Hari ini akan menjadi hari paling bersejarah bagi kurang lebih 700.000 siswa SMA yang baru lulus. Disebabkan hari ini menentukan masa depan mereka. Kampus mana dan jurusan mana yang menerima mereka untuk melanjutkan studi. Atau mungkin yang terburuk tidak diterima dikampus mana-mana. Tidak terkecuali, Khanza. Pengumuman SBMPTN disebutkan akan dimulai pukul 17.00.
Pagi itu Khanza bangun tidur pukul 4 subuh dengan perasaan yang campur aduk. Dia mulai meragukan jawaban-jawaban yang ia lingkari pada ujian sbmptn. Ia bahkan tidak datang ketempat bimbelnya untuk cek jawaban. "Itu terlalu sinting" alihnya.
"Khanza, Nak makan pagi dulu yuk." Sahut Ibunya dari meja makan
Khanza berjalan lunglai menuju meja makan dengan wajah cemasnya.
"Udah jangan takut, yang terjadi yaudah terjadi kita tinggal liat hasilnya. Doakan saja hasil terbaik yang didapat. Gih makan dulu." Ibu Khanza mencoba menenangkan anaknya."This is so frustrating Mam, aku gak tau kemarin jawab apa aja. Kayaknya banyak yang Khanza gak bisa. Dan saingan Khanza tuh banyak banget."
"Gak apa-apa sayang. Yang penting sudah lakukan yang terbaik. Tuhan maha tau usaha Khanza. Siang malem gak berenti belajar buat tes ini. Kalo emang nanti hasilnya belum bagus, ya berarti kehendak Tuhan maunya seperti itu. Kita harus berprasangka baik terhadap Tuhan ya."
"Oke mam. Thanks." Ucap Khanza seraya memasukan suapan nasi ke mulutnya.
---
16.30
Tinggal setengah jam lagi pengumuman bisa dilihat di website. Khanza mulai deg-deg an.
Ting-tong. Bunyi suara bel rumah Khanza.
"Eh ada Mario dateng, masuk Yo, itu Khanza lagi depan komputer." Sahut Ibu Khanza mempersilahkan Mario datang
"Makasih Tante Eny yang paling cantik satu gang Mawar. Heheheh.." Mario ngeloyor masuk ke ruanv tengah. Seperti biasa menganggap rumah Khanza juga rumahnya.
"Haha dasar anak bandel." Ucap Ibu Khanza
"Anja, lo lagi deg-deg an ye.. Hahaha mampus kalo lo gak keterima gimana? Udah daftar swasta mana aja lo?" Ucap mario sembari duduk santai di sofa belakang komputer tempat Khanza mematutkan hidungnya ke layar.
"Iooooo...gue gak ngerti kalo gue gak keterima gimana. Ah sebel! Sementang udah keterima lewat SNMPTN." Ucap Khanza dengan nada kesal.
"Hahaha jangan salahin gue dong yang ranking satu se-sekolahan. Jadi gampang deh gue dapet lewat SNMPTN." Ucap Mario yang semakin membuat Khanza kesal.
"Ah, gak ada usaha lewat SNMPTN. Mendingan SBMPTN dong ada deg-deg ser nya kayak gini." Bela Khaza.
"Iyeee dehh Anjaaaaa terserah lu dah. Ini kok di path dah banyak temen gue yang dah bisa liat hasilnya ya. Coba lo liat dari mirror portal di website universitas-universitas deh Nja. Nih linknya." Ucap mario seraya memberi handphonenya ke Khanza
Khanza mulai mengetikkan website universitas yang juga menyalurkan mirror portal. Dengan sangat deg-deg an Khanza mulai menuliskan satu persatu nomor ujiannya di layar.
Sebelum di klik pencarian, Khanza berdiri dari depan monitor."yo, gue gak sanggup liat gue takut gw mau pegi aja. Lo aja yang liatin." Ucap Khanza kabur ke dapur tempat Mamanya lagi mengupas buah.
"Maammmm.. Aku takuuuttt liatnyaaa... Gak mau liattt.."
"Hahahaha, itu kan ada Mario. Udah sana liat bareng Mario." Ucap mamanya sambil tertawa
"Penakut itu si Anja, Tan. Yaudah Io yang liatin ya.." Jerit mario dari ruang tengah
"Iya Yo, kamu liatin tuh. Entar kasih tau hasilnya." Sahut Ibunya Khanza
"Hahaha oke Tan." Dan Mario mulai memencet tombol klik pencarian hasil.
Setelah melihat hasilnya Mario ke dapur dan melihat Khanza denvan tangan terlipat menaruh kepalanya diatas tangan seakan tidak mau mengetahui hasil apapun.
"Sorry Nja, lo gak keterima.........."
Ibu Khanza diberitahu Mario bahwa itu bohong dengan isyarat dan wajah bercandanya.
Khanza menangis.
Mario menepuk-nephk pundak Khanza seraya bilang "Sabar ya.""Lo mati kalo lo bohong ya Yo." Ucapnya sambil sesegukan.
Akhirnya khanza berdiri dengan mata sembabnya dan jalan ke ruang tengah untuk melihat sendiri hasilnya.
"Io...... Lo bangsat gue potong leher lo sekarang. Gue keterima di Akuntansi!!"
"Khanza ayok jangan ngomong gitu ke Mario."
"Mario ngeselin bilang aku gak keterima Mah, kalo jantung aku gak dibuat sama Tuhan udah copot tau gak ini."
"Hahahaha.. Maap yeee. Selamat yaaa anja akhirnya setelah 12 tahun kita satu sekolah lagi. Haha.."
Khanza membuat hari itu bersejarah untuknya karena dia berhasil masuk di pilihan pertama. Dan yang lebih baik, dia satu universitas dengan Mario.
*************************************
Halo semuanya, salam kenal ya.
Just call me Jave. Ini pertama kalinya nulis cerber di Wattpad. Thus, I'm so sorry if this story still need many improvements.Anyway, please drop your comment to let me know that you guys want this story of Mario and Khanza continue. If you think this story is deserve your vote please vote for Mario and Khanza. I will really happy if you do that tho.
And also I will really appreciate all your critics and suggestions through my writing ability or story plot and I will definitely follow you guys back if you want me to do so.

KAMU SEDANG MEMBACA
He was My Bestfriend
RomanceMario dan Khanza merupakan dua sahabat dari kecil. Mereka tumbuh bersama dan bermain bersama karena tinggal di komplek rumah yang sama. Meski begitu pergaulan dan circle pertemanan mereka berbeda. Mario menjadi murid dengan nilai tertinggi di seko...