Part 8

865 39 1
                                    

(Namakamu) sudah didandani dengan cantik. Ia juga mengenakan gaun putih yang sangat indah.

Ya, hari ini adalah hari bahagianya. Ia menikah dengan Iqbaal. Entah mengapa ia mau menikah dengan orang yang bisa dibilang baru dikenalinya. Tapi yang jelas ia sangat bahagia saat ini.

"(Namakamu), kau cantik sekali," puji Kiki yang melihat (Namakamu).

"Terima kasih Bang," jawab (namakamu) dengan malu-malu.

"Bunda cantik deh," puji Thalia.

(Namakamu) tersenyum. Ia pun mencubit pipi Thalia.

Thalia pun tampak cantik dengan gaun ungu kesukaannya. Sangat mirip dengan gaun yang dipakai Sofia, tokoh animasi kesukaannya. Rambut cokelatnya digerai sama persis seperti Sofia. Thalia tampak lucu dengan penampilannya saat itu.

Iqbaal tampak gagah dengan jas hitam dan dasi kupu-kupunya. Ia tampak sangat rapi. Rambutnya pun disisir sangat rapi. Ia sangat tampan.

Beberapa saat kemudian, ijab kabul pun dilaksanakan. Hanya dengan satu tarikan napas, Iqbaal berhasil mengucapkannya dengan lancar. Iqbaal dan (namakamu) kini resmi menjadi sepasang suami istri.

Iqbaal dan (namakamu) bersanding di pelaminan. Mereka sangat cocok. Banyak tamu undangan yang memuji kecocokan mereka. Banyak dukungan yang muncul ketika itu.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi Bella yang juga menghadiri pesta pernikahan itu. Saat ia datang, semua orang menatap sinis padanya.

"Ngapain dia dateng kesini? Mau ngerusak pestanya Pak Iqbaal ya?" Celetuk salah satu karyawati perusahaan Iqbaal.

"Ngapain lo datang kesini? Tamu ga diundang!" Seru Aldi yang tak sengaja melihat Bella berjalan.

"Iqbaal, kok ada Bella sih? Dia ga diundang kan?" Tanya (namakamu).

"Ga apa-apa. Udah lah sayang, kamu ga usah khawatir," ucap Iqbaal dengan lembut.

"Selamat ya Baal. Akhirnya kamu nikah lagi. Dan akhirnya aku punya sasaran baru," ucap Bella dengan sinis.

"Jangan macem-macem sama keluarga gue! Atau gue paksa lo keluar dari sini!" Kata Iqbaal dengan sangat tegas.

"PENJAGA!!" Teriak Iqbaal setelah itu.

Dua orang body guard datang menghampiri Iqbaal.

"Bawa orang ini keluar! Saya tidak mau melihat wajahnya lagi!" Perintah Iqbaal pada dua orang Body Guard.

Body Guard itu pun menyeret Bella keluar dari gedung. Bella pun akhirnya pergi.

"Gua bakal bikin keluarga lo hancur! Lihat aja nanti," gerutu Bella.
******

(Namakamu) sempat terlihat ketakutan. Namun, Iqbaal sudah berhasil menenangkannya.

"Iqbaal, aku takut Bella balik lagi," ujar (namakamu).

"Udah engga apa-apa sayang. Kan ada aku di sini. Kamu tenang aja ya sayang," hibur Iqbaal dengan mengelus pipi (namakamu).

"Makasih ya Baal," ucap (namakamu).
*******

Kini Iqbaal dan (namakamu) sudah resmi menjadi suami istri. Kini mereka bisa hidup lebih bahagia. Terutama Thalia yang sangat menginginkan (namakamu) benar-benar hadir di kehidupannya.

"Yey! Berarti Bunda (namakamu) udah jadi bundaku," ucap Thalia polos.

"Iya Sofia kecilku," ucap (namakamu) dengan mencium pipi Thalia gemas.

"Bunda, bunda ga akan ninggalin Thalia kan? Bunda janji kan?" Tanya Thalia polos.

"Tentu saja sayang, bunda akan selalu di sampingmu. Bunda janji," (namakamu) memeluk Thalia dengan gemas.

Hidup Iqbaal dan (namakamu) mulai tertata. Mereka kini telah utuh menjadi sebuah keluarga.

Kini yang masih tinggal serumah dengan Iqbaal adalah Kiki. Kiki merasa tak enak dengan Iqbaal karena kini hanya dirinya saja yang masih serumah.

"Baal kok gua ngerasa engga enak ya sama lo? Gua mulai ngga nyaman tinggal di sini. Apalagi lo udah nikah lagi," ujar Kiki.

"Udah lahh.. Santai aja. Gua ngerasa nyaman kok lo ada di rumah ini. Kalo ngga ada lo rumah ini sepi tau, " jawab Iqbaal santai.

"Tapi sumpah Baal. Gua ngga enak sama lo. Gua ga mau ngganggu hidup lo Baal. Gua pengen cepet-cepet nikah, " ujar Kiki.

"Sama siapa? Steffi? Lo yakin lo mau nikahin si bule itu? " tanya Iqbaal.

"Lah lo kok gitu sih? Sahabat lo mau nikah lo malah ga percaya. Padahal yang gua mau nikahin kan mantan lo Baal, " kata Kiki.

"Canda doang kali Bang. Silakan aja sih lo mau nikahin sapa aja. Asalkan bukan istri gua yang paling cantik ini, " Iqbaal mengecup kening (namakamu) yang duduk di sampingnya. "Gua bakal bantu lo buat nyiapin semua dah. Lo tenang aja, " lanjut Iqbaal.

"Thanks Baal. Lo sahabat gua yang paling baik," tutur Kiki.

Iqbaal pun memeluk sahabatnya itu dengan penuh suka cita.

"Akhirnya lo bisa ngelepas masa lajang lo Ki, " sindir Iqbaal.

"Masih aja lo ngeledek gua? " Kiki memasang wajah marahnya.

"HUUEEKKH"

Suara itu mengejutkan Iqbaal. Tentu saja ia sangat terkejut karena suara itu datang dari istrinya. Iqbaal pun segera duduk di samping (namakamu).

"Kamu kenapa sayang? Kamu mual? Kamu masuk angin?" tanya Iqbaal khawatir.
******
Apakah yang akan terjadi pada (namakamu)? Apakah dia hamil? Apakah dia hanya sakit biasa?

Iqbaal's KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang