Yoon Jeonghan.3.

2.5K 288 11
                                    

Wonwoo menghampiri ku di ruang musik. Jun tidak ada di belakang nya.
"Wonu, sendiri?"
"Jun ada kelas tambahan"
"Ada apa?" Aku menepuk kursi kosong di sebelah ku.
Wonwoo terlihat sedang berpikir. Dia memandangi lantai.
"Nu? Kalau kamu perlu tempat berbicara, kita pindah yuk? Anak-anak kelas musik bisa datang tiba-tiba" aku mengajak dia untuk pindah, Wonwoo menggeleng.

"Disini saja tidak apa-apa"
"Oke, jadi ada apa?"
"Apa yang harus aku katakan pada Junhui?" Tanyanya lirih.
Aku menghela nafas.

"Yang paling penting adalah apa yang kamu rasakan terlebih dahulu. Bicarakan dulu tentang perasaan mu, baru khawatirkan perasaan orang lain" aku menegurnya.
"Maksudnya?"
"Apa yang kamu rasakan dalam hati kamu saat ini, Nu?"
"Aku merasa berterimakasih kepada Junhui karena selalu ada di sisi ku tanpa aku minta. Aku tahu mungkin aku tidak bisa mendapatkan orang yang akan memperlakukan ku seperti Jun, tapi rasa itu tidak ada saat bersama Jun" Wonwoo menatapku serius.
Aku tersenyum kecil.
"Lalu, dengan siapa rasa itu ada Nu?"
"Aku masih belum yakin, tapi akhir-akhir ini orang itu selalu hadir di pikiran ku"
"Apa yang membuatmu ragu?"
Wonwoo menggigit bibir bawahnya.
"Aku belum terlalu mengenal dia"

Aku tertawa kecil.
"Lalu kenapa kamu tidak memulainya? Mengenal dia terlebih dahulu. Aku rasa dia juga merasakan hal yang sama" ujar ku menyemangati Wonwoo.
"Darimana kamu tahu?"
"Feeling seorang Angel" jawabku sambil memainkan alis. Wonwoo tersenyum.

"Aku siap membantu kamu, Nu. Sahabatku yang paling emo"
"Yah. Aku ga emo"
"Oke, yang paling sensitif"
Wonwoo terdiam.
"Sekarang apa lagi?"
"Kalau...kalau seandainya ini berhasil, bagaimana dengan Mama? Kamu tahu kan Mama bagaimana? Kalau Mama tidak suka bagaimana? Kalau Mama melarangku bertemu dengan dia bagaimana?"

Aku kesal mendengar pertanyaannya.
"Hey hey Jeon Wonwoo" potong ku sebelum dia lebih banyak lagi pertanyaannya.
"Mama kamu itu sayang sama kamu, Nu. Apa yang beliau lakukan semata-mata karena kamu satu-satunya yang dia punya di dunia ini. Pengganti Papa, pengganti adikmu. Mama tidak mau kehilangan kamu lagi. Kita semua paham atas hal itu.
Tapi kamu harus ingat, Wonwoo. Kamu yang harus bisa meyakinkan Mama. Kalau kamu bisa menunjukkan kepada Mama bahwa kamu bahagia bersama orang pilihan mu, aku yakin Mama akan menerima dia"
Wonwoo mengangguk pelan.
Papa dan Adik Wonwoo meninggal karena kecelakaan saat Wonwoo SMA. Hal itu terjadi saat Papa, Wonwoo dan Adiknya sedang menikmati Boys Night Out yang diadakan Papa Wonwoo sebulan sekali.
Mobilnya tabrakan dan dengan ajaib Wonwoo selamat.
Sejak saat itu Mama selalu menjaga Wonwoo, termasuk memberlakukan jam malam.
Mama Wonwoo memilih teman-teman Wonwoo juga. Beruntung aku, Seungcheol, Joshua dan Jun sudah mengenal keluarga Jeon sejak SMP. Mama Jeon selalu menitipkan Wonwoo pada kami.

"Jadi, siapa yang kamu pikirkan saat ini, Wonwoo?" Tanya ku walaupun aku tahu jawabannya. Aku hanya ingin mendengarnya langsung dari Wonwoo.
"Kamu tahu siapa dia"
"Aku tidak akan tahu sebelum kamu sebut namanya" aku mainkan alisku lagi. Senang rasanya menggoda Wonwoo. Pipinya merah sekali sekarang.
"Haruskah?" Tanya Wonwoo sambil cemberut.
Aku mengangguk.
Akhirnya dia menyerah.
"Kim Mingyu" jawabnya setengah berbisik.
"Siapa? Kurang jelas" goda ku
"Aish kamu ini. Kim Mingyu" jawabnya dengan suara lebih jelas.
Aku tidak tahan dan akhirnya tertawa melihat ekspresi lucu sahabatku ini.

"Aku tahu~ dan terimakasih ya sudah jujur padaku. Tenang. Yoon Jeonghan to the rescue" kataku sambil mengacak-acak rambutnya.
"Jangan bilang yang lain!" Cegahnya.
"Tenang. Tanpa aku katakan juga mereka sudah paham, Nu" kataku cuek.
Wajah Wonwoo terlihat panik.
"Maksudnya Hanie?"
Aku menyentil dahinya.
"Kamu pikir kita tidak tahu? Jelas sekali terlihat diwajahmu, setiap kali anak itu mandangmu, tersenyum ke arah mu, kamu akan merona, sedatar apapun ekspresimu" jelasku dan dia langsung menutup wajahnya.
"Aigoo~ manisnya Wonu ku saat malu"
Dan aku dipukul olehnya, tapi aku tetap tidak berhenti tertawa.

"Oh...Jeonghan Hyung masih disini. Oh...ada Wonwoo hyung. Halo, perkenalkan aku Seungkwan. Aku mau ambil buku yang tertinggal di piano"
Seungkwan membungkuk memberi salam dan di belakang nya Vernon mengikuti.
"Halo hyung"
"Halo, Vernon. Wonu, kenalkan ini Seungkwan dan Vernon. Kamu pasti tahu Vernon kan, dia ada di kelas Prof Wang bersama Mingyu"
Sengaja ku sebut nama Mingyu. Wonwoo melirik tajam ke arahku sebelum membalas salam mereka.

"Ah! Ini bukunya!" Seungkwan mengambil buku dan memasukkannya ke dalam tas.
"Joshua hyung dimana hyung?" Tanya nya.
"Joshua sedang ke kelas dance" jawabku.
Aku bisa melihat wajah Vernon menjadi lelah setelah nama Joshua disebut.
"Loh? Kok di kelas Dance?" Tanya Seungkwan.
"Iya, dia dan Jihoon diminta untuk menyusun komposisi musik untuk koreografi terbaru Hoshi dan Minghao" jelasku.
Seungkwan alisnya bertaut.
"Kenapa Jihoon tidak cerita?" Katanya sambil cemberut, lebih kepada bertanya ke arah Vernon, dijawab dengan gelengan kepala Vernon.
"Ayo ke tempat Jihoon. Terimakasih hyung. Aku pergi dulu"
Seungkwan melambai ke arah kami dan menarik Vernon.

"Mereka lucu" kata Wonwoo.
"Mhmm. Seungkwan ngefans banget sama Josh, tapi dia tidak mau melepaskan Vernon. Kasihan Vernon" jelasku.
"Apa aku terlihat seperti itu?" Tanya Wonwoo. Aku tersenyum.
"Tidak. Seungkwan dan Vernon, mereka tidak bisa terpisah satu sama lain, tetapi mereka masih belum sadar bahwa tahapan mereka sudah naik satu level dari teman masa kecil. Seungkwan ke Joshua hanya sekedar suka saja, fans lebih tepatnya. Kalau kamu dan Jun, kamu sudah sadar siapa yang kamu inginkan. Itu jauh lebih baik"
Wonwoo mengangguk mendengar penjelasanku.
"Pulang sekarang? Atau mau menunggu aku selesai klub?" Tawarku.
Wonwoo terlihat sedikit berpikir.
"Ada Mingyu di klub" pancing ku. Wajah Wonwoo bersemu lagi dan dia mengangguk.
Hahaha~ Jeon Wonwoo~ kena kamu! Yoon Jeonghan tidak akan menyerah sampai kalian jadian!

-----------------------------------------------------------
Cie cie~ Wonu akhirnya ngaku~
Cie cie~ yang suka sama Mingyu~
Jadi gemes 😆

May I Know You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang