Keesokan harinya liona berangkat kesekolah dengan wajah yg berseri seri, bukan berarti sebelumnya ia sedih tetapi kali ini beda. Radit yg melihat perubahan adiknya itu pun kebingungan.
"Dek, lo kenape?" tanya radit
"Gpp kak" jawab liona tersenyum
Aneh. Batin radit
Sesampainya dikelas segera ia menemui cici yg tampak sedang mengobrol dengan ray. Kekasihnya. Ah dia hampir lupa kalau ia mempunyai kekasih.
"Morning hon" sapa ray
"Morning too hon" jawab liona tersenyum
Ray terkejut mendengar balasan liona, biasanya liona hanya menjawab too, namun ia tak mempermasalahkan itu, justru itu membuatnya semakin mencintai liona.
"Kamu udah sarapan" tanya ray lagi
"Iya udah kok, kamu?" liona bahkan sudah mulai terbiasa memanggil aku-kamu dengan ray sesuai perjanjian mereka dan kemarin saja tanpa sadar liona juga memanggil aku-kamu dengan tama distudio
"Belum, kantin yuk" ajak ray
"Yaudah ayok"
Sepasang kekasih tersebut pun pergi meninggalkan cici yg diabaikan dan hanya bengong seperti kambing congek.
Huhh, liat aja entar kalo gw udah punya cowok, gumam cici kesal
Saat sedang menemani ray sarapan dikantin, tak sengaja tama juga masuk kekantin yg hendak membeli sarapan juga. Tak sengaja matanya bertemu dengan mata liona, mereka sama sama tersenyum namun tidak saling bicara, bisa berabe kalo ray dengar. Ray tidak tau karena ia membelakangi pintu kantin dan sedang sibuk sibuknya menghabisakan sarapannya, sedangkan liona duduk agak menyamping sehingga bisa melihat kearah pintu kantin, selesai membeli beberapa roti, tama kembali melihat liona, begitu juga sebaliknya. Mereka kembali hanya sama sama tersenyum dan tama mengedipkan matanya sebelah dan pergi keluar kantin.
Sungguh kelakuan mereka seperti yg sedang selingkuh. Liona tersenyum, ia senang karena akhirnya ia berbaikan dengan tama meskipun ia harus menyembunyikannya dari ray. Asik melamun sampai liona tidak tau bahwa ray yg sudah selesai sarapan sedang memperhatikannya.
"Hon, kok senyum senyum sendiri? Ada yg lucu?"
Liona terkejut sekaligus malu ketahuan oleh ray senyum senyum sendiri. Mana mungkin ia jujur kepada ray iya hon aku senyum senyum karna baru liat tama , kan gak lucu.
"Enggak kok, masih belum nyangka aja kita akhirnya pacaran" kata liona berbohong
"Ohh, kirain baru liat cowok ganteng" cengir ray
Bravo. Pikir liona. Namun segera ia menggeleng
"Enggak kok, yaudah ke kelas yuk, nanti keburu bel" ajak liona dan diangguki ray
**
Sepanjang pelajaran tak henti hentinya liona memikirkan tama, mulai dari kejadian di studio hingga tadi pagi mereka bertukar senyum dibelakang ray.
Heii sadar lionaa, lo itu udah punya pacar. Ray. Liona menggeleng geleng
"Astaga, ampuni liona ya tuhan" gumam liona pelan sambil menepuk jidatnya namun tampaknya dewi fortuna sedang tidak berpihak padanya.
"Liona, apa yg kamu lakukan? Dengan siapa kamu berbicara? Kamu kan tau saya lagi menjelaskan disini" bentak guru yg sedang mengajar didepan kelas liona
Liona menunduk takut, ia tidak berani menjawab maupun menatap guru tersebut, itu pak botak yg mempunyai aturan aturan gila itu.
"Maaf pak, tadi saya yg ajak liona bicara" kata ray tiba tiba yg membuat liona kaget bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
RomanceFriendzone! Satu kata tapi menyakitkan. Langsung baca aja The first story ☺ hiburan semata menyalurkan imajimasi. Harap maklum jika membosankan cause baru belajar. Beberapa part diprivate, so follow me. Bukan mau sok atau pengen punya banyak follow...