Part 17

58 4 0
                                    

Habis membeli beberapa buah untuk ray, kini tama mengantar liona kerumah ray. Meski telah melewati adu mulut agar liona mau diantar oleh tama. Tama memarkirkan motornya pas didepan rumah ray dan ikut turun setelah liona turun dari motornya.

Liona yg melihat tama ikut turun segera berhenti berjalan dan menghadap ke tama.

"Lo kok ikutan turun tam?" tanya liona

Yang ditanya hanya nyengir gak jelas, "Mau nganterin lo sampe pintu li, kalo perlu sampe dalem terus gw tungguin dan gw anter pulang" ujar tama panjang lebar

Liona menghela nafas mendengar ocehan tama, "Tam, gw udah gede kali, gw bisa sendiri dan gak usah lo anterin pulang, entar gw dijemput kak radit aja"

"Yakin li? Gak mau sama gw pulangnya, hm?" goda tama

Lagi lagi liona menghela nafas, "Tam, mending lo pulang aja deh, gw baik baik aja sendiri"

"Yakin gak li? Gw nawarin ginian jarang jarang loh, mumpung si ray sakit loh li" goda tama lagi mengedipkan matanya.

Liona mendengus kesal melihat tingkah tama, "Tam, lo pulang gak? Kalo lo gak pulang sekarang, jangan harap lo bisa ngomong sama gw lagi" bentak liona dan langsung diangguki tama cepat.

"I..ii..ya gw pu..laa.ngg" jawab tama takut lalu menghampiri liona dan mengacak lembut rambut liona dan segera menaiki motornya. Semua dilakukan nya begitu cepat melihat liona yg marah dan ancaman yg diberikan liona.

"Hati hati sweetheart" teriak tama setelah menancap gas motornya.

Liona tersenyum sambil geleng geleng kepala melihat tingkah tama tadi. Bukan maksudnya membentak tama dan memberikan ancaman seperti itu, namun apa boleh buat, ia mau menjenguk kekasihnya ray tapi tama bisa bisanya mencari kesempatan.

Dan mana mungkin ia tidak cakapan dengan tama, secara tama pernah mengisi hatinya. Pernah? Sekarang apa masih ada? Entahlah. Pusing memikirkan hatinya, ia segera melangkah kepintu rumah ray. Ditekan nya bel dan kemudian pintu terbuka dibukakan oleh pembantunya.

"Eh neng liona, mau jenguk ray ya? Masuk aja neng, langsung kekamar ray aja" ujar pembantu ray tersebut

Liona menangguk dan naik kelantai 2 kekamar ray. Rumah ray masih sama sepinya semenjak mereka sahabatan dulu, selalu sepi. Mama ray sibuk kerja disalah satu perusahaan papanya dan papanya sendiri di Amerika mengembangkan salah satu cabang perusahaan milik mereka. Paling cepat, papa ray bakalan balik sekali 3 bulan dan paling lama sekali 6 bulan.

Mama nya ray hanya hari minggu berada dirumahnya, itupun terkadang pergi dengan teman arisannya. Namun seperti itu pun mama ray tidak lupa memberikan kasih sayangnya kepada ray. Sesekali mama ray mengajak ray berlibur melepas rasa rindu mereka dan ray dapat memahami dan tidak meminta banyak dari sang mama, ia maklum kesibukan mamanya, toh untuk nya juga.

Tok tok tok ... Ketuk liona pada pintu kamar ray

"Masuk" sahut ray dari dalam kamarnya.

Liona pun membuka pintu dan masuk. Ray yg sedang membaca komik melihat datar liona lalu kembali membaca komik ditangannya. Liona bingung melihat sikap ray. Liona meletakkan buah yg dibawanya ke meja belajar ray lalu mendatangi ray dan duduk di pinggir kasurnya. Ray bahkan tidak mengubris liona, ia asik membaca komiknya yg membuat liona semakin bingung.

Liona menyentuh kening ray memastikan apa demam nya sudah turun. Saat tangan liona menyentuh kening ray, ray menepis tangan liona kasar membuat si empunya tangan terkejut.

"Ray, kamu kenapa?" tanya liona

Ray mendengus lalu membuang muka, "Gak apa apa" jawabnya singkat

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang