Mahkluk Astral

11.2K 754 126
                                        

aku memandang raut wajah kedua orang tua Iren yang duduk berhadapan denganku.

aku sengaja menyempatkan waktu datang kerumah mereka, tentu saja untuk mengenalkan diri pada calon mertua soon to be ku.

"jadi kamu serius ingin melamar putri om?" tanya om Marwan papanya Iren.

"iya om, saya sangat serius, mungkin dulu saya bukan pria baik-baik-"

"ya, om tau citra kamu" potongnya.

"tapi demi tuhan om, saya sudah berubah, saya sudah meninggalkan mereka semua, dan itu untuk Iren om" sambungku. aku harus bisa meyakinkan pria tua bangka ini.

"benar kamu sudah berubah?" tanyanya ragu.

"benar om" tegasku.

"tapi beberapa bulan yang lalu putri temen om ada yang hampir bunuh diri karena patah hati sama kamu"

"mas" tegus tante Naya

"aku cuma enggak mau menyerahkan putri kita sama orang yang salah dik, apa lagi pada pria hidung belang" kata om Marwan menanggapi teguran tante Naya.

"kan dia udah bilang, dia udah berubah"

"tapi mas enggak percaya dik, beberapa bulan lalu anak temen mas hampir bunuh diri karena dia dik"

"tapi beberapa bulan ini bukankah dia sudah berubah mas? mas enggak bisa dong menilai orang dari masa lalunya"

baiklah, sepertinya kehadiranku sudah tidak dianghap disini, mungkin bagi mereka saat ini aku hanya angin lewat saja.

"tapi tetap saja mas mau Iren manikah sama pria baik-baik dik"

"OH GITU IYA? MAS ENGGAK MAU TERIMA DIA? APA MAS LUPA KALAU PAPAKU DULU MENYERAHKAN ANAK PERTAMANYA PADA PRIA HIDUNG BELANG YANG MENGAKU BARU BERUBAH, TAPI APA PAPA MENOLAK LAMARAN PRIA BRENGSEK ITU PADA MBAK MAYA? ENGGAK MAS, DIA MENERIMA MAS SEBAGAI SUAMI MBAK MAYA DENGAN TANGAN TERBUKA, DAN HEBATNYA, SETELAH MBAK MAYA MENINGGAL, MEREKA DENGAN IKHLAS MENIKAHKAN DUDA MANTAN PRIA HIDUNG BELANG ITU DENGANKU. LALU KENAPA MAS MENOLAK JOE????" bentak tante Naya dengan wajah memerah.

"iya dik, maafin mas, mas lupa kalau mas itu pas muda persis sama dia" kata om Marwan dengan senyumnya lalu memeluk tante Naya yang langsung memalingkan muka setelah membentak suaminya.

"maafin mas ya dik" pinta om Marwan yang masih setia memeluk tante Naya.

"ya udah, aku maafin, tapi mas harus terima lamaran si Joe, mas aja bisa berubah, pasti Joe juga bisa" kata tante Naya dengan suara yang lebih lembut.

"ya sudah, mas terima lamaran dia"

hadeh, kenapa mereka udahan sih berantemnya? padahal aku kan lagi asik-asiknya nonton. ini tuh kurang total adegannya.

"kenapa kamu malah bengong? emang kamu enggak denger ya om ngomong apa?" tanya om Marwan yang mengembalikanku kealam sadarku.

"hah?" tanyaku bingung.

"haduh dik, calon menantu kita bolot kayaknya" kampret, aku dibilang bolot sama om Marwan, dia enggak tau aja, bolot-bolot gini, aku tuh perkasa banget, dan bisa menhasilkan cucu yang lucu untuk mereka. kok aku jadi ngaku-ngaku kalau aku bolot ya? aku kan normal.

"gini, tadi om bilang kalau dia menerima lamaran kamu, tapi kami pengen tau apa rencana kamu untuk kejutan melamar Iren nanti" jelas tante Naya dengan senyum tipisnya.

"terimakasih om, tante" aku mulai menceritakan rencanaku untuk melamar Iren nanti, dari mulai lokasi, konsep acara,hingga sampai ke hal-hal terkecil. dan om Marwan maupun tante Naya nampak mengangguk saja selama aku menjelaskan, dan merekapun memberi sedikit masukan untuk kelancaran acaraku nanti.

"coba aja mas dulu lamar aku kayak gitu" kata tante Naya saat aku akan pamit untuk pulang.

"kan jaman dulu mas masih kaku dik, atau adik mau mas lamar lagi?" goda om Marwan.

"udah nikah 22 tahun, kok baru mau dikasih lamaran romantis si mas? basi tau"

"itu kan lamaran dik, bukan kue apem"

"tau ah mas, gelap" kata tante Naya sewot lalu meminggalkan aku dan om Marwan.

"dik tunggu dik" om Marwan ikut mengejar tante Naya masuk kedalam ruangan yang mungkin bisa jadi itu kamar.

dan aku ditinggal sendirian di ruang tamu, tanpa sempat pamit untuk pulang, kenapa hari ini aku merasa layaknya mahkluk astral yang tak kasat mata? lebih baik aku pulang tanpa pamit, dari pada duduk bodoh menunggu mereka yang enggak tau kapan akan keluar dari ruangan itu.
------TBC------
hay ders, ada yang penasaran gimana proses lamaran baby Joe sama dr Iren nantinya? jangan kemana-mana tetap di Menikahimu( kok malah kayak acara tv ya).

maaf kalo terkesan aneh dan gak lucu, namanya juga usaha.

maaf buat typonya. .
jangan lupa vote and komen. .

aku sayang kalian.

MenikahimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang