Part 8

47 5 1
                                    

Liona yg sudah siap kesekolah sedang menunggu tama dikamarnya. Dimainkannya hp nya mengusir rasa bosannya.

Tiin tttiiinnn ....
Suara klakson mengagetkan liona. Segera ia berlari ke bawah. Dilihatnya mama, papa dan kak radit yg sedang sarapan. Diambilnya bekal yg sudah sengaja ia siapkan agar ia bisa berbagi dengan tama.

"Ma, pa, kak, liona berangkat ya, udah ditungguin temen didepan" kata liona sembari mencium pipi mereka

"Iya hati hati" kata kak radit

Liona berlari kecil ke depan dan ditemuinya tama duduk di atas motornya.

"Heii, maaf lama" kata liona

"Santai aja kali li, apa sih yg gak buat lo, bakalan gw tungguin sampe berapa lama pun" jawab tama tersenyum

Senyuman nyaa, oh my god , batin liona

"Yaudah naik, entar telat loh" sambung tama

Liona mengangguk dan menaiki motor tama, lagi lagi ia canggung dan lagi lagi tama mengerti dan menancap gas dan lagi lagi liona otomatis memeluk tama.

"Ihh, modus lo tam" kata liona

"Hehe, kan udah gw bilang berapa kali kalo sama gw gausah canggung li" jawab tama

"Iya iya deh" kata liona

Saat berhenti dilampu merah, tak sengaja motor tama bersampingan dengan motor ray dengan jarak lima meter, namun masih ada mobil yg menghalangi sehingga tidak kelihatan.

Tapi ternyata ray melihat tama membonceng liona saat sudah lampu hijau dan tama menancap gas lebih cepat. Kembali ray emosi dengan apa yg dilihatnya, namun disatu sisi ia sudah berjanji pada dirinya kalau ia tidak akan cemburu melihat tama dan liona karena menurutnya mereka hanya teman biasa.

Tama dan liona lebih awal sampai daripada ray, karena ray sengaja mengurangi kecepatan motornya agar tidak terus melihat pemandangan yg menurutnya membuat hatinya sakit.

"Thanks ya tam" kata liona saat diparkiran

"Iya li sama sama" jawab tama

"Oh iya, tadi gw bawa bekal dari rumah biar bisa sarapan bareng lo, mau?" tawar liona

"Hmmmm" tama pura pura berpikir padahal ia sama sekali tidak menolak

"Gausah banyakan mikir deh tam, udah ayok" kata liona menarik tangan tama

Sampailah mereka di tempat ternyaman mereka, ya taman belakang sekolah.
Liona membuka bekalnya. Isi bekalnya roti panggang dilapisi selai coklat berjumlah 4 potong.

"Nihh, makan" kata liona menyodorkan tempat bekalnya

Tama mengambil satu potong dan memakannya, begitu juga dengan liona.

"Enak nih, siapa yg bikinin?" kata tama masih dengan mulut yg penuh

"Abisin dulu tam, entar keselek baru tau" kata liona

Tama hanya mengangguk.
Liona tiba tiba ingat bahwa ia juga membawa susu coklat hangat dari rumah yg ia bikin di tempat minumnya. Segera ia mengambil dari dalam tasnya.

"Gw juga bawa inii" kata liona sambil nyengir menunjukkan botol minumannya

Tama yg melihatnya langsung mengambil dari tangan liona dan menghabiskan nya hampir setengah. Liona kaget, bahkan ia belum meminumnya, bagaimana ia meminum yg sudah ada bekas bibir tama, pikirnya

"Ah enak banget li, sering sering aja" kata tama nyengir meletakkan botol minum liona

"Yaahh tam, kan gw belum minum" kata liona

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang