12. Mission Success ?

515 60 27
                                    


***

Tak lama Kak Beby keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap. Ia melenggang santai menuju ruang tengah, melewatiku yang masih berusaha mengumpulkan jiwa yang tercecer akibat ulahnya.

"Gih sana mandi, Kak Beby udah keluar." Ujar Okta lembut, untung ada Okta yang nenangin aku. Baiknya Okta dia gak ngetawain aku sama sekali pas diceritain. Padahal aku yakin, tingkahku tadi itu konyol banget. Ini semua gara-gara Kak Beby!

Aku mengangguk pelan, kemudian berjalan menuju kamar mandi. "Yaudah Okta juga mau mandi." Ujarnya seraya bangkit dan berjalan menuju kamar mandi dekat pantry, sedangkan aku menuju kamar mandi di dalam kamar.

Butuh waktu sekitar 20 menit untuku menyelesaikan ritual mandi. Setelah lengkap berpakaian aku berjalan menuju ruang tengah hendak mengambil handphoneku, lalu kembali ke kamar untuk bersiap tidur.

Namun, Kak Beby menahanku. "Mau kemana? Sini duduk dulu!" Perintahnya, menepuk space kosong tepat disampingnya. Okta juga sudah bergabung dengannya entah sejak kapan.

Aku bergidik ngeri, mengingat kejadian sebelumnya. Gak mau deh duduk samping Kak Beby -.-

Dengan cepat, aku segera menempatkan posisiku disamping Okta. "Ngapain sih? Jangan lama-lama ya, ngantuk, mau tidur!" Ujarku ke Kak Beby.

"Barusan udah diceritain sama Okta terkait kerja kalian. Gue seneng! Harusnya dari kemaren dong kalian tuh kerja bagus kaya gini." Kak Beby tersenyum senang, sedangkan aku masih menekuk muka karena masih kesal sama tingkah Kak Beby. Tapi kayanya dia udah lupa sama kejadian di kamar mandi. Dasar manusia genit mah gitu ya. Kejadian kaya gitu dianggap sepele doang. Beda sama aku yang masih syucih...

"Iya! Terus mau bahas apa nih! Gausah bertele-tele!!!" Seruku kesal, sebenernya aku ini lagi males liat Kak Beby makanya pengen cepet-cepet pergi tidur.

"Gue cuma mau bilang pokoknya besok ini semua harus selesai ya."

"Iya! Besok sepulang sekolah kita langsung atur. Kita bakal culik Kak Kinal." Jawabku malas.

"Pastiin mereka berdua balikan ya?!"

"Iyaaa.... Selow aja sih sama Shania Gracia mah pasti beres!"

"Yaudah sip! Gue bangga sama kalian! Gak nyesel emang langganan!"

"Udah kan? Ku mau tidur bhay!" Tanyaku bersiap untuk bangkit dari soffa.

"Gak mau makan dulu? Tuh gue bawain makanan banyak, sekalian buat persediaan seminggu kedepan."
Kak Beby menunjuk kumpulan pelastik belanjaan yangnia letakan di pantry.

"Wah! Yang bener?!" Dengan cepat aku segera berlari menuju pantry dan mendapati banyak makanan, ada sepaket ayam bakar yang sudah siap santap untuk 3 porsi. Lalu sisanya merupakan bahan-bahan mentah yang tentunya instan untuk diolah seperti nugget, sosis, telur, dan masih banyak lagi. Mataku berbinar melihat limpahan makanan ini.

Aku segera merapihkan semuanya, memasukannya ke kulkas dengan hati bergembira. Setelah selesai aku kembali ke ruang tengah, menghampiri Kak Beby "Aaakkk!!! Kak Beby baik bat dah ah!" Ujarku sambil memberikan pelukan karena senang. Namun, Ia malah mendorongku menjauh "Gak usah nempel-nempel, tadi aja pas dikamar mandi sok-sok an jual mahal!"

"Hih! Gak usah bahas itu!" Dengan cepat akupun ikut mendorong tubuhnya menjauh dariku. Nyesel deh! Tadinya mau baik-baikin Kak Beby sebagai rasa terimakasih, tapi dianya gitu! Minta banget dijutekin terus ck! Ah!

Setelah sepakat untuk menyimpan ayam bakar yang Kak Beby bawa untuk nanti malam, aku langsung pamit tidur karena sudah merasa sangat ngantuk. Sedangkan Okta memilih untuk ngobrol sama Kak Beby di ruang tengah. Sebenernya aku sedikit khawatir kalo Okta keseringan deket-deket Kak Beby. Nanti terkontaminasi gitu kan jadi bahaya ._.

Tetangga Apa Banget ?! Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang