8. A Game?

2K 159 17
                                    

Joy POV'

Aku merasakan ada yang mengusap-usap perutku dan ada sesuatu yang bernafas di leher ku. Ya, aku tidak salah. Aku merasakannya. Nafas yang teratur itu bukannya membangunkanku namun membuat ku ingin tidur lebih lama.

Aku memutar tubuhku menghadap arah berlawanan lalu mencari letak yang nyaman dan memeluk guling yang sayangnya guling tersebut malah memelukku hangat. Oh, God! Ini hangat sekali! Walau pun ini sedang musim panas, hanya saja pelukan hangat ini membuat hatiku nyaman sekali.

Kini aku merasa rambut ku dielus oleh seseorang. Omo! SESEORANG?!

"YA!"

Aku membuka mataku namun tidak merubah posisiku. "Ya! Apa yang kau lakukan, KIM TAEHYUNG-ssi?!" Aku merasakan tangan yang melingkar dipinggangku semakin erat dan kepala alien bergerak-gerak di curuk leher ku yang membuat ku geli.

Aku meronta-ronta untuk dilepaskan dari pelukan yang--nyaman-- menyesakkan ini. Kini kepala alien busuk turun kebawah dan tidur tepat di dadaku. "YA!" Teriakku sambil menendang perutnya sampai alien jatuh ke lantai.

"Ya! Apa salah ku?!"

Aku bangun dan menurunkan bajuku yang terangkat keatas karena tadi diusap-usap oleh alien. "Kenapa kau tidur memelukku?! Dan kenapa kau tidur di dadaku?! Dan kenapa kau mengusap perutku?!" Teriakku geram. Sungguh, aku tidak pernah mengalami ini seumur hidupku.

"Kenapa kau menyalahkan ku?! Tadi malam kau duluan yang melempar bantal pembatas lalu memelukku erat. Kau bahkan mempererat pelukanmu padahal aku sudah berusaha untuk melepaskannya." Jelas alien dengan suara seraknya yang seksi. Ani! Tidak seksi maksudku.

"Tapi kan tetap saja! Harusnya kau membangunkan ku atau kau dorong saja aku sampai aku jatuh agar aku tersadar. Memang dasarnya kau ingin mencari kesempatan dalam kesempitan kan?!" Teriakku geram lagi. Aku masih dengan posisiku ditambah lagi rambut yang berantakan.

"Bagaimana aku mau menendang atau mendorong mu? Kau bahkan melingkarkan kakimu di pinggang ku lalu kau mencium-cium leher ku dan mengendus-endus wajah ku serta mencium-cium wajahku setiap saat. Bagaimana aku bisa membangunkan mu?!"

Aku sontak menyilangkan tangan di depan dada. Itu tidak mungkin! Bagaimana mungkin aku menciumi seluruh wajahnya, memeluknya erat, melingkarkan kaki di pinggangnya dan semua hal yang Ia bilang barusan.

"BOHONG! Manamungkin aku melakukan itu semua. Itu hanya ada di dalam khayalan mu! Dasar alien!" Aku tidak terima. Tentu saja, alien pasti hanya ingin membuatku malu saja. Ini mustahil terjadi.

"Terserah kau sajalah. Aku ingin tidur lagi."

"Ya! Kau harus tanggung jawab! Tubuhku sudah tidak suci lagi karena sudah kau sentuh!" Sungguh, apakah alien bahkan tidak bisa minta maaf? Hanya untuk minta maaf saja, masa tidak bisa?

"Aku tidak pernah 'menyentuhmu' jadi buat apa aku bertanggung jawab? Memangnya kau mau aku sentuh, hm?" Aku tersentak. Pipiku memanas. Ya tuhan! Tenggelamkan aku di air banjir kota Jakarta!

"Tapi kan tetap saja, kau sudah tidur memelukku dan.. Pokoknya kau sudah menyentuhku yang seharusnya tidak boleh kau lakukan!" Teriakku lagi tidak terima.

"Tidak boleh? Bahkan aku bisa menghamili mu sekarang juga kalau kau mau. Aku suami mu. Ingat, suami mu." Aku bergidik ngeri. Ewh! Hamil? Anaknya alien? Mau jadi apa anakku nanti?

"In your dream Mr.Kim."

----

"Jadi apa alasanmu, Joy?" Aku menundukan kepalaku. Ini semua karena alien busuk! Ia yang membuatku terlambat karena berdebat di pagi hari dan bangun kesiangan dan juga Ia tidak mau mengantarku sekolah.

Wedding Game [Joy Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang