epilog.

16K 1.2K 418
                                    

"Jinwoo, daeyoung, seha, jimin , udah berapa kali ayah bilang jangan lari-larian. Itu bunda jadi hampir jatuh kan karna ketabrak kalian?"

Sehun natap ke-empat anaknya yang lagi duduk disofa.

"Udah lah, aku gapapa kok. Jangan dimarahin gitu."

Soyoung ngelus pundak sehun dari belakang. Dia tau kalo sehun lagi marah banget.

"Ya tapi kan kamu-"

"Udah aku gapapa, dede bayi nya juga gapapa. Kan gak jatuh ini tadi, cuma hampir jatuh."

Soyoung udah memasuki kehamilan ke sembilan bulan. Minggu depan, dia bakal lahiran lagi.

Soyoung jalan, dia duduk disofa.

"Udah ah, jangan marahan terus. Jinwoo, daeyoung, seha, jimin, minta maaf ke ayah."

Yang dipanggil langsung berdiri trus langsung meluk kaki sehun.

"Maafin jinwoo, yah. Jinwoo gabisa jagain adik adik jinwoo."

"Maafin daeyoung juga, yah. Daeyoung ikut ikutan main lari larian."

"Ayahhhh.. maafiin seha sama jimin, kita beldua gak matuhin ayah. Maafin yah, jangan malah lagi sama seha sama jimin."

Dari sofa soyoung ketawa liatin sehun yang lagi dikerubungin sama anak kecil. Jinwoo, daeyoung, seha, jimin nangis dikaki sehun.

Sehun diem.

"Uuu ayah thehun masih malah toh lupanya, uuu." Soyoung godain sehun dari sofa.

"Diem kamu so."

Soyoung ketawa ngakak.

"Udah udah, gausah nangis. Udah ayah maafin. Minta maaf juga sana sama bunda."

Semua anaknya lari, pindah ke arah soyoung.

"Bund-" baru aja semuanya mau ngerengek minta maaf, langsung berhenti karna ucapannya dipotong.

"Udah ah, bunda gapapa. Bunda mau minta tolong boleh?"

Jinwoo, daeyoung, seha, jimin langsung ngangguk.

"Tolong ambilin air putih, boleh?"

Mereka berempat gak jawab, mereka berempat langsung lari ke dapur.

Sehun duduk disebelah soyoung.

"Anak kamu berisik banget itu." Sehun ngomong sambil ngelus perut soyoung yang membesar.

Soyoung ketawa, "anak kamu juga."

"Dih, anak aku mah gak cerewet kayak gitu. Itu anak kamu."

"Anak kamu sehun."

"Anak kamu. Kan yang ngelahirin kamu."

"Yang buat siapa?" Soyoung mutar bola matanya.

Sehun terkekeh. "Aku, hehehe."

"Nah yaudah."

"Tapi kan-"

"BUNDAAAAA, BANG JINWOO SAMA BANG DAEYOUNG JAHATT"

Seha sama jimin lari, mereka berdua langsung peluk soyoung.

"Jangan percaya bunda sama orang cadel. Kita gak ngapa-ngapain kok. Iya gak?" Daeyoung nyikut lengan kanan Jinwoo pelan.

Jinwoo cuma 'hm' doang.

"Nih bunda minumnya," Jinwoo nyerahin gelas berisi air putih ke soyoung.

"Bohong bunda! Meleka beldua dali tadi ngatain aku sama jimin cadel. Kayak meleka gak pelnah cadel aja."

Soyoung ketawa. Dia jadi keinget sama ucapan ibu mertua nya kalo dulu sehun cadel.

Sayang. [osh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang