6. Two Problems For Alien

1.7K 170 10
                                    

Author POV'

"Anak?"

"Iya. Anak mu bersama dengan pria jangkung." Joy membulatkan matanya mengingat kejadian tadi pagi. Dimana Ia bertemu dengan pria yang Ia tunggu selama 1 tahun. Pria itu datang menemui Joy membuka luka lama.

Namun anehnya, Joy tidak marah namun senang dan memeluk erat mantan kekasihnya yang masih Ia cintai itu. Anak? Joy salah tingkah sendiri dan menggaruk tengkuknya yang mungkin tidak gatal itu.

-Flashback on :

Joy turun dari mobil dengan pipi merona merah. Bayangkan saja, Ia mendapatkan perlakuan manis dari seorang Kim Taehyung. Ia tau, seharusnya Ia tidak perlu tersipu malu seperti ini. Apalagi senyumnya sangat merekah, apa kata Sungjae nanti.

Joy berjalan menuju gerbangnya sekolahnya yang sangat besar itu sambil sedikit melompat-lompat dam tersenyum lebar. Moodnya sangat baik saat ini, jadi Ia berencana untuk memberikan contekan kepada Soo Hyun nanti.

Namun, belum sampai Ia di depan gerbang, Ia melihat seseorang pria jangkung menggendong anak bayi menatap kearahnya. Kakinya berhenti, senyumannya luntur, kini Joy menjadi patung kaku. Selama 1 tahun akhirnya pria itu datang juga, membuka luka lama di hati Joy.

Tapi kenapa harus sekarang? Mengapa harus saat Joy sudah bisa mulai melupakan dan mengiklhaskan perasaannya kepada wanita lain. Yang lebih anehnya lagi, Joy tidak marah namun lari sekencang mungkin lalu memeluk pria jangkung itu.

Nam Joo Hyuk.

"Oppa.." Joy sudah terisak dalam pelukan Joohyuk. Setelah setahun dirinya tersiksa tanpa pria jangkung di depannya ini, Ia harus bertemu dalam keadaan seperti ini. "Joy-ah.. Jangan menangis. Kau sedih kalau oppa datang kesini?" Joy menggelngkan kepalanya.

Joy melepaskan pelukannya terhadap pria tercintanya itu lalu menatap anak bayi tampan yang ada di gendongan Joohyuk. Joy menatap dengan pandangan yang teduh, senang, namun juga sedih. Joy tersenyum getir. Ia tidak bisa membayankan bagaimana masa depan anak selucu ini nantinya.

"Oppa.. namanya siapa?" Joohyuk menatap sebentar kearah bayi itu lalu mengarahkan pandangannya kembali kepada gadis kecil yang Ia cintai. "Nam Woo Hyun. Nama itu aku berikan agar kelak Ia bisa menjadi seorang idola dan menjadi pria yang baik. Tidak seperti appa nya ini."

Joy menatap iba kearah Joohyuk. Wajahnya tampan, tubuhnya tinggi dan atletis, namun kehidupannya menyedihkan. "Oppa jangan seperti itu. Percayalah padaku kalau Woohyun akan menjadi pria yang baik dan bertanggung jawab seperti appanya." Joohyuk terkekeh.

"Makanya kau harus cepat lulus sekolah dan kuliah agar kita bisa menikah dan merawat Woohyun bersama. Woohyun juga anakmu." Joy menatap Joohyuk dengan perasaan bersalah. Tanpa sadar, air matanya turun.

"Kau kenapa? Kenapa menangis sih? Harusnya kita bahagia." Joy mengangguk dan menghapus air matanya. Joy mengalihkan lagi pandangannya kearah Woohyun. "Woohyun-ah.. eomma pergi ke sekolah dulu ya! Jaga diri baik-baik!" Joy mengecup pipi Woohyuk lalu berjalan mundur kearah gerbang sambil melambaikan tangannya kearah Joohyuk.

-Flashback off-

"Jadi benar itu anakmu?" Tebak Taehyung. Sedari tadi pertanyaannya tidak dijawab oleh Joy. "Sudahlah. Itu tidak penting, kau tidak perlu tau." Taehyung mengernyitkan dahinya. "Tidak perlu tau katamu? Aku ini calon suami mu. Mana mungkin aku menikahi anak orang yang sudah hamil di luar nikah?!"

PLAK-

"Kenapa kau menampar ku terus?!"

"Karena kau salah!"

Wedding Game [Joy Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang