Bitter Real

800 151 69
                                    

Jong In berlari terburu-buru menuju ruangan Chan Yeol tapi tidak menemukan lelaki itu dimanapun. Dia sudah pergi ke rumahnya tapi Chan Yeol tidak ada di sana. Sungguh, Jong In benar-benar sangat ingin membunuh siapa saja untuk melampiaskan kekesalannya saat ini.

Kemana perginya si tolol Park itu?

Sebenarnya, Jong In bahkan tidak tahu jika Chan Yeol menghilang sebelum Nyonya Park menelponnya dan menanyakan keberadaan Chan Yeol saat ini karena lelaki itu tidak ada di rumahnya ataupun di rumah sakit. Si lajang itu benar-bebar tahu bagaimana membuat semua orang khawatir.

Kemudian dia melihat seseorang dengan jas dokter berjalan ke arahnya yang ia tahu orang itu adalah dokter senior untuk Chan Yeol, jadi Jong In menghampirinya dengan terburu.

"Yi Xing hyung?" Jong In memanggilnya. Dokter itu berhenti dihadapannya dan menatapnya bingung.

"Teman Chan Yeol, ya?" Tanya Yi Xing.

Jong In mengangguk beberapa kali. "Apa kau melihat Chan Yeol? Dia tidak ada di ruangannya ataupun di rumah, apa dia sedang melakukan operasi?"

"Tidak," katanya. "Aku baru saja bertemu dengannya di depan. Dia memang sedang libur hari ini."

"A-apa? Tapi ponselnya tidak bisa kuhubungi." Jong In semakin gusar di tempatnya.

"Aneh sekali, sepertinya dia sakit." Ucap Yi Xing. Dia kembali mengingat wajah pucat Chan Yeol saat bertemu dengan lelaki itu di halaman depan rumah sakit tadi pagi.

"Apa dia mengatakan akan pergi kemana?"

Yi Xing menggeleng beberapa kali. "Sebenarnya ini kode etik rumah sakit, tapi karena kau teman Chan Yeol, akan kuberitahu sesuatu."

Jong In mengerutkan keningnya penuh tanda tanya, sementara Yi Xing terlihat ragu-ragu untuk berbicara. "Tadi Chan Yeol menemuiku dan dia memintaku untuk melakukan tes DNA. Chan Yeol memberiku sikat gigi milik seseorang, sepertinya dia ingin melakukan tes DNA tanpa sepengetahuan orang lain. Sebenarnya ini menyalahi aturan, tapi--"

"Tes apa? Tes DNA? Apa itu milik Se Hun?" Jong In menunjuk sikat gigi yang di pegang Yi Xing.

Yi Xing menatap sikat giginya lama, "apa ini milik Se Hun?"

Dokter itu malah membuat Jong In semakin bingung. "Apa Chan Yeol tidak memberitahu siapa pemilik sikat giginya?"

Yi Xing menggeleng. "Dia tidak memberitahuku. Tapi aku yakin ini bukan milik Oh Se Hun, sepertinya ini milik seorang wanita." Dia mengamati sikat giginya. Tidak mungkin sekali bukan Oh Se Hun yang keren itu memiliki sikat gigi berwarna pink yang lucu seperti ini?

"Seorang wanita?" Jong In melebarkan matanya. "Sialan. Park Chan Yeol kau benar-benar menyedihkan."

..
..
..

"Katakan padaku," Se Hun berbicara sambil terus menatap rumah besar dihadapannya saat ini. "Kenapa aku harus masuk ke dalam sana?"

Chan Yeol berdeham sebentar. "Karena kau memang harus."

"Dan kenapa aku harus?"

Chan Yeol menghela nafas pelan sebelum menatap lelaki di sampingnya dengan mata lelah. Dia dan Se Hun sekarang tengah berdiri di depan gerbang rumah Tuan Park dan kini Chan Yeol sedang sibuk membujuk Se Hun untuk masuk ke dalam. "Kumohon, Se Hun. Masuklah dan temui mereka."

"'Kumohon?'" Se Hun mendecih. "Apa kau baru saja memohon padaku?"

"Haruskah aku berlutut sekarang?" Chan Yeol terlihat sungguh-sungguh saat mengatakannya, namun Oh Se Hun itu malah tertawa nyaring dan menunjuk Chan Yeol dengan tangannya.

My (False) Destiny (Chanyeol FF) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang