Benjol Biru

15.8K 893 55
                                    

hay,
maaf ya part kemarin dikit banget,
habis aku udah buntu banget bikin tiga part buat cerita yang berbeda. . dan rasanya luar biasa mumet.
part ini aku post cepat, karena vote yang kalian kasih diluar ekspektasiku. .bahkan ini melebihi vote part pertama Sexy Daddy dulu.
---------
aku terbangun dengan wajah yang sembab. semalam tidurku sama sekali tak nyenyak. entah apa yang membuat playboy kampung itu mendatangiku semalam.

aku menghembus nafas lelah dan tak terima. kenapa hari ini aku harus libur praktek? apa alasanku untuk menghindar darinya.

aku keluar dari kamar dan langsung disambut dengan pemandangan yang bikin mata sakit. Joe tidur tanpa baju didepanku. dia pikir tubuhnya bagus gitu?

"Joe" kugoyangkan tubuhnya.

"Joe" panggilku lagi. semakin kencang aku menggoyang tubuhnya.

"JOE!!!" kudorong dia hingga jatuh dari sofa.

dia bangkit dari karpet dengan wajah bantalnya.

"ya ampun sayang, kalo bangunin aku tuh yang lembut dong" protesnya. bukannya aku tadi sudah lembut? tapi dianya enggak bangun bangun.

"siapa suruh susah dibangunin" ketusku. dia kembali duduk disampingku.

"ini pertama kalinya aku tidur nyenyak setelah satu bulan" katanya sendu. aku melirik malas kearahnya.

"nanti aku resepin obat tidur" kataku akhirnya.

"enggak perlu sayang, biar aku tidur disini aja. .aku pasti bisa tidur nyenyak" katanya dengan wajah ceria. sementara aku melotot padanya. apa tadi dia bilang? tidur disini? apa itu artinya dia akan setiap malam disini?

"enggak!!" tolakku. enak saja.

"sayang" katanya dengan nada manja. dan sekarang dia malah memelukku.

aku meronta melepaskan pelukannya ditubuhku.

"lepas Joe. .eh tokek belang, lepas enggak. kucing garong, lepas ih. .playboy kampung lepasin tangan lo, buaya darat, keong racun, kadal buntung, lepasin" aku masih meronta dipelukkannya, sementara ia semakin mengeratkan pelukannya ditubuhku. oke ini senjata terakhirku.

"Baby Joe. .lepas" akhirnya dia mengendurkan pelukannya dan menyingkirkan tangannya dari tubuhku.

"bisa enggak jangan panggil gue Baby Joe?" tanyanya dengan wajah sebal.

aku sangat tau, musuh bebuyutanku ini sangat sebal jika sudah di panggil Baby Joe.

aku bangkit dari sofa dan berjalan kedapur membuat sarapan.

"kapan kamu mau pulang?" tanyaku bermaksud mengusir.

"ya ampun sayang, dikasih sarapan aja belum masak iya udah disuruh pulang" gerutunya pelan.

"bisa enggak jangan pake acara panggil sayang?" tanyaku frustasi. sementara dia hanya terkekeh memamerkan gigi putihnya.

"kabar nyokap lo gimana?" tanyaku. aku sangat suka melihat pasangan unik itu.

"makin manja dia sama ayah, dan permintaannya semakin aneh" jawab Joe santai. dia duduk didepan meja makan.

"oh ya? emang dia minta apa aja?" tanyaku antusias.

"dia minta dibikin taman, dan luar biasanya, dia minta aku dan ayah yang nyangkul" jawabnya membuatku tertawa. seorang Joshua nyangkul? luar biasa.

"trus lo mau?" tanyaku heran.

"apapun buat bunda. .gue bener-bener ketakutan waktu dia pingsan didepan gue dulu, gue takut dia nyusul mommy. .gue enggak mau kehilangan nyokap untuk yang kedua kalinya." katanya dengan wajah yang tampak sedih.

"semua pasti akan baik-baik aja" kataku mengelus pundaknya. ditariknya tanganku yang ada dibahunya, dan dikecupnya jemariku.

'pletak'

'awwww'

Joe mengusap kepalanya yang kupukul dengan sendok kayu yang tadi kugunakan untuk mengaduk nasi goreng.

jidatnya nampak benjol dan membiru, membuatku merasa bersalah. pasti sakit banget.

"bau bawang sayang. hadeeh" bukannya mempermasalahkan benjolannya, dia justru mempermasalahkan baunya.

Joe bangkit menuju kamar mandi, sedangkan sendok kayu tadi langsung keletakkan di bak cuci piring.

nasi goreng buatanku matang berbarengan dengan keluarnya Joe dari kamar mandi. dia tampak segar, sepertinya dia tadi mandi. dan dengan pedenya, dia berkeliaran di apartemenku dengan bertelanjang dada. memang aku akui perutnya berkotak-kotak, tapi tetap saja dia adalah Joshua. dan apapun tentang Joshua hanya membuat mataku sakit.

benjolan dikeningnya tampak semakin membiru. pasti sangat sakit. ku ambil kotak p3k di kamar dan duduk didepan Joe.

"sakit ya?" tanyaku dengan wajah yang meringis. ku oles salep untuk lebamnya, dan kutiup pelan.

"aku rela seluruh badanku membiru, kalo itu bisa bikin kamu perhatian sama aku"

'pletak'

kujitak kepalanya tanpa sengaja tepat dibenjolannya, matanya tampak berkaca-kaca menahan sakit, tapi dengan bodohnya dia justru tersenyum.

"maaf" kutundukkan kepalaku, pasti jadi tambah sakit, harusnya tadi aku jitaknya di jidatnya yang sebelah kiri atau yang sebelah kanan saja.

'cup'

aku melotot kepadanya, berani-beraninya dia mengecup bibirku, dasar Joe sialan, aku sumpahin kamu mati pucuk Joe!!!
------TBC-----
segini dulu ya ders. .
sengaja aku update yang ini duluan, karena Menikahimu mendapat lebih banyak vote daripada Marrie 16.

maaf buat typonya, dan jangan lupa vote dan komennya,

aku sayang kalian

MenikahimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang