Bab 11.
Pukul 8 pagi. Liburan Bali yang seharusnya menyenangkan, ternyata tak seperti yang di bayangkan. Semua karena kenyataan yang selama ini ku pertanyakan.
Arzaylea and Luke are real.
And more than that, guess what? Luke is a real fuckboy.
MUKANYA POLOS ASU
Nangis anjing.
"Udah dong, Git, nangisnya. Cengeng lu asu," gerutu Ivonne yang padahal juga masih menangis di sampingku saat ini.
Sampah.
"Nggak nyangka a–ja, su," jawab ku tersendat akibat menangis.
"Kita kesini buat liburan. Selesain dulu tuh urusan si Jack," gerutu Avhe yang sedari tadi mengotak-atik ponselnya.
Benar juga. Bagaimanapun, aku harus tanggung jawab membantu Jack menemukan dompetnya.
Aku sigap berdiri dan mulai mengambil handuk untuk pergi mandi. "Kalo kalian nggak mau ikut gapapa, gue mau bantuin Jack dulu,"
Setelah mandi, aku segera beranjak ke kamar Jack tanpa pamit dulu. Entahlah, aku hanya tak ingin merepotkan sahabatku.
Knock knock. "Jack?" panggilku dari luar pintu. Terdengar sautan dari Jack di dalam sana. "Yeah, wait a sec!"
Lalu pintu terbuka. Jack yang sangat mirip Luke dengan wajah segar sehabis mandi. Mampus, ganteng.
"Ready for today?" basa-basi ku mencoba untuk tersenyum cerah.
Aku sadar Jack menatapku masih dengan tatapan menyesal. "I'll pick my phone," katanya singkat sebelum masuk kembali ke kamarnya.
"Ready," lalu kami berdua berjalan melalui lobby hotel. Setelah menanyakan pada resepsionis letak kantor polisi terdekat.
Kami memanggil taksi lalu duduk di kursi belakang berdua. "Kantor polisi yang di deket pantai Kuta itu ya, Pak,"
Deg-degan dikit.
"Gita," panggilnya, aku menoleh. "Why your friends aren't go with us?"
Aku tak tahu harus menjawab apa tanpa menyinggung perasaannya. "They're still sleepy you know," kilahku.
Dia hanya mengangguk. "How old are you?"
Aku mengernyit atas pertanyaan tidak pentingnya. "This year, I'm into fifteen." jawabku sekenanya.
Jelas sekali dia tampak terkejut. "Really? You look like nineteen years old lady," komentarnya.
Aku hanya terkekeh singkat. "And your nineteen years old brother look like thirty." Dia ikut terkekeh.
Jodoh Luke tuh gua. Kita sama-sama bermuka tua.
"Where is your house? I guess you're not Bali's people because you slept in the hotel last night, am I right?"
"Yeah, I'm from Jakarta," jawabku. "I need holiday with my friends to refresh my mind,"
If only he knew, how stressed I am before this holiday.
"You're only fifteen, but you have vacation without your parents?" tanya Jack gak santai.
Serah gua apa sih.
Aku menatapnya sebentar dan tersenyum datar. "I definitely would like to have vacation with my parents, but I know they wouldn't,"
Kami terdiam beberapa detik, sebelum aku melanjutkan, "They are busy of working."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Saver [5SOS]
Fiksi Penggemar❝I know you already know, Luke. This all started with only me in my room... and dreaming.❞ Never play with fangirl's dream, cause you'll never know what's going on with her life tommorow. [ Serial: Dream Big, Kid ] **** WARNING!! i wrote this when i...