PART 12

285 14 0
                                    

Kriiing...

Suasana berisik disaat jam istirahat sudah menjadi hal yang wajar untuk sebuah sekolah.

Bukan sekolah namanya jika tidak ada suasana ribut.

"Hei Aerim.. Ji Won mana?" ujar Seulgi saat menghampiri Aerim.

"Kenapa kau mencarinya?" tanyanya sinis.

Seulgi berkacak pinggang, "Tentu mengajaknya ke kantin." Aerim tertawa sinis membuat geng Seulgi menaikkan alisnya karena heran.

"Bukan karean ingin mencari masalah padanya?" Seulgi kesal.

Lantas ia menggertak Aerim, "Kau jangan asal bicara yah." Aerim pun tak terima diperlakukan begini.

Ia berbeda dari teman sekolah lainnya. Aerim lebih melawan. Ia akan melawan siapapun yang berbuat kejam pada orang yang tertindas.

"Kau pikir aku bodoh mempercayaimu yang tiba-tiba berbuat baik pada Ji Won." bengisnya.

Seulgi menatap kesal pada Aerim, "Hanya kau yang berani melawanku." Aerim pun tak akan kalah ia menatap tajam dengan senyuman seringaiannya.

Seulgi mendekati wajah Aerim dan membisikkan sesuatu di telinganya, "Kau tunggu saja tanggal mainnya sayang."

"Ayo guys kita pergi. Sepertinya Ji Won sakit makanya ia tidak hadir." lanjutnya.

"Oh iya Aerim.. Sampaikan salamku padanya, Semoga dia cepat sembuh yah." bagi Aerim itu terdengar seperti sebuah doa supaya Ji Won tidak akan kembali.

Aerim merasa jengkel. Ingin rasanya ia menginjak-injak Wajah Seulgi didepan umum.

"Hei.. Tidak perlu ladeni nenek sihir. Tidak akan membuat dia berubah. Nenek sihir yah tetap saja nenek sihir." Aerim berbalik dan melihat pria dengan tinggi 180an. Siapa lagi kalau bukan Chanyeol.

Matanya mencari-cari seseorang, ia merasa bingung. Orang yamg dicarinya kemana.

"Sampai matamu mengelilingi langit pun dia tidak ada disini bodoh." ucap Aerim datar sambil membereskan mejanya.

"Dia dikantin?" Aerim berkacak pinggang.

Terkadang pria di depannya ini bodoh atau pura-pura bodoh. Mana mungkin Ji Won berani sendirian ke kantin. Yang ada habis dia sama Seulgi di bully jika pergi sendirian.

"Cha.. Sejak kau pindah kelas. Kau jadi tidak terlalu menahu tentang Ji Won."

Benar, Chanyeol pindah kelas. Tepatnya ia pindah kemarin ke kelas unggulan. Dimana kelas orang jenius.

Chanyeol menatap Aerim, "Ia sakit lagi?"

Aerim menggelengkan kepalanya, "Kau pikir apa. Kemarinkan ia tidak bisa makan apapun karena sariawannya dan itu juga karena si Gadis geng yang membuat sariawannya makin parah."

Mendengar itu Chanyeol semakin kesal ia mengertakkan Giginya, "Iblis itu. Kapan kapoknya sih." Aerim terkikik.

"Sampai dunia kiamat, sampai batu melahirkan anak kembar pun tak akan berubah. Iblis yah tetap saja lahir iblis." Chanyeol tertawa mendengarnya.

"Yah sudah mau kekantin tidak?" ajak Aerim.

"Aku titip, bisa?"

Aerim berpikir, "Oke."

"Bawakan ke rooftop oke, aku ingin menelfon Ji Won. Menanyakan keadaannya." Chanyeol memberikan uang pada Aerim.

"Roti satwicth dengan minuman apa saja yang ada asal menyehatkan." Aerim hanya mengangguk paham lalu lekas ke kantin.

Hospital In Love (EXO Chanyeol Fanfiction Romance)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang