a/n: sambil dengerin mulmed kl punya kuota. kl ga punya gausah maksain wkakwkak
Bab 7.
Aku lelah dengan semua ini kau tahu?
Kau membuatku semangat untuk hidup dan disaat yang sama ingin aku mengakhiri hidup.---
Aku menulis beberapa kalimat diatas kertas buku harianku. Aku sudah jarang menulisnya semenjak teknologi semakin maju, kau bisa menulis di laptop.
Masalahnya, laptopku masih dalam penyitaan. Dan aku tak bisa menahan untuk menulis.
Calum mengirimku pesan kemarin. Aku bahkan masih merasa tak percaya. Berlebihan? Ya. Karena ternyata Calum tak lagi membalas pesanku.
Yah, hidup tidak seindah 'y/n', kawan.
Aku tidak mau berharap lebih. Tapi disaat yang bersamaan imajinasiku meliar hingga ke alam bawah sadarku. Begitulah fangirl ya, 'kan?
"Gitaaaaaa, main yuuuk!"
Aku melihat ke luar jendela dan mendapati Avhe berteriak didepan pagar rumahku.
Aku menggelengkan kepalaku dan membuka kaca jendela. "Please deh, woi! Lu bukan anak kecil yang nyamper tetangganya buat main masak-masakan!"
Avhe menunjukan senyum cengirnya dan segera membuka pagar rumahku untuk masuk. Tak beberapa lama kemudian, ia menampakan wajahnya dari pintu kamarku.
"Woi," sapanya. Aku menjawab dengan gumaman malas.
"Lemes amat. Gimana Calum?" tanya Avhe polos. Mood ku semakin bertambah parah. "Di read aja kagak. Emangnya lo berharap apa?" ketusku.
Avhe terdiam mungkin menyadari bahwa mood ku sedang tidak baik. Setelahnya, ia hanya bergerak ke arah kasur ku tanpa bersuara.
"Gua bawa laptop nih. Nge-blog dari laptop gua aja."
Aku menoleh ke arah sahabatku itu dengan sumringah. Ia mengeluarkan laptopnya dari tas dan lekas menghidupkannya.
"YA ALLAH AVHE, LO SANGAT BESTFRIEND GOALS TAU GAK?!" aku langsung meloncat ke kasur dan mengambil alih laptop Avhe. Sang empunya hanya memutar bola matanya.
Aku segera menumpahkan segalanya yang ku rasakan 2 minggu terakhir ini.
"Hey boy, don't make me hope. Cause i know i'm just a little girl dreaming unreachable thing like you. -TataRth"
"Seenggaknya, kita udah di notice Calum, Git. Banyak orang pengen kayak kita," ujar Avhe lembut. Ah, ia sangat mengerti aku. Aku menatapnya tersenyum pasrah.
Sakaa: P
Sakaa: Congrats Git, lu di mention Calum ya?Anjir, Saka jadi baik lagi sekarang?
Avhe rupanya melihat notifikasi dari ponselku. "Udah baikan?" tanyanya. Aku menoleh dan menggeleng pelan.
Aku membalas pesan Saka sekenanya. Sejak aku keluar dari OSIS, aku hampir tidak pernah berkomunikasi dengan Saka secara langsung ataupun melalui media sosial. Sedih pertamanya, bagaimana pun Saka teman yang baik.
"Lu nginep disini, Vhe?" tanya ku. Ia menangguk. "Berhubung Saka nggak akan jemput lo lagi mulai besok, jadi yaa.. kita berangkat bareng."
***
Keesokan harinya aku dan Avhe berangkat bersama. Tak pernah ku duga, orang-orang tak jarang menanyakan band kami yang sempat di mention oleh Calum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Saver [5SOS]
Fiksi Penggemar❝I know you already know, Luke. This all started with only me in my room... and dreaming.❞ Never play with fangirl's dream, cause you'll never know what's going on with her life tommorow. [ Serial: Dream Big, Kid ] **** WARNING!! i wrote this when i...