Aldi dan Salsha akhirnya memilih kembali ke rumah milik Aldi yang sudah lama di tinggal. Kini, Iqbaal tinggal ber empat bersama Thalia, (namakamu) dan Kiki yang masih meminta tinggal bersamanya.
(Namakamu) mulai nyaman dengan suasana rumah yang sedikit lebih sepi. Ia pun lebih leluasa.
"(Nam... buatkan aku segelas kopi. Aku akan lembur kerja setelah seharian tadi libur. Setelah itu, ajak Thalia tidur. Aku tidak mau Thalia mengganggu pekerjaanku," perintah Iqbaal.
"Baik Baal," (namakamu) menurut.
(Namakamu) membuatkan kopi untuk Iqbaal. Namun, belum lama setelah (namakamu) membuatkan kopi untuk Iqbaal, Thalia merengek. Dengan terpaksa, (namakamu) menggendong Thalia dengan membawa kopi untuk Iqbaal.
"Maaf agak lama, Thalia ngerengek minta gendong," ujar (namakamu).
"Ga apa-apa. Udah taruh aja kopinya di meja. Terus, temenin Thalia tidur. Aku tahu kamu pasti capek," ujar Iqbaal.
"Ya udah ya Baal. Thalia udah kelihatan ngantuk banget," (namakamu) pergi meninggalkan Iqbaal.
(Namakamu) pun menidurkan Thalia yang sudah terlelap di gendongannya. Karena ia sangat lelah, (namakamu) pun juga tertidur di kamar Thalia.
Iqbaal melihat keadaan Thalia dan (namakamu) di kamar. Karena tidak tega melihat (namakamu) tidur di lantai, Iqbaal pun menggendongnya ke dalam kamar miliknya.
Esok paginya, (namakamu) terkejut ketika ia mengetahui bahwa dirinya tidur di kamar Iqbaal. Ia juga terkejut ketika melihat Iqbaal tidur di sofa dengan bantal dan selimut tipis.
Ketika hendak turun dari ranjang, (namakamu) terkejut ketika melihat tulisan di secarik kertas yang ada di lantai. Tulisan itu berbunyi:"WELCOME to my kingdom (namakamu). Now, you're called Mrs. Dhiafakhri. I hope you like it.
Mr. Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan"
(Namakamu) pun mengambil kertas itu lantas menyimpannya. Ia tersenyum ketika tahu ia sangat diterima di keluarga itu.
"Oh Iqbaal. Dia manis sekali," ucap (namakamu).
(Namakamu) beranjak dari tempat tidur. Ia pun memperbaiki posisi Iqbaal yang hampir terjatuh dari sofa. Ia juga memperbaiki posisi selimut yang tidak rapi.
(Namakamu) segera menyiapkan sarapan untuk Iqbaal dan juga Thalia. Ia juga segera membersihkan seisi rumah sendirian. Namun beberapa menit kemudian, Kiki datang dan membantu (namakamu).
"Bersih-bersih nyonya Dhiafakhri?" Tanya Kiki dengan mengagetkan.
"Eh Bang. Kok nyonya sih? Aku kan belum resmi jadi istrinya Iqbaal," jawab (namakamu).
"Aku bantuin ya? Kasian kamu nanti capek," Kiki menawarkan diri.
"Boleh kok. Silakan aja. Aku malah seneng ada yang bantuin," (namakamu) melanjutkan bersih-bersih.
"Bunda," panggil Thalia dengan suara parau.
"Iya sayang? Baru bangun ya? Yuk cuci muka dulu sayang. Habis ini langsung sarapan ya," (namakamu) langsung menggendong Thalia menuju kamar mandi.
Setelah itu, Thalia langsung diajak ke meja makan. (Namakamu) menyuapi Thalia.
"Semua sudah selesai! Gua istirahat dulu ya," ucap Kiki.
"Makasih ya Bang," (namakamu) tersenyum senang.
"Wah calon istriku sudah bangun. Wih anak Ayah juga," Iqbaal datang dan langsung mencium (namakamu) dan Thalia.
"Yah, cobain deh. Sup buatan Bunda enak banget," kata Thalia yang masih asyik makan.
"Iya sayang. Nanti ya, nanti ayah pasti cobain. Ayah mau mandi dulu," kata Iqbaal pada Thalia. "Oh iya, siapa yang beresin ini semua? Bersih banget?" Tanya Iqbaal.
"Aku sama Abang. Tadinya sih aku sendiri, tapi abang bantuin gitu aja," tutur (namakamu).
"Oh wah makasih ya sayang. Biasanya ga ada yang bersihin rumah ini. Biasanya, aku harus undang jasa house cleaner. Ya lumayan lah irit jadinya," puji Iqbaal.
"Ah kamu," (namakamu) tersipu.
Iqbaal pun segera mandi. Ia pun memilih polo shirt untuk bersantai di rumah. Satu kancing paling atas terbuka menjadi ciri khasnya. Hal itulah yang membuatnya semakin tampan. Celana jeans pun menambah pesonanya.
"Aku cobain sup buatan calon istriku tercinta ya," ujar Iqbaal. "Kamu juga makan dong," ajak Iqbaal.
"Ya udah, aku juga makan deh," (namakamu) pun duduk di samping Iqbaal.
"Ih, Ayah sama Bunda udah kaya Raja Roland sama Ratu Miranda," celetuk Thalia.
"Oh ya? Kalau begitu, kamu Sofia nya dong. Kamu kan cantik, pinter baik lagi," ujar (namakamu).
"Welcome to my kingdom (namakamu). Mrs. Dhiafakhri," Iqbaal mencium kening (namakamu).
To Be Continued!
Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Tapi maaf ya updatenya agak molor. Because, aku udah mulai sibuk di sekolah. Buat part selanjutnya, aku janji bakal dibuat lebih panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iqbaal's Kingdom
General FictionPutri kecil keluarga Dhiafakhri menginginkan kehidupannya persis seperti keluarga kerajaan yang ada di serial kartun kesukaanya. Namun, Iqbaal tak yakin bisa mewujudkannya. Hingga akhirnya datanglah (namakamu) yang merubah segalanya. Akankah (namak...