"Eh iya Joan gimana??" Tanya Nanda setelah Karin kembali ke rombongan.
Mereka baru sadar akan keberadaan Joan setelah Karin pergi ke toilet.
"Aduhh. Parah sumpah parah. Gua lupa lagi nunggu Joan" Ryan tampak kebingungan dengan situasi sekarang.
Rombongan tersebut membicarakan apa yang terjadi setelah mereka lupa dengan Joan. Apakah Joan akan marah? Atau akan seperti apa jadinya?
"Joan gak kenapa-kenapa. Dia bilang suruh lanjug aja outboundnya. Dia mau nemenin Tiara" Karin akhirnya angkat bicara.
Suasana menjadi tenang dan kondusif kembali. Mereka melanjutkan kegiatan outbound.
....
"Kita kesana yuk?" Joan menunjuk arah yang dimaksudkannya.
"Eeeh?" Tiara memasang muka bingung. Ia tidak punya pakaian ganti jika iya gagal dan tercebur ke kolam.
"Udah gampang urusan itu mah, yang penting nyoba dulu"
Joan berbicara seperti tau apa yang dipikirkan Tiara. Tiara pun mengangguk dan menuruti Joan.
Mereka masuk kedalam area outbound dan terpampang papan bertuliskan "Dont fall Into Water". Terlihat tawa riang pengunjung yang telah melalui rintangan dalam area ini."Silahkan mas"
Petugas mempersilahkan kami dan mengantarkan kami kedalam area outbound.
"Silahkan mas langsung saja memulai petualangannya, jika ada kecelakaan atau hal yang ingin ditanyakan tinggal menghubungi lewat jam ini"
Petugas oubound kembali menjelaskan tentang permainan dan guna jam tangan yang diberikan pada area outbound ini.
"Yuk Jo" Tiara seperti tidak sabar untuk melakukan outbound.
Stage one
Di depan kami sudah terpampang area outbound stage satu. Di stage ini kami harus cepat dan lincah, kalau tidak akan tercebur. Ada beberapa pijakan yang terpisah, ada yang diam dan ada yang bergerak. Beberapa pijakan juga ada yang Zonk dengan tanda yang kecil. Dalam setiap pijakan juga hanya memiliki waktu maksimal 5 detik berada di pijakan tersebut. Terdapat tiga warna pijakan. Ungu merah dan hijau. Warna ungu memberikan waktu lima detik pada pijakan, warna merah memberika waktu tiga detik pada pijakan, dan warna hijau hanya memberika waktu hanya satu detik pada pijakan. Pijakan ini juga terdapat nama warna yang berbeda dengan warnanya. Sensor dari jam yang di berikan di area ini yang akan bekerja apabila menginjak pijakan.
"Ayo jalan!" Joan berteriak
Tiara panik dengan teriakan Joan itu. Tanpa sadar Tiara langsung memegang tangan Joan.
Pertama Joan mengambil warna ungu, begitu juga juga dengan Tiara. Tiga detik telah di lalui Joan mengambil langkah terlebih dahulu. Empat sampai lima langkah telah di lalui dengan warna ungu. Semakin lama warna ungu semakin sedikit walaupun tidak menghilang.
Jarak diantara pijakan tidak terlalu jauh sehingga Tiara masih dapat berpegangan dengan Joan.
Langkah selanjutnya Joan masih berada di pijakan ungu. Tiara sesaat sebelumnya sudah memikirkan ia harus lebih cepat untuk melompat karena setelah pijakan ungu iya harus berpijak pada pijakan merah.
"Lompat ra!" Seru Joan
Joan mengikuti Tiara yang setelah berpijak langsung melompat. Joan juga mendapati pijakan merah. Mereka berdua semakin cepat melompat.
Joan sekarang satu langkah lebih di depan Tiara karena berpijak di warna hijau.
"LONCAT RA!" Teriak Joan dengan kencang.
Tiara barh sadar bahwa yang dipijaknya itu adalah warna merah bukan ungu. Ia terkecoh dengan nama warnanya.
Hampir saja Tiara tercebur. Mereka berdua masih melompat dan terus melompat dengan cermat.
"BREAK" Joan berbicara dengan jam yang dipakainya.
Pijakan tersebut tidak tenggelam. Di setiap stage diberikan waktu istirahat tiga kali dengan mengatak break di jam yang telah diberikan.
"Nih" Joan menyodorkan minuan ke Tiara.
Tiara terlihat lelah. Daritadi Tiara memegang erat tangan Joan seperti tak mau melepaskannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
86 Days
أدب المراهقين"Aku menunggu mu, jawaban dari mu. Tak apa aku tersakiti asal tidak hidup dalam bayang-bayang. Terima Kasih telah membuat ku menjadi lebih baik, maafkan aku juga jika aku membuat mu menangis" Joan. Mencari jawaban sekaligus memahami kehidupan. Dia m...