Arrival

805 144 44
                                    

Hyun Bi sedang berpikir, mungkin saja Park Chan Yeol itu sedang berselingkuh di belakangnya. Masalahnya, lelaki itu bersikap sangat aneh akhir-akhir ini. Misalnya saja ketika dia ingin memeluk Chan Yeol setelah lelaki itu pulang bekerja, Chan Yeol pasti beralasan jika badannya bau dan dia harus segera mandi. Chan Yeol juga jarang sekali datang ke rumahnya jika bukan untuk menjemputnya dan melakukan check up ke rumah sakit.

Jadi, Hyun Bi memutuskan membicarakan masalah ini dengan Jong In, karena dia pikir mungkin saja lelaki itu mengetahui sesuatu tentang, kau tahu, kekasih baru Chan Yeol.

Masalahnya, orang yang mengaku sahabat kekasihnya itu kini malah tertawa lebar sampai menarik perhatian beberapa orang di cafe tempat mereka bertemu.

"Ada apa denganmu?"

Jong In masih tertawa sampai matanya berair. "Aduh, perutku sakit."

"Kim Jong In, aku sedang serius saat ini. Kenapa kau terus tertawa?" Hyun Bi memandang sekelilingnya, orang-orang masih menatap aneh ke meja mereka, gadis itu hanya tersenyum canggung lalu menendang kaki Jong In dari bawah meja.

"Aw! Hei, apa yang kau lakukan?"

"Berhenti tertawa, bodoh."

Jong In masih terkekeh-kekeh pelan. "Tidak mungkin. Chan Yeol tidak mungkin berselingkuh. Kau tahu, dia benar-benar payah dalam hal seperti itu."

"Benarkah?"

Jong In mengangguk.

"Tapi sifatnya sangat aneh belakangan ini. Kau tahu, dia mulai seperti itu ketika aku menunjukan gelang ini." Hyun Bi mengeluarkan sepasang gelang dari dalam tasnya dan menunjukannya pada Jong In.

Lelaki dihadapannya hanya terdiam sambil menatap sepasang gelang itu dengan tatapan terkejut. Persis seperti yang Chan Yeol lakukan saat itu. Bedanya, cara terkejut Chan Yeol lebih menawan ketimbang Kim Jong In dihadapannya.

"Seperti itu," Hyun Bi menunjuk Jong In. "Ekspresi Chan Yeol ketika melihat gelang ini, persis seperti dirimu."

"A-ah, benarkah?" Jong In tertawa canggung. "Dimana Chan Yeol saat ini?"

"Tentu saja bekerja."

Jong In menatap Hyun Bi tepat di matanya. "Kau tahu, Chan Yeol mungkin berpikir untuk bunuh diri saat ini."

"Apa?"

Jong In tertawa cukup keras. "Jangan berpikir buruk tentangnya, dia paling tidak suka hal itu. Tunggu saja sampai dia menjelaskan perubahan sikapnya padamu."

Hyun Bi hanya terdiam sambil menatap Jong In tanpa berkedip. "Jadi, kau tahu sesuatu kenapa sikap Chan Yeol berubah? Iya, kan?"

Jong In menatapnya. "Apa benar kau amnesia?"

Hyun Bi mendelik malas. "Memang. Kenapa kau menanyakan hal itu?"

"Sekarang semuanya mulai masuk akal." Kata Jong In. "Aku harus pergi."

"A-apa? Kenapa? Kita belum selesai." Hyun Bi beringsut dari tempat duduknya dan mengejar Jong In yang sudah lebih dulu keluar dari cafe setelah sebelumnya meninggalkan beberapa lembar uang di meja.

"Ya! Kim Jong In!" Hyun Bi berteriak memanggil nama lelaki itu, tapi sayangnya Jong In sudah terlanjur masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari hadapan Hyun Bi.
..
..
..

"Chan Yeol katakan sesuatu!"

"Bunuh aku."

Yi Xing mengerjap beberapa kali. "Apa? Oh, baiklah. Dimana pisaunya?" Katanya sarkatis.

Chan Yeol menunduk dengan lesu di kursinya. Dia sedang berada di ruangan Yi Xing saat ini. Dan perkataan dokter seniornya beberapa saat lalu itu sukses membuat jantungnya berhenti berdetak seperkian detik. "Kau bilang dua bulan lagi?"

My (False) Destiny (Chanyeol FF) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang