PART 4 : Memikirkannya (2)

550 34 8
                                    

Park Chanyeol POV

"Membosankan."

"Kenapa harus kau yang mengajariku sih, Aku muak melihat wajah sok tampanmu itu."

"Ia memang tampan."

"Yang satu Ini juga, kau Ini temanku atau bukan sih? Kenapa memihak dia?"

Kenapa Aku harus mengajari Dua pria gila Ini sih? Ini pekerjaan sulit. Mengajari mereka Sampai pandai memangnya bisa. Aku bisa saja mengajari mereka, Tapi mereka terus saja berbicara tanpa mendengarkan penjelasanku.

Aku mengajari mereka pelajaran ipa, mengenai tubuh manusia. Arrghh.. mereka ini maunya apa sih? Kalau tidak ingin belajar, yah lebih baik tidak usah sekolah pulang sana bobo cantik. Dasar menyebalkan!

"Kalau tak mau belajar, yah sudah keluar saja dari sekolah tak perlu merepotkan orang lain, kan." Ujarku kesal.

"Tsk, kau. Menyuruh kami keluar dari sekolah. Beraninya kau." Gerutu satu pria yang kuyakini bernama Park Bo Gum.

"Neo, kau sekolah disini hanya ingin mencari ketenaran, kan. Kau bahkan Tak mampu apa-apa dibandingkan denganku." Ucapku percaya diri.

Dia sepertinya marah dengan ucapanku, ia berdiri akan menghampiri dan pastinya akan menghajarku. Temannya menahannya.

"Neo, beraninya kau. Kau hanya pintar didalam kelas saja Tapi Tak mampu diluar lapangan terbuka." Teriaknya. Emosinya benar-benar meluap.

Aku hanya menatapnya datar, tetap pada Posisiku, "Tenanglah kawan, oke. Dia tidak bermaksud mengatakan itu." Temannya berusaha menenangkannya. Aku Tak tahu siapa namanya.

"Cih! Jangan kau kira, tampangmu itu membuatku takut."

Aku hanya memutar bola mataku malas. Bagiku orang sepertinya Tak perlu kuladeni, ntar juga diam sendiri.

Aku mengambil tasku dan beranjak dari kelas Ini yang membuatku sumpek karena Ada pria itu, Bo Gum. Dia pria paling menjengkelkan.

"Berhenti kau Chanyeol-Ah." Teriaknya.

Tapi Aku Tak Berhenti, Aku terus saja berjalan tanpa menoleh sedikitpun.

"Kau juga, lepaskan Aku. Aku tidak akan menghajarnya, jadi lepaskan Aku sekarang." Aku masih mendengar suaranya yang memarahi temannya sendiri.

"Ayo kita bersaing basket dilapangan?" Apa Dia sudah gila? Bersaing! Aku Tak peduli dengan ajakannya itu. Kakiku masih terus berjalan pelan keluar dari kelas Ini.

"Kalau kau tidak menerimanya, berarti dugaanku Benar. Kau hanya pria berotak cerdas Tapi Tak punya kemampuan seperti pria. Mungkin kau menyembunyikan kemampuanmu yang lemah dengan otak cerdas. Cih!" Dia meledekku. Apa-apaan dia? Dia kira dia siapa seenaknya meledekku. Tentu Aku Tak tinggal diam.

Aku menoleh, menatapnya seakan Ingin membunuhnya. Mati kau Bo Gum-Ah.

"Baik." Jawabku tegas.

***

Author POV

Dua Gadis sedang asik mengobrol, Tak hentinya mereka tertawa karena candaan yang mereka buat.

"Kau Ini. Jangan berkata seperti itu." Ucap Ji Won.

"Haha.. anak baru itu hebat juga tidak tergoda dengan Gadis centil sok berkuasa itu. Kau pasti juga akan ketawa melihat wajah si princess Seulgi itu ditolak mentah-mentah sama anak baru itu. Haha... lucu sekali." Aerim Tak henti-hentinya tertawa

Ji Won hanya menyunggingkan senyumannya karena senang melihat sahabatnya tertawa bahagia.

"Perutku terasa sakit karena ketawa." Ia mengusap matanya yang berair karena tertawa.

Hospital In Love (EXO Chanyeol Fanfiction Romance)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang