8. My Sister

14 2 0
                                    

Jevan pov

Bel yang gue tunggu tunggu akhirnya terdengar
Semua siswa dikelas gue berhamburan keluar setelah guru ekonomi gue mengumumkan bahwa pelajaran hari ini usai

Ahhh betapa leganya hati gue bisa pulang kerumah tercintaa

Gue rindu kasur gue yang empuk
Gue berjalan melewati beberapa kelas menuju parkiran

Gue tidak melihat Rinai dimanapun
Mungkin dia sudah pulang bareng Devan

Gue akhirnya sampai diparkiran dan menaiki mobil gue
Tidak lupa gue memasang seatbelt dan mulai menyalakan mobil gue saat tiba tiba seseorang masuk

Seorang cewek dengan perawakan cantik, rambutnya yang ikal dibiarkan tergerai menyentuh pinggang, terdapat banyak peluh didahinya

"Kak jalanin mobilnya!" Gue melongo
"Kak buruan!!" Gue nggak tau apa yang terjadi, Entah cewek ini butuh tumpangan pulang dengan cara yang ekstream atau apa, gue entah kenapa akhirnya menurut untuk menjalankan mobil keluar gerbang sekolah

Masih dengan wajah bingung akhirnya gue tersadar, sejak kapan ada cewek yang berani naik mobil gue tanpa izin selain rinai

Dan cewek ini, berani berani nya naikin mobil gue

Tidak ada percakapan yang terjadi selain hembusan nafas berat dari cewek disamping gue ini

Ni cewek lagi dikejar kejar hantu atau gimana sihh? Sampe keringetan gitu

Setelah sedikit jauh dari sekolah, gue memberhentikan mobil gue didepan supermarket terdekat

Gue menatap cewek gila yang tepat duduk disamping gue ini

"Hehh lo kenapa sihh? Main naik mobil orang sembarangan! Lo nggak ada ongkos pulang sampe nebeng di mobil gue segala?" Gue melihat dia tersenyum geli

"Hehee sorry kak J, tadi aku dikejar kejar sama geng nya Bianca, dan mereka mau ngebully aku karena aku nggak nyiapin Pr mereka" dia menunduk, gue yang tadinya mau ngomel ngomel akhirnya luluh

gue inget geng Bianca yang dibilang cewek ini, kumpulan cewek cewek genit yang dulu sempat ngedeketin gue, kasian juga ini cewek jadi korban bully

Tapi kenapa dia bisa tau nama gue?

"Lo tau nama gue darimana?" Dia mulai mendongak
"Semua orang juga kenal siapa kakak" maafkan gue yang lupa akan ketenaran Jevan Hudson disekolah

gue mengangguk

"Oh dan nama lo?"

"Darlaira Zevani, kakak bisa manggil aku apa aja" dia memperkenalkan dirinya dengan sopan, dengan tutur "Aku" bukan "gue".

Lihatlah betapa polosnya cewek ini, gue nggak tau kenapa gue bisa secepat ini akrab dengan seorang cewek selain, Rinai(lagi)
Ada sesuatu yang membuat gue tertarik

"Ohh oke, Hy Zevani! Nice too meet you" dia senyum, manis banget
Secara nggak sengaja nama gue dan dia hampir sama

"Hy kak J, Nice too meet you too! okedehh, aku turun disini ajakak"

"Nggak, nggak usah! Biar gue yang antar"
"Nggak usah kak! Aku bisa pulang sendiri" dia juga keras kepala sama dengan Rinai, Oke J stop thingking about her!

"Udah diem!" dia terdiam, gue menjalankan mobil tanpa arah tujuan, gue baru menyadari kalo gue nggak tau rumah Zeva

"Zevani, rumahlo dimana?" Dia masih diem, gue melihat kearahnya

"Zevani, lo denger gue nggak sihh?"
"Apasihh kak J, tadi Zeva disuruh diem, ini malah diajak bicara" gue melongo, gue nggak habis fikir kenapa dia begitu menuruti perkataan gue

My HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang