Pemakaian peralatan cukup lama, Joan menyuruh teman-temannya untuk duluan. Sekarang giliran Joan untuk memakai peralatan-peralatan outbound.
"Eh tunggu sebentar ya, saya mau mengambil peralatan yang kurang" kata petugas yang sedang memakaikan peralatan.
Joan menunggu dengan membuka hpnya. Terkadang ia juga melihat pengunjung berlalu lalang masuk dan keluar dari tempat outbound. Lelah hanya mengutak-utik hp, ia melihat sekitar yang cukup ramai. Joan melihat petugas yang tadi sedang mengobrol dengan rekannya yang lain namun Joan tak menanggapi kelakuan petugas tersebut.
tiga puluh menit berlalu, Joan masih menunggu dengan setengah peralatan yang menempel di tubuhnya. petugas yang tadi tak kunjung datang.
....
"eh kok Joan lama banget sih" wajah nanda mulai tertekuk karena bosan.
Tak lama kemudian ada yang datang, "hoi ngapain pada diri disini gk ngapa-ngapain? Ayok kita langsung outbound!" Suara yang agak melengking itu suara dari Dina
"eeh tapi kita lagi nunggu Joan" Putri menanggapi perkataan Dina
seketika terasa hening, semuanya berfikir ingin menunggu Joan atau mengikuti kelompok Dina.
"hmm gini aja deh kita ikutin satu track outbound nanti balik lagi, sekalian nunggu Joan" Ryan yang dari tadi tidak enak menolak ajakan Dina akhirnya mengeluarkan suara.
Ryan mengetuk Jam tangan dan membuka map. Mereka menuju ke tempat track outbound.
....
Joan yang lelah menunggu akhirnya bangun dan menuju tempat pendaftaran.
"mba ini kok petugasnya belum dateng lagi!" dengan nada agak tinggi Joan berbicara kepada petugas.
"Lho belum selesai?" Petugas bertanya balik kepada Joan
"ya belum lah petugasnya aja tidak ada!" Nada Joan kini lebih tinggi dari sebelumnya.
"iya maaf, Saya panggilkan petugas yang lain. Ardi, sini tolongin adik ini. Dari Tadi belum dipakaikan perlatan juga" suara petugasa sedikit tegas, mungkin karena merasa telah mengecewakan pelanggan.
Joan pun memakai peralatan outboundnya. Semuanya sudah lengkap, Joan juga sudah tenang. Petugas yang membantu Joan memakai peralatan menyodorkan sesuatu.
Ticket? Joan bicara dalam hati.
"ini permintaan maaf atas kelalaian kami" petugas itu seakan mengetahui yang akan ditanya Joan
"ohh iya makasih pak"
"panggil saya Bang Ardi aja. Nih satu lagi" kata Petugas itu sambil menyodorkan sesuatu.
"Kok dua bang?"
"nah yang satu kasih dah ke orang lain, atau gak ke pacar kali hihi" Petugas itu mengeluarkan logat betawinya
"haha saya belum punya pacar" tanggap Joan sambil membolak balikan gelang yang di berikan Bang Ardi
"yaudah jaga tuh gelangnyanya, kasih ke siapa aja boleh. Yaudah sana outbound"
"iya makasih Bang"
Joan keluar dari tempat persiapan dan menuju tempat outbound. Di tempat outbound Joan tidak melihat kelompoknya. Dia menunggu sebentar. Merasa bosan, dia pun berjalan untuk mencari kelompoknya.
....
Putri, Dina, Ryan dan yang lainnya telah selesai menghadapi satu track outbound. Mereka istirahat sebentar untuk memulihkan tenaga.
"eh coba tuh liat track yang itu, kayaknya seru!" Tunjuk Nanda ke tempat yang ia maksud
Mereka seakan tak sadarkan diri. Mereka berjalan menuju track yang kedua. Tak lagi berfikir Joan sedang mencari mereka dan menunggu mereka.
Dilain sisi, Joan tak menemukan kelompoknya. Lelah mecari, Joan memutuskan untuk mencari makanan dan mengisi perut yang kosong.
Berharap Cerita ini gak aneh XD
KAMU SEDANG MEMBACA
86 Days
Teen Fiction"Aku menunggu mu, jawaban dari mu. Tak apa aku tersakiti asal tidak hidup dalam bayang-bayang. Terima Kasih telah membuat ku menjadi lebih baik, maafkan aku juga jika aku membuat mu menangis" Joan. Mencari jawaban sekaligus memahami kehidupan. Dia m...