| 28 : hujan |

1.4K 137 3
                                    

Vai's pov

Anjir kok gue gak sabaran ya mau jalan-jalan sama Shawn..ahhhhh.

"Are you ready?" tanya Shawn.

"Yeah c'mon"

Kita pun berangkat ke bandara dan check in, saik gue excited banget, berduaan doang lagi jalan-jalannya arghhh. Happy kaleh daku!

"How many days?" tanya gue.

"Maybe five months"

Heh? Anjir hampir lima bulan? Dih kalo gue jadi pacarnya, gak mungkin gue ninggalin dia tour sendirian, gue bakal relain sekolah gue demi nemenin bebebku tercintah, kan sekalian liburan keliling dunia wkwk, enaknya di gue capeknya di dia...ckck enggak kok yank aku selalu padamu.

"Ohh so long!"

"Yap, and it's difficult to say goodbye to someone that i love"

Deg

Plis jangan-jangan si Shawn belum bisa move on dari Camila? Please jangan please...

"Camila?" tanya gue asal.

Shawn yang lagi benerin seatbeltnya naikin alis liat gue aneh. Eh gue salah ngomong ya?

"She? No of course not, it's someone else"

Fiuhh untung bukan si kuproy, berarti Shawn emang udah move on dari Camila...haha....eh anjir gue gak bisa seneng dulu.

Pesawat mulai tinggal landas dan kita mulai penerbangan ke SF. Arghhh akhirnya kita bisa berdua juga. Btw gue jadi keinget si ucul, J.

Apa kabar dia?

Kira-kira dia kangen gue gak ya?

Dia mikirin gue gak ya?

Dia inget nama gue gak ya? Ahh gue banyak nanya wkwk.

•••••

Shawn's pov

Sedikit refreshing sebelum memulai tourku keliling eropa, uhh aku sangat bersemangat walau aku masih sedikit lesu dan suka melamun semenjak tahu bahwa Camila mengkhianatiku, itu sangat menyakitkan dan itu sudah kedua kalinya aku merasakan itu. Ya Tuhan...apa salahku? Sehingga wanita yang kusayangi sampai melukai hatiku?

"Shawn?" tiba-tiba Vaira memanggilku, aku kira dia sudah tidur, ini sudah jam 11 malam.

"You aren't sleep?"

"I can't"

"Come on come here, i will give you a big hug til you can sleep"

Awalnya Vaira langsung terbelalak mendengar perkataanku, tapi saat aku menarik badannya untuk memelukku dia diam-diam saja. Ahh gadis manis yang imut.

"Why you treat me like i am your child?" dengus Vaira.

"Sorry but i always do this to Aaliyah too"

Bisa kurasakan Vaira semakin mengeratkan pelukannya, kalau saja pembatas kursi ini tidak ada sudah pasti kami akan berpelukan cukup erat, Vaira lupa membawa jaket jadi dia hanya memakai kaos panjangnya yang tidak terlalu tebal.

Duh kok aku merasa gugup ya di sampingnya, apa sebenarnya yang kurasakan sekarang terhadap Vaira?!? Apa aku benar-benar menyukainya?

•••••

Vaira's pov

Kita udah sampe di SF, wuhh keren amat disini, kita juga udah sampe di hotel yang baka kita tempatin selama kurang lebih seminggu. Wuhh lama.

"Vai, do you want join me buy some foods?" tanya Shawn.

"Yes wait a minutes" gue cepet-cepet ngambil hp dan duit walau cuma 30 dollar wkwk.

Gue keluar dari kamar dan nemuin Shawn udah siap-siap mau pergi, tapi dia kok pake mantel sih, kan gak ada salju disini.

"Why you wore that coat?"

"It's rainy outside, that's why i asked you before to join me or nah"

"But i ain't bring any coat" gue agak cemberut.

"Take mine in my room"

Gue masuk ke kamar Shawn nanti nyari mantel punya dia, uhh dimana sih, perasaan barang bawa---JLEB!!!!

Kok ada??

Foto dia? Di tas Shawn? What the fak..Shawn belom move on? Pembohong emang, sok tegar di depan lu. Cepet-cepet gue ambil apa yang gue cari dan entah gue langsung ngambil foto itu dan nyimpen di saku gue.

"C'mon" gue pura-pura gak terjadi apa-apa padahal..ahh lupakan.

Bener di luar mulai gerimis, emang gak deres tapi cukup bisa membuat baju gue yang berbahan tipis ini basah kuyup kek baju baru dijemur.

"Where is the market?" tanya gue udah capek jalan di tengah gerimis begini.

"That" dia nunjuk toko yang gak terlalu rame..wah mirip indomare* tapi lebih elit.

Masuk kesana, kita mencar biar lebih cepet katanya soalnya masing-masing dari kita udah laper, lagian siang-siang begini kok ujan.

Di lorong minuman-minuman soft drink gitu, gue gak liat ada tulisan lantai basah, alhasil gue kepeleset.

BUK!!

"Auuuu" ringis gue sambil ngelus-ngelus pantat mulus gue.

Tiba-tiba ada tangan yang mengarah ke wajah gue, tangannya kekar gitu, pas gue nengok ke atas ternyata itu cuma Shawn, huft gue kira J gitu, gue tiba-tiba ketemu dia, lima bulan itu waktu yang lama buat gue ngelupain ciuman pertama gue.ahhhh!!

"Are you okay?"

"Yeah okay, "

"I already done took some foods, do you?"

"Yes me too, let's go to cashier"

Kita pun bayar di kasir, ahh mbak kasirnya lelet bet. Kek nenek dih.

Shawn ngajak gue pulang buru-buru takut ujannya makin gede. Di trotoar agak licin jadi gue jalan hati-hati. Tapi waktu berkata lain #asik, gue lagi-lagi kepeleset.

BU--

Eh kok gue gak jatuh?,batin gue.

Pas gue buka mata ternyata Shawn nangkep gue, saik jir gue deg-degan gitu soalnya mukanya deket banget sama gue... Ya Tuhan...tampan sekali ciptaanMu ini eh tampan dari lahir deng wkwk.

Tapi....

•••••

fangirl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang