Fly first, Fall then

1K 192 25
                                    

"Apa yang kau lakukan? Dr. Park cepat!"
..
..
..

Yang Hyun Bi lihat ketika ia pertama kali membuka matanya adalah wajah Park Chan Yeol yang kemudian menjelma menjadi wajah ibunya yang menatapnya khawatir, lalu kemudian rasa pening itu kembali hadir menyerang kepalanya.

Ia melenguh sakit sambil memejamkan mata.

"Kau baik-baik saja?"

Hyun Bi tidak membenarkan fakta bahwa ia kesakitan, jadi gadis itu hanya mengangguk lemas.

Ibunya berlari keluar ruangan lalu meneriakan nama Chan Yeol dengan keras setelah melihat Hyun Bi melenguh kesakitan untuk kedua kalinya. Gadis itu memegangi sekitaran perutnya yang serasa di hujani ribuan jarum membuatnya ingin meremasnya dengan kuat untuk menghilangkan rasa sakit.

Tubuhnya berkeringat namun ia merasa sangat dingin di dalam, dan Hyun Bi benar-benar membenci fakta jika ia sangat lemah ketika penyakitnya kambuh seperti ini.

Chan Yeol datang tak lama kemudian, lalu memeriksa keadaannya. Lelaki itu menyuntikkan sesuatu yang Hyun Bi yakini adalah obat pereda sakit ke dalam tubuhnya.

Perlahan sakit di perutnya mereda, dan ia bisa mengatur nafasnya dengan baik kali ini.

Ibunya bertanya pada Chan Yeol apakah ia baik-baik saja, yang dijawab lelaki itu dengan senyum lebar memastikan.

Ia menatap Chan Yeol, lelaki itu tersenyum hangat kepadanya. Disaat semua orang menanyakan apakah keadaannya baik-baik saja, Chan Yeol malah mengatakan hal yang tidak pernah ia duga sekalipun.

"Ayo mati bersama."

Lelaki itu mengucapkannya tanpa penekanan berarti, seolah itulah sederetan kalimat yang selalu ia ucapkan setiap hari. Hyun Bi menatap Chan Yeol dalam diam lalu beralih menatap ibunya yang tersenyum lega.

Ia tidak ingat sudah berapa lama dirinya jatuh pingsan, yang hanya Hyun Bi ingat adalah rasa sakit di sekitar perutnya ketika ia tebaring diatas kasur menunggu telepon dari Chan Yeol, setelah itu semuanya menghitam. Dan disinilah dirinya sekarang, di dalam kamarnya beserta selang infusan yang berada di samping ranjang. Betapa Hyun Bi benci melihat ini semua, di tambah lagi ketika Chan Yeol mengenakan stetoskop-nya di leher. Menambah keyakinan Hyun Bi jika lelaki dihadapannya kini memanglah seorang dokter.

Dan Hyun Bi membenci kenyataan itu.

Tidak ada alasan logis mengapa ia sangat membenci hal-hal yang berkaitan dengan dokter ataupun rumah sakit. Hyun Bi hanya tidak suka ketika bagaimana orang-orang di luar sana berharap lebih atas kesembuhannya pada ahli medis. Seperti mereka yakin sekali jika mereka telah diobati, maka mereka akan sembuh. Padahal hal itu sungguh jauh di luar ekspektasi, ini menurut Hyun Bi tentu saja.

Ayolah, Dokter bahkan tidak punya kekuatan ajaib untuk menghidupkan kembali orang mati, bukan?

Chan Yeol memanggil namanya dengan sedikit keras, Hyun Bi lalu menoleh ke arahnya.

"Aku bilang, ayo kita mati bersama."

Hyun Bi tidak tahu harus memberikan reaksi seperti apa di saat yang seperti ini. Ia kira Chan Yeol pasti sedang bercanda mengingat lelaki itu sering melontarkan lelucon konyol yang terkadang membuat Hyun Bi ingin tertawa terbahak-bahak. Tapi kali ini berbeda, Chan Yeol terlihat sangat serius dengan perkataannya.

Hyun Bi baru menyadari bahwa kini hanya tinggal mereka berdua di dalam ruangan ini, ibunya sudah menghilang tanpa ia sadari.

"Kau pasti senang sekali membuatku mati berdiri, iya 'kan?" Chan Yeol bertanya, Hyun Bi mengkerutkan keningnya lebih dalam.

My (False) Destiny (Chanyeol FF) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang