"Kenapa dimatikan AC-nya?" tanya Minyoung didalam Mobil SUV milik kakaknya. Mereka sudah di tengah perjalanan. Ya, mereka membawa Mobil sendiri terkecuali Minyoung. "Kau tidak kedinginan? Ini dingin sekali!" jawab Jisoo yang fokus terhadap jalanan "Dingin? Di sini panas Hong Jisoo!" Minyoung menyalakan kembali AC-nya yang sebelumnya dimatikan. "Kau memakai Crop Tee, apakah tidak dingin? Benar-benar anak ini..." Jisoo kembali mematikan AC-nya. "Tidak, biasa saja! Sudahlah, nyalakan nanti ku tirunkan suhunya" Minyoung menyalakan kembali AC-nya, untung saja Jisoo memakai baju tebal.
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Akhirnya mereka semua sudah sampai di tempat tujuan. Jisoo, Junghan, Mingyu, Soonyoung dan Myungho sedang menemui Geng lain dan berbincang. Sedangkan Minyoung, Wonwoo dan Jihoon sedang bersiap untuk balapan sembari menunggu Kakaknya dan teman-temannya berbincang.
Minyoung memakai mobil kakaknya yang sudah di izinkan, Wonwoo memakai Mobil Lamborghini kuningnya sedang Jihoon memakai Mobil BMW hitam kesayangannya. Minyoung sudah masuk kedalam Mobil begitupun yang lainnya. Saat Minyoung melihat keluar Jendela, ia melihat kakanya sedang berbincang dengan seseorang yang tidak asing baginya, dan 'seseorang yang tidak asing' itu adalah orang yang sudah membuat Minyoung badmood hari ini.
"loh? Bukannya itu si anak baru yang ngeselin itu? Siapa tadi namanya? Ssh... juu... jung... junglayha? Eh, bukan! Pokoknya jungblabla lah.. tapi untuk apa dia ada di sini?" Minyung bergumam dan melajukan Mobilnya.
Wonwoo dan Jihoon memang sangatlah ahli dalam hal balap-berbalap ini, bahkan Wonwoo selalu menang. Sedangkan Jihoon, walaupun tinggi badannya yang bisa dibilang pendek bahkan sangat pendek itu, tetapi dia sangat Lincah dalam balapan.
Sedangkan Minyoung? Oh... jangan hiraukan anak itu, dia Alpha kau tahu. Minyoung bisa melakukan apapun di semua bidang, dia disebut anak Emas atau Alpha dimanapun walaupun di Sekolah ia bersikap agak Gangster. Bukan Minyoung namanya kalau tidak Juara, tetapi ia sangat lemah dalam bidang teknik komputer apalah itu dan Olahraga, Minyoung sangat membenci itu.
NGUUNG...
BROOM!..
WUUSSSH~~
NGIING!
TIIN!!
"MINGGIR WOY!"
"BYE!"
NGUUNG~
MEOW!
GUK GUK!
"SETAN!"
WUSH!~
Itulah suara yang di keluarkan dari tiga orang yang sedang balapan. Baik dari orang yang mengendarai Mobilnya, dari Mobilnya sendiri maupun dari suara yang entah darimana asalnya.
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Mereka telah menyelesaikan balapan Biadapnya dan dimenangi oleh Lee Jihoon si rambut Pink.
Minyoung turun dari Mobilnya dan menghampiri Mingyu yang sedang aik memainkan iPhone-nya. Mereka berdua berjalan bersama dengan tangan Mingyu di pundak Minyoung, mereka menghampiri Jisoo yang sedang berbincang.
Jungkook tiba-tiba terkejut. Bagaimana tidak terkejut, ia melihat seseorang yang berjalan ke arahnya. Seseorang itu... perempuan yang sudah membuat harinya Sial. Jungkook membelalakkan matanya tat kala Minyoung-perempuan itu sedang berjalan dengan seorang cowok yang terlihat seperti sepasang kekasih, dikarenakan mereka terlihat sangat dekat dengan lelaki yang memiliki tinggi 186cm itu, ditambah dengan cowok itu merangkulkan tangannya ke pundak Minyoung dan sesekali mengacak rambut Minyoung maupun mencubit hidungnya.
"Untuk apa cewek sialan itu kesini? Apa....Ck! perempuan tidak tahu diri, Bitch!" gumam Jungkook.
-TBC
Sumpah, Ini gak Nge-Feel banget deh. tulisannya juga kelibet. Typo dimana-mana :v
Mohon maaf kalau ada tulisan yang kurang bener, karena author ini masih amatiran :v
Berhubungan besok SUDAH LEBARAN.....
JEAN MINTA MAAF KEPADA READERS SEMUA, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN!.
DAN SELAMAT HARI LEBARAN BAGI YANG MELAKSANAKANNYA~
harapan Jean sih semoga para SIDERS Sadar, Jangan numpang terus pergi tanpa Jejak. Hargailah hasil kerja Author seperti meninggal kan Voment^^
SEKALI LAGI, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI BAGI YANG MELAKSANAKAN^^
-Keponakan Seungkwan
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED?! WITH MY RIVAL?! // j.j.k
FanfictionApakah kalian tau apa yang namanya Takdir? Atau, apa kalian percaya bahwa Takdir itu ada dan tidak bisa di Ubah? Di dunia ini tidak ada yang namanya pembatalan takdir, benar? . . . . . . Bagaimanapun, semuanya akan dipersatukan pada saatnya. Kita ha...