Bab 15.
Suasana ramai dan hangat menyelimuti tempat ini. Acara makan keluarga yang penuh dengan keceriaan keluarga Hemmings. Aku sendiri duduk dengan canggung di kursi sebelah Jack dan Luke. Beberapa kali aku merutuk.
Ngapain sih gue disini?
Walau sempat luluh akan perkataan Luke saat dirumah, kini aku merasa menyesal hadir disini. Tidak, mereka sangat baik padaku, juga sering mengajak ku mengobrol. Namun tetap saja..
Ben yang sudah selesai makan pertama kali langsung berdiri dan mengambil kameranya. Sesi berfoto rupanya.
Aku tertawa kecil melihat Liz dan Andy berfoto mesra berdua. Tak sadar, aku menghela nafas berat.
Coba aja nyokap sama bokap gua kayak gitu. Makan tuh kerja.
"What's wrong?" bisik Luke melirikku. Aku otomatis menoleh dan menatapnya, lalu meringis ngeri saat Arzaylea telah menatapku garang.
"Nothing," balasku pelan lalu kembali pada posisiku.
Buktinya, kini Luke justru bermesraan dengan Arzaylea TEPAT di sampingku. Beribu sumpah serapah ku ucapkan meski dalam hati. Sampailah pada percakapan Arzaylea dengan Liz dan Andy mengenai hubungan mereka.
Ben berbicara agak keras. "Is there any waitress can take a picture of us?" Namun, pelayan disini tampak begitu sibuk dan tidak ada yang mendengar perkataan Ben barusan.
Lagi-lagi jiwa penuh ke-sok-an aku keluar. Perlahan karena ragu, aku berdiri dan berkata pelan, "I can do it, Ben." ujarku sambil tersenyum.
Bukannya apa-apa, aku bukan bagian dari keluarga ini ya, 'kan? Seharusnya Ben-lah yang duduk manis dan aku memotret mereka sebagai tanda terimakasih telah menerimaku. Aku juga tahu diri untuk tidak tiba-tiba hadir di dalam album keluarga mereka.
Sontak, orang-orang melihat ke arah ku. Liz berseru, "No, it's okay, Anggita. You don't have to be so kind, girl." Liz tersenyum keibuan.
Aku ikut tersenyum dan mengambil langkah mendekati Ben. "I would be so honored."
Akhirnya, Ben mengalah dan memberikan kameranya padaku. Dengan cukup lihai berbekal ilmu ekstrakulikuler fotografi disekolah, aku memotret keluarga Hemmings dengan beberapa pose dan gaya. Lalu, sengaja aku memotret mereka dalam keadaan candid.
Aku menelan ludahku susah payah. Perih rasanya. Dahulu, aku bisa mencaci maki Arzaylea sepuasnya dan mengatakan bahwa wanita itu adalah 'utusan' Modest. Tapi tidak dengan sekarang.
Tidak lagi saat kau yang mengambil gambar dia sedang berbincang dengan keluarganya.
Mungkin kalau aku dirumah dan mendapati foto Arzaylea dan keluarga Hemmings tersebar di media, aku pasti sudah menangis meraung-raung diatas tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Saver [5SOS]
Fanfic❝I know you already know, Luke. This all started with only me in my room... and dreaming.❞ Never play with fangirl's dream, cause you'll never know what's going on with her life tommorow. [ Serial: Dream Big, Kid ] **** WARNING!! i wrote this when i...