SENyum INdahmu PAncarkan semanGat lagI [SENIN PAGI]
✂ーーーーーーーーーーーーーーーーー
Segaris senyum terus setia menghiasi wajahku, kadang sedikit mengembang menjadi senyuman lebar dan kadang hanya segaris senyum tipis.
Mungkin bagi beberapa orang yang melihatku mereka akan menganggapku orang gila karena senyum-senyum sendiri. Tapi, tak apa lah! Biar orang mau bicara apa yang jelas sekarang aku lagi seneng. Eh! Bukan seneng juga sih! Tapi gimana ya? Pokoknya gitu deh jelasinnya susah. Hihi :p
Tentu aku senyum-senyum sendiri gini bukan tanpa alasan. Ini semua gara-gara manusia titan itu.
Saat ini di kelasku sedang tidak ada guru alias jam pelajaran kosong, alhasil aku gabut gak ada kerjaan. Kalo dulu sih pasti bakal ngobrol-ngobrol lucu sama Hamids. Tapi sekarang?! Hamids nya aja gak tau kemana, dia gak ada di kelas. Heu...
Berhubung aku duduk paling pojok akhirnya aku ngelamun gak jelas sambil menatap lurus keluar jendela. Namun siapa sangka, ternyata ada titan, eh! Maksudnya ada Okta lagi olahraga di lapangan. Jadi hari ini tuh jadwal kelasnya doi olahraga toh! Bakal aku inget! Dan bakal jadi tontonan rutin aku setiap minggu, hihi...
Lagi, aku tersenyum lebar saat melihat ekspresi Okta ketika kepalanya terbentur bola basket.
Padahal dia sendiri yang minta dikasih bola, pas bolanya dilempar dia malah ga bisa nangkep dan alhasil kena kepalanya, hahaha Lucu banget siyyy! Duh aku jadi gesrek sendiri liatnya.Eits! Kalian jangan salah paham dulu ya! Ini semua bukan berarti aku suka sama Okta, kalo masalah suka-sukaan aku masih belom bisa suka sama siapapun. Tau sendiri kan aku sama Hamids gimana, masih sulit buat move on euy!
Tapi aku juga ga ngerti apapun yang Okta lakuin terlihat lucu di mataku, makanya daritadi aku senyum-senyum gak jelas. Mungkin aku mulai tertarik sama dia, tertarik loh ya bukan suka. Hem...
***
*teett...teeettt.....teeeeett....* kira kira begitulah suara bell yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa setiap harinya.
Beberapa siswa di kelasku langsung berhamburan keluar kelas, termasuk aku yang langsung ngacir menuju kelas 11 IPA 4 alias kelasnya Okta.Aku pengen ngucapin terimakasih sama dia, sekalian mau nunjukin kalo aku tau nama dia. Ya mau unjuk diri aja gitu bahwa seorang Shania Gracia itu kenal sama semua siswa di sekolah ini. Terus juga sekalian pendekatan. Iya pendekatan! Kan sama temen sekolah itu harus kenal apalagi tetanggaan kan apartemennya. Kalo kata peribahasa mah 'Tak kenal maka tak sayang' siapa tau aja kalo udah saling kenal bisa jadi saling sayang. Eh..
Aku berdiri di depan pintu kelasnya dan melongokkan kepalaku untuk melihat ke dalam kelas. Aku mulai mengedarkan pandanganku mencoba mencari Okta, namun aku tidak melihatnya. Saat ini hanya tersisa beberapa siswa saja di kelas tersebut.
"Fen, Okta udah balik ya?" Tanyaku kepada salah satu penghuni kelas ini, Feni.
"Iya, tadi dia buru-buru katanya udah di jemput." Jawabnya. "Ngapain lu nanyain dia? Sejak kapan kalian kenal?"
"RA HA SI A" Jawabku kemudian langsung pergi sebelum dia mulai bertanya-tanya lebih dalam lagi.
Aku memutuskan untuk langsung pulang ke apartemen, kebetulan hari ini gak ada rapat atau kegiatan OSIS lainnya.
Pulang cepet seperti ini merupakan hal yang sangat jarang aku lakukan. Biasanya dulu sepulang sekolah pasti aku akan main dulu ke ruang OSIS, sekedar ngobrol, main, dan nongkrong-nongkrong sama anggota lainnya.Tapi sekarang sudah tidak lagi, entahlah aku merasa sudah tidak nyaman, mungkin karena ada Hamids di sana. Iya, Hamids juga kan anggota OSIS sama sepertiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Apa Banget ?! Season 2
FanfictionGracia x Okta a.k.a GreTa gxg fanfic Cerita ini hanya karangan dan fiktif belaka, berasal dari imajinasi yang absurd serta tak terkontrol. *WARNING* Terlalu sering membaca FF dapat menyebabkan kematian. Apalagi kalo bacanya sambil ngemil. Iya ngemil...