| 21 : over fangirl |

1.5K 144 5
                                    

Vai's pov

Gilaa kok gue diajak ke hutan sih? Gue bukan orang utan yang dilindungi kok, jadi gue gak perlu dilepasin ke hutan. Eh gue mikir paan sih, ngaco.

"Why we here?it's already night,Shawn," tanya gue.

"Yea i know but the view is more beautiful when night comes, follow me," Shawn pun jalan di depan dan gue ngikutin perlahan, gue takut tiba-tiba ada uler lewat depan gue, ihhh.

"Faster,Vai, why you walking so slow," gue rasa Shawn udah gak sabaran jadi dia narik tangan gue biar jalannya makin cepet. Ihh nyebelin.

Beberapa menit kemudian kita pun sampai di sebuah ladang rumput terbuka dan ditengahnya ada danau gede gitu dan disitu keliatan pantulan bulan, gilaaa keren banget, lu harus liat ini.

Kalo dishare ke tumblr bagus nih.

"See? Beautiful right?" tanya Shawn sambil ngajak gue duduk di pinggir danau.

"Where you know this place?"

"My sister"

"Ohh"

Kita pun diem-dieman, gue gak tau mau ngomong apa lagi, viewnya bagus banget gila, kalo aja gue bisa foto sama Shawn dengan view ini wuhh pasti keren, tapi ogah ah gue malu, masa gue fangirl tiba-tiba ke dia, kalo gue dah jadi fangirl tuh kayak orang gila gak ada obatnya, senyum-senyum sendiri dan hal-hal aneh lainnya.

"Vai" panggil Shawn.

"Ya?" kok jantung gue berdegup kencang gini ya.

"I wanna tell you something"

"What?"

Duh kok gak sabar ya, apa jangan-jangan dia mau bilang kalo dia suka sama gue? Ahh ngayal ketinggian gue wkwk.

"I like...."

"Hah?"

Shawn suka????

Pliss gue plisss

Gue mohon Shawn my bae suka sama guee walau khayalan gue ketinggian, tapi kalo bisa kenapa enggak coba.

"Cam"

Hah? Cam? Cam siapa?

"Who's Cam?"

"Camila"

What the heck?!?

What?!?

Gue ceming...

Gue kehabisan kata-kata.

Camila?!? Jadi Shawn ngajak gue kesini cuma mau bikin gue baper terbang tinggi terus ngejatohin gue ke palung terdalam di dunia?!? Tau yang namanya sakit gak?!?

Itu yang gue rasain.

"I wanna go home" gue berdiri dan langsung lari kemana aja, ahh gue gak peduli. Hati gue sakit banget.

"Vai! Vaira!" Shawn ikut-ikutan lari. Berhenti ngejar gue kek, gue gak mau main kejar-kejaran sama lu.

Lari gue makin kenceng dan gak sengaja gue nabrak seseorang dan ternyata itu...Johnson?

Ahh gak peduli ah, gue langsung meluk dia, gue nangis, fix gue emang lebay.

"Vai? Shhh don't cry" desis Johnson sambil ngelus punggung gue.

Gak bisa John, hati gue dah ancur berkeping-keping.

Gur nangis cukup lama dipelukan Johnson, gue juga baru sadar disitu ada Gilinsky,ckck.

"Ca-can y-you d-dri-drive me home?" tanya gue masih sesenggukan.

"Of course" Johnson pun nuntun gue ke mobilnya dan nyetirin gue pulang, tapi kok si guling gak ikut dah.

"Where is Gil?"

"Don't mind about him, btw are you already feel better?"

"Yeah a bit"

"Okay then"

Oke.

Pasti kalian mikir gue itu berlebihan sebagai fansnnya, tapi gue ngerasa rasa cinta gue sebagai fans dia sekarang udah berubah jadi rasa cinta ke Shawn, the real Shawn Mendes.

I am falling in love so bad with him and i can't resist it.

•••••

Johnson's pov

"Thanks John, i am sorry for bother you"

"Hei it's okay, lucky i am there when you need someone"

Sebetulnya sih aku memang sengaja mengikutimu bukan tak sengaja sedang berjalan-jalan di tempat yang sama.

"Okay, do you want to come?"

"No thank you, i think my mom looking for me so i have to go home,bye Vaira" aku masuk ke dalam mobilku dan menjalankannya ke tempat tadi, untuk menjemput Gilinsky. Ya aku menyuruhnya untuk menunggu.

Gilinsky terlihat marah karena aku kelamaan mengantar Vaira pulang.

"Sorry bro, Vai so sad cause she feel that Shawn hurt her so bad" jelasku.

"Okay, just drive me home, i am tired"

Kami pun kembali ke rumah.

•••••

Vai's pov

"Mata kamu kenapa merah,Vai?" tanya papa waktu kita papasan di tangga.

"Eh gapapa kok cuma kena debu aja" jawab gue ngasal.

"Kamu kan naik mobil mana mungkin mata kamu kelilipan debu?"

Ehh iya ya.

"Itu tadi jendelanya dibuka soalnya acnya rusak jadi mending pake ac alam aja pa" asal gue.

"Oh ya udah gih kamu ganti baju terus tidur ya"

"Iya pa"

•••••

*jam satu pagi*


Kruyyukkkk


Ah elah gue gak bisa tidur gara-gara kelaparan, lagian Shawn bukannya ngajak gue makan dulu gitu baru bikin nangis, ah nyebelin.

Gue keluar dari kamar dan menuju dapur, untung ada pizza nih, panasin aja dulu lah. Sambil nunggu panas gue cuma merenung, renungin kejadian tadi malem. Kok gue bis se-over itu sih?

Gue cuma fansnya Shawn, tapi berlagak kayak gue itu temen deketnya Shawn. Uhh jadi gue seharusnya menghilangkan pikiran kalo Shawn bakal suka sama gue?

Tapi buat ngilangin perasaan itu biasanya gue harus cari penggantinya dulu, tapi siapa.

Ting

Eh udah selesai manasinnnya. Oh iya gue juga dapet pikiran, apa gue coba suka sama Johnson ya?

Johnson si blonde?

Apa bakal berhasil?

Tapi Johnson kan juga....

•••••

fangirl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang