11. Good Bye Devanio

14 1 0
                                    

Rinai Pov

Hari minggu
Hari ini adalah hari keberangkatan kak devan ke Singapure

Sekarang kami sudah berada di perjalanan menuju bandara, dengan kak devan yang menyetir dan bunda disamping nya

Gue dan kak jevan di belakang mereka

Sebelum berangkat, kak Jevan bersikukuh ingin ikut mengantar kak Devan pergi. awalnya gue nggak setuju, tapi karena bunda yang mengizinkannya ikut, gue hanya bisa pasrah

"Lo belum baikan sama devan?" Kata kak Jevan berbisik dan gue menggeleng

Dia diam gue pun diam

Suasana didalam mobil begitu canggung

Lalu suara bunda membuyarkannya

"Kamu sudah telpon ayah?"
"Sudah nda"
"Kamu baik baik disana, jangan nakal" kak devan hanya mengangguk

"Oiya bagaimana dengan teman kamu nata?"
"Dia baik baik saja nda"

"Bukan itu maksud bunda, dimana dia kuliah? Apa kalian satu kampus?" Kak devan menggeleng

"Dia melanjutkan kuliah nya disini, orangtuanya tidak mengizinkan untuk kuliah di luar negri"

"Sayang sekali kalau begitu"

Kak devan masuk disalah satu Universitas ternama di Singapura, Singapure Management University (SMU)
Begitu kira kira namanya, kak devan mengambil jalur beasiswa disana dan dia berhasil mendapatkannya

Dia mengambil jurusan bisnis karena ingin menggantikan posisi ayah

Setelah beberapa menit akhirnya kami sampai dibandara Soekarno Hatta

Kak devan sengaja mengambil penerbangan pagi dengan alasan agar cepat bertemu ayah, tapi yang alasan yang pasti masuk akal buat gue adalah agar dia cepat meninggalkan gue, adiknya

Kami masuk kedalam bandara dan berada di ruang tunggu sebelum pesawat kak devan take-off

Gue berada dikursi bersama kak Jevan, bunda dan kak Devan masih melakukan satu urusan entah apa itu yang nggak gue ketahui

Gue bosan disini

"Nay apa nggak sebaiknya lo baikan aja sama kak devan? Ayodong turunin gengsi lo! Minta maaf kek! Dia mau pergi tuhh" kak Jevan memecah keheningan yang terjadi

"Rinai mau nya gitu, tapi apa nggak terlihat aneh kalo gue minta maaf sama dia?" Gue menelangkupkan tangan gue ke wajah

Kak Jevan mengusap kepala gue lembut

"Gimana lo mau tau kalo belum lo belum coba, kalian itu saudara, dulu kalian akrab banget, jadi lebih baik baikan!"

"Iyaa nanti Rinai Fikirin lagi" dan kak Jevan pun mengangguk

Devanio Pov

Sekarang gue lagi mengurus keperluan yang gue butuhin bareng bunda

Gue harus check-in dulu sebelum keberangkatan gue beberapa jam lagi

Bunda juga sudah mengurus paspor dan visa yang gue butuhin

Kita sedang berada di counter check-in untuk memastikan identitas gue, setelah semua selesai kami kembali menuju ruang tunggu untuk menemui Rinai

"Kamu sudah baikan sama Rinai" suara bunda mengejutkan gue

"Belum nda" gue menunduk, sekarang jarak gue dengan rinai tinggal beberapa meter lagi

"Ayo kamu bicara sama dia, biar masalah kalian selesai" gue mengangguk

"Baik ndaa" dan gue memutuskan untuk mengajak Rinai berbicara

My HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang