aku tersenyum memperhatikan Iren yang sibuk membersihkan rumahnya. kenapa aku baru sadar ya kalo ternyata Iren itu cantik? apa sekarang mataku udah mulai siwer ya sampai liat Iren jadi cantik, jangan-jangan kalo aku liat kambing di kasih lipstik juga akan kelihatan cantik? aku bergidik sendiri memikirkannya.
"kamu enggak kerja ya? kok masih disini sih?" tanya Iren. aku sangat tau dia bermaksud memgusirku. Ren Ren, untung aja aku naksir kamu, kalo enggak mah udah aku sumpal mulut kamu pakai kaos kaki Airi.
"aku libur hari ini" ah lebih tepatnya meliburkan diri. kok aku jadi enggak mau jauh dari kamu ya Ren, pasti kamu udah melet aku. kalo aku tarik kamu ke KUA enak kali ya.
"kamu kenapa sih senyum-senyum gitu? mikir jorok ya?" tanya Iren dengan wajah masamnya, ya ampun Ren, segitu enggak sukanya kamu sama aku.
"iya, aku lagi mikir, gimana ya kalo kamu telanjang sambil bersih-bersih" bohongku. aku senang melihat wajah kesalnya.
"awwww" pekikku saat tangkai sapu yang dipegangnya mendarat di bokongku.
"kasar banget sih" gerutuku sambil menepuk-nepuk bokongku guna menghilangkan rasa sakitnya.
"makanya jangan suka mikir jorok"
oh jadi Iren suka main kasar ya. aku jadi membayangkan adegan bdsm di malam-malam panas aku dan Iren nanti. dimana dia akan mengikat kaki dan tanganku diujung ranjang. pasti menyenangkan. jadi keras.
"Ren, nikah yuk" Iren menghentikan kegiatannya dan melotot kearahku seolah matanya bisa keluar dari tempatnya.
"lo kawin sana sama kambing" ketusnya. kawin sama kambing? kalo ada manusia, kenapa juga harus sama kambing.
"ide bagus tuh, gue enggak bisa bayangin nanti pas kita nikah lo pake kostum kambing, pasti unyu banget" aku tersenyum sendiri membayangkan Iren akan mengenakan kostum kambing dihari pernikahan kami.
"lo pikir gue mau gitu nikah sama lo? lagian kenapa sih lo masih disini? pulang sana, udah dikode juga dari tadi enggak pulang-pulang" hadeeh, belum jadi emak-emak, udah bawel aja dia
"ya udah, gue pulang. hati-hati ya sayang Love-"
"udah sana enggak usah paoe love lovean segala" potong Iren. didorongnya aku menuju pintu. mendorongku keluar dari unit apartemennya dab mengunci pintu dari dalam.
mau tidak mau terpaksa aku memakai baju di lorong apartemennya. ada beberapa orang wanita yang nampak memperhatikanku.
"gila ya ternyata dr.Iren kumpul kebo" bisik salah satu dari mereka.
untung saja mereka perempuan, kalau laki-laki, sudah aku hajar. beraninya mereka menghina Irenku begitu.
"pagi yah bun" sapaku pada dua onggok manusia di depan tv.
"pagi Baby Joe" balas keduanya kompak. huh masih saja dipanggil Baby Joe, padahal umur udah 24, apa harus nikah dulu baru kata Baby itu hilang dari namaku? nah kan kalo mikir soal nikah tuh pasti keinget lagi Iren make kostum kambing.
"enggak panas mas" kata bunda saat dia meraba keningku. aku memandang bunda heran, apa maksud kata-katanya itu.
"kalo enggak panas, kok dia senyum-senyum sendiri sih sayang?" tanya ayah heran.
Astaga, jadi ini maksud mereka? mau bilang anaknya enggak waras? jahat banget sih.
"ehm. .Joe" aku mencium gelagat yang tidak baik.
"iya bunda" jawabku malas.
"bunda lagi pengen banget makan nasi goreng" oh oke, nasi goreng doang kan, bisa beli didepan komplek.
"tapi kamu sama ayah yang bikin ya" sambung bunda dengan puppy eyes nya. hadeeh, setiap kali bunda ngidam, pasti ngeribetin. gimana ya kalo nanti Iren yang ngidam? kok jadi bayangin kesitu ya, ditidurin aja belum. gimana mau nidurin, cium tangannya aja dapet getokan cantik pake centong kayu. apa kabar kalo ditidurin, bisa-bisa si kecil di kebiri pake gunting taman.
"sayang, gimana kalo Baby Joe aja yang masak nasi gorengnya, mas nemenin kamu disini, nanti kalo mas masak, emangnya kamu enggak kangen sama mas?" modus ayah. dasar pak tua nyebelin, udah dia yang hamilin, malah aku yang tanggung jawab ngurusin ngidam bininya.
"enggak mas, aku mau makan nasi goreng buatan kalian, udah sana" rasain, modusnya enggak kemakan.
aku dan ayah langsung pergi kedapur melaksanakan perintah sang Ratu dirumah ini.
----TBC----
cukup?
ide aku udah abis, jadi segitu aja ya. .
maaf kalo kurang lucu dan feelnya enggak dapet.jangan lupa vote sama komennya ya. .
aku sayang kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahimu
Humorapa yang sebenarnya menarik darimu? wajah standarmu? pendek tubuhmu? atau otak gesrekmu? sebenarnya tak ada yang menarik, tapi apa yang membuatku tak bisa berpaling darimu?- Joshua Narendra Fusco bukankah aku tak menarik dimatamu? jadi untuk apa kau...