| 32 : terakhir |

1.7K 141 2
                                    

Vaira's pov

Hari ini kita bakal jalan-jalan muterin SF seharian penuh karena besok siang kita harus udah balik ke CN. Gak terasa dah gara-gara si bangke kemaren.

"With what we will go around?" tanya Shawn. Mana gue tahu. Emang dikata gue supir angkot apa.

"Just walk by yourself, reduce the pollution," saik omongan gue haha.

"Okay," kita jalan kaki berdua ngeliterin SF, ahhhh dah lama gak jalan, kaki pegel-pegel duh.

Kita liat banyak tempat-tempat keren disini, gue juga ketemu sama TayCaniff tadi, haha kapan lagi coba, dia sama-sama lagi liburan gitu jalan-jalan.

Wah gue berharap Jacks lagi jalam juga nih, biar ketemuan gitu, kan bisa reunian, lah pa bae gua.

"Do you like cotton candy?"

Permen kapas,eh?

"Sure, i love it,"

"Okay wait here, i will buy it," Shawn beli di tukang permen kapas gak jauh dari tempat kita berenti, wih seger suasananya disini, mungkin karena masih pagi dan daerah sini banyak pohonnya kali.

"Vai, this yours," Shawn ngasih gue permen kapas berbentuk love berwarna pink. Eh ada artinya gak nih? Hehe. Siapa tahu bentar lagi dia mau nembak gue? Mengharap boleh kan?

Saat Shawn mulai jalan lagi, gue nahan dia, "Shawn, don't you eat with walking, sit here," ujar gue, sebetulnya sih modus wuahaha.

"Fiuhh okay," dengusnya tapi nurut juga, utuk utuk anak manis yang unyu nan ganteng hehe.

"Where are we going after this?" tanya Shawn.

"I don't know, i don't know beautiful place here, i am not american, i am from Indonesia, you know that right?"

"Um sorry, btw, do you want to come back to Indonesia?"

Deg

Kok rasanya dia mau ngusir gue dari depan wajah dia ya-_-.

"Eh i don't mean that, i mean you don't want to visit your family and your friends?" dia mungkin liat wajah gue yang berekspresi aneh.

"I dunno, no idea coming to my mind now, i just want to continue my study," jawab gue.

"Study? Woah you entrance the university this year?" tanyanya.

"Yes," jawabku lemes. Gue mau lah kuliah apalagi di kuliah yang bagus apalagi berkualitas tinggi, tapi gue gak mau ninggalin Shawn yang kemungkinan bentar lagi bisa gue genggam.

"Where?" dia kok seneng sumringah gitu sih mukanya? Apa dia mau gue pergi?

"Somewhere," ujar gue dibarengi bangkitnya gue dan mulai jalan lagi, Shawn ngikutin dengan muka heran, mungkin dia heran kok gue sedih padahal bisa lanjutin sekolah gak kayak dia yang mungkin bisa aja tapi lagi gak bisa sekarang gara-gara lagi ngejar karir dia yang udah tinggi.

•••••

Shawn's pov

Dimana ya Vaira akan berkuliah? Apa jauh dari Canada? Apa mungkin dibelahan bumi yang lain? Berarti dia akan meninggalkanku? Dengan waktu yang cukup lama dan panjang?

Aku tak siap menerima kenyataan itu, "Don't be sad, i believe that you will get the best," hiburku sembari menggenggam tangannya erat. Syukur dia tersenyum kembali walau hanya senyum tipis.

fangirl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang