Jungkook menarik napasnya dalam-dalam, ia memejamkan matanya seakan-akan angin dapat menerbangkan seluruh masalahnya.
Tiduran di atap sekolah tidak buruk juga.
Tak begitu lama, Jungkook bisa merasakan tangan seseorang menepuk pipinya pelan. Tapi ia enggan untuk membuka matanya.
"Hei"
Suara lembutnya malah semakin membuat Jungkook mengantuk.Bukannya marah karena tak mendapat respon, Orang tersebut malah membelai pipi Jungkook dengan lembut.
Jungkook membuka matanya perlahan tanpa mengubah posisi tidurnya.
"Kamu lama sekali"
Ujar Jungkook balas membelai pipi Eunha.Eunha tersenyum semakin cerah.
"Maaf, ini kopi nya"
Eunha menyodorkan 1 cup kopi pada Jungkook.Pemuda itu segera bangun dari posisi awalnya. Ia meraih kopi yang berada di tangan gadis terkasihnya.
"Memangnya aku menyuruhmu membeli ini?"
Eunha menggeleng pelan.
"Aku hanya tidak ingin melihatmu terus mengantuk di kelas karena aku semalam, aku tau kamu lelah"
Jungkook berhenti meminum kopinya, Jungkook seperti hendak protes atas perkataan Eunha. Tapi Eunha menyela lebih dulu.
"Jungkook, kamu terlalu baik padaku, aku tidak ingin menghancurkan hubunganmu dengan ibumu"
Ujar Eunha menatap mata Jungkook dalam."Kamu tidak melakukan apapun. Hubunganku dan orang tuaku memang sudah hancur, ada atau tidaknya kamu didalamnya"
Eunha dapat merasakan gemuruh di dalam dadanya saat melihat tatapan mata Jungkook yang kosong ketika mengucapkannya.
"Jungkook..."
Jungkook memotong perkataan Eunha."Kamu berkata seakan kamu akan meninggalkanku, benarkah itu?"
Eunha menggeleng, ia tak sanggup untuk kembali berbicara.
"Apa kamu merasa bangga saat mendengar aku selalu memohon padamu?"
Tanya Jungkook dingin.Eunha meremas dadanya dan menggeleng dengan cepat.
"Jungkook.."
"Kamu senang karena diantara kita, akulah yang paling membutuhkanmu?"
Potong Jungkook.Dada Eunha terasa sangat ngilu.
Air matanya jatuh begitu saja. Ia tak kuasa menahan isakannya.Tapi
"Kenapa kamu selalu ingin pergi dariku Eunha? Kenapa?!"
Teriak Jungkook marah.Eunha memejamkan matanya takut. Ia terisak semakin keras.
Bukan hanya itu,
Eunha pun bisa mendengar
.
.
.
.Isakan Jungkook juga.
Mereka sama-sama terisak untuk beberapa saat.
Eunha menghampiri Jungkook perlahan.
Membelai pipi nya yang basah oleh air mata.
"Kita berbeda Jungkook. Kamu selalu berada di atas. Sedangkan orang sepertiku.."
Jungkook menarik nafas dalam-dalam.
Tangannya menepis belaian sang kekasih.
"Berhentilah, kamu bisa membunuhku jika terus mengatakan hal yang sama Eunha"
Ujar Jungkook dengan mencengkeram pergelangan Eunha."Jungkook"
"Semua orang tau betapa sombongnya aku, dan kamu selalu menjatuhkan harga diriku dengan terus membuatku memohon padamu. Tolong kembalikan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever (BTS X GFRIEND) [ON REVISI]
FanficI promise I'll always be beside you when other people away from you. I'm gonna be your mouth I'm gonna be your eyes Your bones Your hands. Your leg. And your life I'm ready to be anything for you. I'm ready. I'm always ready to forever FOREVER Copyr...