Bertemu Kerabat

27 3 0
                                    

Berbulan-bulan telah berlalu, sayangku tetap tak akan menghubungiku. Aku sudah berusaha untuk menghubunginya, tetapi yang dihubungi malah sibuk menghindariku. Aku sampai kehabisan akal harus berbuat bagaimana, namun tiba-tiba kerabatku berkata padaku kalau ia bertemu dengannya. Dengan sayangku.

Pertemuan mereka sangat tak terduga karena lokasi mereka saat itu adalah sedang di pasar. Bayangkan, berapa banyak orang yang berada di tempat itu, tetapi bila memang sudah digariskan dalam alur cerita, keduanya masih bisa bertemu. Bagiku ini adalah sebuah keajaiban kecil. Untunglah kerabatku menyapanya, karena bila tidak mungkin mereka hanya akan sebatas tahu kalau bertemu. Sayangku pemalu dan sedikit kikuk, jadi mungkin ia tidak akan menyapa karena takut segalanya akan menjadi canggung. Setelah disapa, mereka berdua memiliki perbincangan ringan.

K = Kerabat
S = Sayangku

K : "Kok ada di sini?"
S : "Iya, mas. Saya mengantar ibu belanja."
K : "Oh gitu."
S : "Masnya sendiri ngapain di sini?"
K : "Ya belanja. Masa' nyangkul?"
*keduanya tertawa garing*
S : "Um . . Nggak sama si Anin, mas?"
K : "Nggak. Makanya, kamu sendiri aja yang berkunjung ke rumahnya."
S : (garuk-garuk leher) "Agak jauh sih, mas . . Di Sidoarjo sana."
K : "Nggak apa, kan? Situ cowok, jadinya harus berani dong. Gentle."

Sayangku bergerak-gerak gugup di tempatnya sebelum ia pamit dan berlari kecil menjauh. Aku tak bisa diam saja mengetahui cerita ini, dalam hati aku begitu bahagia. Sayangku mencariku. Atau mungkin itu hanya sebatas formalitas saja? Ah, yang penting ia mencariku. Tetapi bagaimana bila seandainya aku berada di sana? Bagaimana bila saat sayangku mencariku, dan aku ada di sana? Keajaiban apalagi yang akan terjadi?

Entahlah. Akan kucari tahu sendiri.

Maafkan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang