleng kepala melihat tingkah laku kedua anaknya.

"Liona, radit buruan sarapan ,jangan berkelahi mulu entar telat loh" kata papa nya

"Iya pa, kak radit tuh yg ember banget" kata liona sambil duduk di meja makandan mulai memakan roti dan menghabiskan susunya.

"Kita berangkat ya pa, ma" teriak mereka dari teras

Mereka pun berangkat ke sekolah seperti biasa menggunakan mobil radit, liona masih sama irit nya seperti dulu.

Sesampai di sekolah radit memarkirkan mobil nya dan memasuki halaman sekolah mereka. Baru selangkah mereka memasuki halaman sekolah sudah banyak cewek cewek centil berteriak memanggil kakaknya radit.
Yah , kakaknya memang termasuk cowok famous di sekolah ini, selain pintar ia juga kapten tim basket.

"Kak, deluan yaa, males dengerin para fans kakak yg sok cantik itu" kata lioana sambil berbelok ke arah kelasnya.

"Ciek, adek kakak sirik ya, udah gih" kata radit.

Sampai dikelas dilihatnya bangku ray masih kosong, ia duduk sambil memainkan hp nya menunggu sang sahabat yg dicintainya diam diam datang.

"Selamatt pagi liona bawel tapi imut" bisik ray yg tiba tiba datang ke samping liona

"Ih, ngagetin aja tau gak ray" jawab liona

"Tapi suka kan?" cengir ray

'Iya ray gw suka bahkan banget' batin liona

"Kok bengong sih, salam gw blom dijawab" ray menyadarkan liona

"Eh iya selamat pagi juga ray bawel tapi ganteng" kata liona

"Hehe, gw tau kok gw ganteng sejagat raya makanya cewek cewek pada nemplok sma gw" jawab ray sambil memainkan rambutnya.

"Iuwwh, gajadi deh bilang gantengnya" kata liona buang muka. Entah kenapa ini sudah keberapa kalinya ray berkata seperti itu dan liona tidak suka apalagi dibilang banyak cewek yg nemplok. Intinya cemburu wkwk

"Hehe, jangan ngambek dong princess liona kuu, ntr imut nya kurang loh" bujuk ray

"Bodok" jawab liona

"Tuh kan, ntr gw traktir deh dikantin makan sesuka hati lo" bujuk ray

Sejenak liona berpikir dan tersenyum manis.

"Okee, gw gak ngambek lagi asal ingat janji lo" kata liona sambil tersenyum misterius

"Huu, iya deh liona" kata ray. Ia sudah tau pasti liona nantinya akan memesan banyak makanan dan pastinya itu mengeluarkan hampir semua uang jajan ray, tapi untuk sahabat nya apa sih yg gak.

***

Bel pulang berbunyi dan sontak semua siswa berteriak girang karena bel pulang adalah idola mereka yg sangat ditunggu tunggu

"Li, pulang bareng siapa?" tanya ray saat melihat liona berdiri

"Ya sama kakak lah, siapa lagi" jawab liona

"Bareng gw yuk, gw ijinin deh sama radit" kata ray sambil mengambil hp nya dan menelefon seeorang

"Halo bro gw ijin ya pulang bareng liona"

....

"Iya iya tenang aja, gak bakal lecet adek lo ini"

....

"Oke, aman deh, thanks ya"

Ray mengakhiri percakapan nya dengan radit.

"Udah yuk, udh ijin sama radit" kata ray sambil menarik tangan liona keluar kelas

Sejenak liona terkejut dengan perlakuan ray padahal hampir sering ray memegang tangan liona sperti itu tapi liona tetap saja masih terkejut, mungkin pengaruh perasaanku, batin liona.

Mereka pun berjalan ke parkiran dan ray menyalakan motor nya dan pergilah mereka menembus jalanan macet di siang hari.

Entah mereka kemana yang pasti saat sampai dirumah ia tersenyum sendiri sambil bersenandung kecil seperti abg jatuh cinta.

Sesampai dikamar ia menghempaskan tubuhnya dikasur sambil mengingat ingat kejadian tadi siang bersama ray, tak terasa ia terlelap dalam mimpi indahnya.

***

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang