First Laugh

1.7K 249 63
                                    

"Sama-sama." Wanita itu berkata dengan nada ketus yang menyebalkan, lalu pergi begitu saja. Meninggalkan Se Hun dengan ramennya.
..
..
..
..

"Kau curang, Dokter Park!"

"Ey, aku adalah orang paling jujur selama ini. Terima saja kekalahanmu, Tuan Jun." Chan Yeol tertawa.

Bermain bersama pasien memang hal yang menyenangkan selama ia tak memiliki kesibukkan lain. Operasi contohnya.

Setidaknya dengan bermain dan tertawa bersama dia dapat sedikit membantu semua pasiennya agar tidak terlalu memikirkan apa mereka akan mati hari ini atau tidak. Singkatnya seperti itu.

Chan Yeol terkenal sangat dekat dengan para pasiennya. Pria itu selalu ramah dan tersenyum ke semua orang. Dan terkadang bisa terlihat konyol untuk beberapa alasan.

Seperti saat ini. Dokter mana yang akan bermain Kartu dengan pasien di atas ranjang rawat? Tidak ada, kecuali Park Chan Yeol.

Pria itu melirik jam di lengan kirinya. Lalu menatap pria tua di hadapannya dengan senyum lebar. Diantara semua pasiennya, Chan Yeol paling dekat dengan Tuan Jun. Pria tua itu sudah dianggapnya ayah, meski lebih pantas di sebut kakek.

"Kukira, hari ini jadwalku kosong. Bagaimana jika kita bermain sampai larut?" Tanya Chan Yeol.

"Tentu saja!"

Mereka tertawa bersama.

Dan hingga dua jam kemudian mereka masih terlihat antusias bermain kartu dengan Chan Yeol yang sudah 3 kali kalah di putaran terakhir.

"Dokter Park?" Seorang perawat menghampiri Chan Yeol dan membungkuk ke arahnya. Tersenyum kecil ketika melihat wajah Dokter tampan itu. Wajah Chan Yeol terlihat berantakan dengan satu kartu yang tertempel di jidatnya dan satu kartu lagi di pipi kirinya.

Melihat perawat itu tertawa, Chan Yeol langsung melepaskan kartu-kartu itu dari wajahnya, dan bangkit dari ranjang pasien sambil tersenyum kecil.

"Ada apa?"

"Kau memiliki pasien baru. Mereka menunggu di ruang Konsultasi."

"Mereka?"

Perawat itu mengangguk.

Tunggu dulu. Dia sedang tidak menerima pasien darimanapun seminggu ini. Ayolah, dia sedang libur hari ini. Bukankah ada dokter lain di rumah sakit ini yang bergantian dengannya sesuai shift yang telah di atur?

Meskipun sedikit bingung, tapi Chan Yeol kini mendapati dirinya berjalan ke ruang konsultasi seorang diri. Begitu ia membuka pintu, ia melihat seorang wanita dan pria tua tersenyum ke arahnya.

Chan Yeol langsung duduk di kursinya, dihadapan dua orang itu dengan wajah tak lepas dari senyuman.

Dengan perbincangan singkat, kini Chan Yeol tahu bahwa dua orang di hadapannya adalah Tuan dan Nyonya Ha.

"Jadi, siapa yang sakit?"
Tanya Chan Yeol.

"Ah,, maaf sebelumnya Dokter Park," Ucap Tuan Ha. "Bukan kami yang sedang sakit. Kami datang kemari untuk membuat penawaran."

"Penawaran?" Chan Yeol terlihat bingung.

"Iya, kami meminta anda sebagai dokter pribadi untuk putri kami."

"Dokter..pribadi?"

Kedua orang itu mengangguk.
..
..
..

Hyun Bi sudah mengatakannya beratus-ratus kali, ribuan kali mungkin, jika ia tidak ingin di obati atau semacamnya. Tapi, kenyataannya adalah kini dirinya melihat dengan jelas seorang dokter lelaki berdiri di hadapannya.

My (False) Destiny (Chanyeol FF) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang