Kim Mingyu.7.

2K 212 22
                                    

Pagi ini aku sudah duduk manis di bis sama kesayanganku, Jeon Wonwoo.
Tidak terasa sudah hari Jumat, berarti besok aku akan pergi bersama tante Jeon dan Junhui hyung entah kemana dan entah ngapain. Aku harus tetap tenang demi Wonwoo hyung. Aku tahu dia khawatir. Jujur saja aku juga khawatir, tapi aku nggak akan menyerah begitu saja.

Sebenarnya pagi ini aku nggak ada kelas. Baru jam 10 nanti. Tapi Wonwoo hyung masuk jam 8 hari ini.
"Kamu bakal ngapain dua jam nanti, Gyu?" Tanya Wonwoo hyung
"Hmm? Aku? Paling cuma duduk-duduk di kantin atau dimana lah. Sekalian nyelesain tugas."
Wonwoo hyung mengangguk.
"Pulang nanti mau kemana?" Tanya Wonwoo hyung lagi.
"Eh? Kemana? Ikut hyung aja aku mah."
"Ya udah. Jam 4 jemput aku di kelas ya."
"Hyung mau pergi?"
Dia menggeleng.
"Trus?"
"Mau jemput apa nggak?" Tanyanya singkat.
"Pasti. Siap. Jangan khawatir. Kim Mingyu pasti jemput."

.
"Hyung, nanti makan siang aku nggak bareng ya." Aku ijin dulu dan Wonwoo hyung mengangguk.
"Jam 4."
"Ok. Jam 4. Bye hyung. Selamat belajar." Aku melambaikan tangan, tetapi dia hanya memandangiku datar. Ada apa ya?
"Kenapa hyung?"
"Gitu aja?"
Aku bingung. Tiba-tiba dia menarik tanganku dan mengecup pipiku.
WHAT??? AKU DICIUM JEON WONWOO???
aku langsung di dorong sama dia dan ditinggal masuk kelas.
Aku masih bengong sambil megangin pipi.

"Ahem." Sebuah suara menyadarkan ku.
Aku menoleh dan Joshua dan Seungcheol hyung ada disana.
"Bisa kali menghayalnya nggak di depan pintu." Kata Seungcheol hyung.
"Aaaa...maaf hyung...abisnya kaget."
jelasku.
"Sama. Kita juga kaget." Joshua hyung tertawa kecil.
"Y-ya udah hyung. Aku ke kelas dulu." Sambil menahan malu aku pergi secepatnya dari hadapan mereka.

Duh...deg-degan banget rasanya.

.
..
"Gyu.
Gyu?
Woy Kim Mingyu!"
Teriakan Vernon membuatku mengangkat kepala, berhenti membaca lembar tugas yang sudah satu jam ada didepanku tapi baru terisi setengah.
"Apasih?" Jawabku kesal.
"Jam 4. Katanya mau pulang?"
Mataku terbelalak dan langsung kulirik jam tanganku.
4.05 PM.
Mati! Terlambat!
Aku langsung menyambar semua barang-barang ku dan ku masukkan ke dalam tas.
"Thanks bro! Duluan!"

Sambil berlari aku menuju kelas Wonwoo hyung.
Benar saja. Kekasihku yang imut itu lagi duduk sendiri, cemberut. Jelas kalau dia BT.
"Sayaaaang maaf terlambat."
"Ishh nyebelin banget Kim Mingyu ini."
Aku berlutut di depan meja Wonwoo hyung.
"Maaaaaf banget hyung. Tugasnya susah banget jadi nggak terasa sudah jam 4 lewat."
Wonwoo hanya menatap malas dan bangun dari duduknya lalu melangkah keluar kelas.
"Mau ikut nggak?" Tanya dia saat melihat aku masih di posisi semula.
"Iya! Ikut!" Aku langsung berlari ke sisi Wonwoo hyung.

.

"Hyung."
"Hmmm."
"Kita dimana?"
Aku melihat sekitar. Pemakaman. Kenapa kita ke pemakaman?
Kami berhenti di pusara kembar.
"Papa, hyung, Wonwoo datang."
Oh...jadi ini makam papa dan kakak wonwoo hyung.
"Wonwoo nggak sama mama hari ini. Tapi nggak sendiri juga."
Dia menarik lengan bajuku.
"Namanya Kim Mingyu, yang pernah aku ceritain tempo hari. Sekarang dia udah jadi pacar aku, Pa, Hyung."
Aku menatap Wonwoo hyung yang masih menatap dua pusara dihadapannya.
"Halo Om, Hyung, saya Kim Mingyu, pacar Wonwoo Hyung. Salam kenal."

"Pa...besok Mingyu diajak pergi sama Mama sama Jun. Wonwoo khawatir, Pa. Wonwoo titip Mingyu ya Pa. Semoga besok Mama nggak aneh-aneh. Wonwoo tau Mama begitu karena sayang sama Wonwoo, tapi Papa tau kan apa yang Wonwoo mau."

Aku masih menatap Hyung kesayangan ku, mendengarkan curhatan dia ke papa dan kakaknya.
Dia terlihat manis, dan sedikit sedih.

"Wonwoo kangen sama Papa sama Hyung. Tapi sekarang ada Mingyu yang bisa menghibur Wonwoo, jadi Papa sama Hyung nggak usah terlalu khawatir ya. Kami akan baik-baik saja. Kalau Mingyu nakal, tolong di hukum ya Pa."
Wonwoo hyung menoleh ke arah ku dengan senyum kecil.
"Mingyu nggak akan nakal Om, Hyung. Mingyu akan selalu menjaga Wonwoo hyung, karena Mingyu sayang banget sama Wonwoo hyung."
Wonwoo hyung memeluk aku erat sesudahnya.
"Pertama kali aku kesini dan nggak nangis. Makasih ya Gyu sudah mau temenin aku."
Aku menepuk lembut kepalanya dan mengangguk.
"Apapun untuk kamu, sayang."
Kami berpamitan dan pulang ke rumah bergandengan tangan.

.
..
"Aku pulang ya."
"Hmmm. Hati-hati di jalan. Kalau sudah sampai kabari. Besok juga...temui aku dulu baru pergi sama Mama dan Jun."
"Oke sayang. Kamu istirahat ya. Jangan tidur malam-malam. See you tomorrow."
Aku mengecup keningnya sebelum meninggalkan rumah Wonwoo hyung.

Dalam perjalanan pulang aku tidak bisa berhenti berpikir mengenai apa yang akan terjadi besok.
Semakin dipikirkan semakin penasaran.
Sudahlah lihat saja besok.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Halo semuanya. Maaf yaa lama banget baru update lagi.
Sibuk banget sekarang. Baru weekend ini aja yang free.
Semoga belum bosen ya sama ceritanya.
Sebentar lagi tamat kok, jadi, harap bersabar sedikit lagi yaa :*

May I Know You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang