Requested by Yuki_Drowned
Thanks for the request, Yuki-chan
=============="Mengapa? Padahal kau tahu aku memiliki jantung yang lemah..."
Kau memandangi sang surai merah disampingmu yang tengah menggenggam tanganmu. Menanyakan alasan yang membuat kalian kini hidup bersama. Menanyakan alasan beberapa tahun yang lalu.
"...Kau bisa mencari istri lain kan? Kalau begini, kau yang repot. Aku tak mau merepotkanmu, Karma..."
Kau kini berbaring, ah tidak sepenuhnya. Karena punggungmu tegak namun bersandar pada bantal sedangkan kakimu berselonjor. Tanganmu mencengkeram selimut yang tengah menutupi kakimu.
"Jawab aku, Karma."
Kepala bersurai merah itu sama sekali tidak tergerak. Bahkan ada kalanya sang pria berdarah AB ini terdiam seribu bahasa. Dia ingin menjawab pertanyaanmu, namun hanya terbungkam.
"Hiks...aku...tak mau...kau jadi...repot...hiks"
Kini kau terisak, menangis. Kau memang mencintai Karma, suamimu. Namun, kau merasa bersalah jika penyakitmu sampai kambuh. Karma selalu memperhatikanmu, jadi dia rajin menanyaimu soal kabarmu. Dan jika penyakitmu sedang kambuh, tak mungkin kan kau membohongi suamimu?
Karma yang masih dengan seragam kerjanya pun melepas jasnya dan menaruhnya begitu saja pada kursi.
"(Y/n), aku tak pernah memperhatikan penyakitmu. Kan aku mencintaimu dengan tulus."
<<Back to 9 years ago>>
"Uhuk, uhuk. Sa..sakit..!"
Kau meremas bajumu sambil menahan sakit. Tanganmu yang tadi menggenggam pisau anti-sensei menjatuhkan pisau itu. Dadamu terasa sakit sekali. Karasuma-sensei langsung menelepon ambulan.
"(Y/n)-chan! Da..daijoubu desū ka?"
"Iie..."Kau masih terduduk dengan meringis menahan sakit. Meremas baju seragammu. Kau pun mulai kehilangan kesadaran.
"A..are? Mataku kok...bu..ram..."
BRUK!
Sesosok berambut merah membawa tubuhmu yang telah tak sadarkan diri dalam bridal style.
"Karma, ambulannya hanya bisa berhenti dibawah. Bukit ini terlalu curam."
Koro-sensei memberi tahu lelaki --yang bernama Akabane Karma-- yang tampak sedikit muram. Namun, dia pun membalas Koro-sensei.
"Tak apa, aku akan kebawah secepatnya. Teman-teman, buatlah tandu secepatnya. Selama aku menuruni bukit ini, kalian bisa menggunakan waktu itu untuk membuat tandu. Jika sudah selesai, suruhlah Koro-sensei mengantarkannya padaku." Perintah Karma pada teman-teman yang lain.
"Kenapa kau tidak menyuruh Koro-sensei saja?"
Isogai bertanya pada Karma."Jika aku menyuruh Koro-sensei, maka tidak akan segera selesai. Karena Koro-sensei tidak sabaran."
Semua anggota mengangguk dan mulai membuat tandu dari barang-barang yang sudah dibawakan oleh Koro-sensei. Karma pun segera menuruni bukit dengan hati-hati namun cepat sambil membawa tubuh lemah (y/n).
"(Y/n), bertahanlah. Aku mencintaimu..."
<<Back to present>>
"Be..benarkah?"
Kau bertanya pada Karma apakah dia berbohong atau tidak. Tapi mana mungkin seorang suami membohongi istrinya sendiri.
"Kaulah yang menyelamatkanku...9 tahun yang lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassination Classroom : Another
Fanfiction[Ansatsu Kyoushitsu One-shot] REQUEST BOX : CLOSED! Apa yang terjadi jika Assassination Classroom memiliki kisah yang berbeda? Disinilah hal itu akan terjadi! Assasination Classroom (Ansatsu Kyoushitsu) ©Yuusei Matsui-sensei