Maafkan Aku

Ungkapan

Selama empat tahun, bayangmu selalu berputar-putar dalam benakku. Selama empat tahun, kita sudah memiliki ikatan. Ikatan yang tak terlalu terlihat, namun bisa kau rasakan saat memejamkan matamu. Aku sudah sangat terbiasa denganmu, dengan segala bentuk kehadiranmu. Entah itu senyumanmu, tawamu, leluconmu yang murahan, bahkan gangguanmu. Ingatkah ketika aku memarahimu karena kau terlalu menggangguku?

Sayangku, setelah beberapa hari tak menerima gangguanmu seperti biasa, hati ini berontak. Raga ini tidak tenang. Kau yang biasanya menghampiriku kemudian tak lagi melakukannya, rasanya ada sesuatu yang hilang.

Jangankan kau datangi, kau melihatku pun tidak.

Gangguanmu memang menyebalkan, tapi aku sudah terbiasa dengannya sehingga aku tumbuh setiap hari dengan terus menginginkannya. Aku membutuhkan gangguanmu supaya aku tahu kau masih ada di sana. Aku membutuhkan kehadiranmu, aku amat sangat membutuhkannya, kau tahu? Memang ini terdengar aneh, namun aku ingin kau percaya. Aku ingin kau percaya bahwa selama dua tahun kau terus bersembunyi dariku, akh juga sedang mencarimu.

Hati ini tenang ketika semua orang membicarakan betapa sukanya kau kepadaku. Aku terdengar bodoh.

"Kemarin dia menunggumu lalu pergi ketika kau datang."

"Jendela itu adalah tempat dimana ia sering mengintip ke dalam kelas—mengintip dirimu."

"Dia terus melihatmu sampai kau berbalik untuk melihatnya, saat itulah ia mengalihkan pandangan."

"Dia sangat menyukaimu."

Kau memang aneh. Aku bukanlah yang tercantik, yang memiliki kulit putih dan bibir merah merona serta mata yang bulat. Tubuhku tidak langsing, tinggiku juga tidak di atas rata-rata, tetapi mengapa kau mengejarku begitu lama? Mengapa kau harus melakukannya ketika banyak gadis seperti manekin tersebar di sekelilingmu?

Kau memang aneh.

Keanehanmu itulah yang pada akhirnya membuatku terus melihatmu. Ya, aku suka sekali melihatmu.

Kemudian datanglah suatu hari ketika perasaanmu tak lagi bertepuk sebelah tangan.