Chapter #15

3.9K 274 6
                                    

4:30 AM

"Hong Minyoung, Bangun" Ibu Minyoung menggoyangkan tubuh anaknya yang beberapa jam lagi akan memiliki pasangan hidup.

"...nng" Minyoung hanya membalik tubuhnya

"Ayo bangun, kamu harus bersiap-siap" Minyoung membuka matanya malas dan melihat jam yang berada di sampingnya

"Eomma.. ini masih jam setengah lima pagi" Minyoung menutup matanya kembali

"Minyoung, kau tidak lupa'kan ini hari apa?" tanya Ibunya

Emangnya aku peduli gumamnya

"Ayo bangun" Ibunya menarik tangannya agar bangun. Setelah ibunya menariknya menjadi terduduk, Minyoung menjatuhkan tubuhnya lagi.

Sebelum sukses menidurkan tubuhnya kembali, Ibunya menariknya kembali dan menyeretnya kedalam kamar mandi. "Sana Cepat mandi!" Ibunya mendudukinya di atas closet yang terduduk lalu keluar dan menutup pintunya.

Minyoung mendecik sambil menatap pintu kamar mandi yang tertutup. Walaupun akhirnya Minyoung mandi juga, tidak mungkin dia keluar kamar mandi lalu tidur kembali, nafsu untuk tidur kembali sudah hilang.

~~~~~


Minyoung turun dengan Jeans hitam dan baju putih polos dengan jaket diluarnya yang sudah melekat ditubuhnya.

Ya, memang rencana Minyoung akan di rias setelah sampai di tempat acara dimana berlangsungnya upacara yang menurut Minyoung Menjijikan. Jadilah Minyoung memakai pakaian seadanya.

Orang tuanya beserta Jisoo sudah bersiap. Kakaknya sudah memakai Tuxedo abu-abu ditubuhnya, rambutnya diubah menjadi coklat cerah. Ayah dan Ibunya memakai pakaian biasa namun sopan karena mereka juga akan dirias sama seperti Minyoung.

"Heh, kenapa kau ikut?" Minyoung menunjuk kakaknya yang sedang fokus dengan sarapannya.

Jisoo mengalihkan matanya menjadi menatap adiknya. "Memangnya kenapa? gak boleh? aku harus melihat acara dimana adik kesayanganku akan menjadi milik orang lain nanti. ini akan menjadi kejadian yang bersejarah" jawab Jisoo lalu melahap sarapannya sembari menahan tawa. Sedangkan Minyoung hanya mendelik dengan gestur tubuh ingin memukul kakak terlaknatnya itu.

"Wah... Hong Minyoung, tak ku sangka kau akan menikah dengan Jungkook. Ku kira kau akan berpacaran dengannya, ternyata....." Jisoo menghabiskan makanannya dan menatap sang adik dengan tatapan anehnya

"Diam kau!" Minyoung yang sedang makan roti, melempar jeruk yang masih utuh di depannya dan tepat sasaran. untung bukan duren utuh yang dilempar.

"Sialan kau" Niatnya Jisoo ingin melempar balik tetapi tidak jadi karena-

"Sudah-sudah! ayo berangkat" -ayahnya melerainya duluan. Jadilah mereka berhenti perang dan berjalan keluar rumah dan menaiki mobil yang sudah berisi Ibu dan Ayah mereka.

Tidak ada suara lain selain suara pertengkaran antara dua kakak beradik selama perjalanan menuju lokasi.

.

.

.

.

.


"Appa, bisakah kita membatalkan ini?" seorang anak lelaki turun dari tanggi sambil bertanya kepada Ayahnya.

"Tidak bisa anakku. Appa sangat ingin melakukan ini sejak dulu" sang Ayah menatap anaknya yang sudah siap.

"Jungkook-ah, daebak neon Hong Minyoung gyeolhon halgeoya.....?"(kau akan menikahi hong Minyoung) Jeon Wonwoo, kakak dari anak laki-laki itu berjalan kearah Jungkook -si anak lelaki- sambil merapihkan tuxedo hitamnya.

MARRIED?! WITH MY RIVAL?! // j.j.kTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang