Goreng Ikan di Toilet

12.6K 776 112
                                    

hay. .ada yang kangen sama Menikahimu?
aku kapan ya dinikahin?(Feby baper)
berhubung Sexy Daddy udah kelar, aku jadi bisa fokus sama Menikahimu dan Marrie 16.
--------
"Ren, masih aja betah jomblo" tanya Anne disela makan siang kami.

"apaan sih Ann? iya deh yang udah tunangan sama sang pewaris tahta" Anne cemberut mendengarku yang justru menggodanya.

"gue serius kali Ren, kenapa lo enggak sama anak tiri pasien lo aja?" tanya Anne membuatku menghela nafas. JOE? enggak akan pernah.

"anak tiri pasien gue? pasien yang mana?" tanyaku pura-pura tidak tau.

"itu loh, yang ciuman sama lo gara-gara emak tirinya ngidam" SIAL, menyesal aku menjadikan Anne sebagai tempat curhatku.

"males ah, dia tuh musuh bebuyutan gue. .playboy cap segitiga renda-renda" kataku sinis.

Anne tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya, apanya yang lucu dari perkataanku?

"kok bisa cap segitiga renda-renda sih Ren?" tanya Anne setelah tawanya reda.

"lo bayangin deh, kalo tiap kali dia tidur sama cewek, terus celana dalem cewek-cewek itu dia ambil dan dikumpulin, udah berapa lemari stok segitiga yang dia punya" kataku dengan penuh semangat.

"ehm. .kalian ngomongin gue ya?" MAMPUUUUS. .lagi asik-asik ngegosip, yang digosipin malah dateng.

"enggak kok" jawab Anne. aku justru harus mengatur nafas dulu mengatasi kekagetanku.

"ngapain lo disini?" tanyaku ketus. bukannya menjawab pertanyaanku, dia justru duduk disampingku.

"gue mau mastiin calon koleksi gue makan dengan baik" jawabnya sambil mengelus rambutku.

"Joe, please"

"oke oke. .bukan calon koleksi, tapi calon istri"

"Joshua"

"oke, temen"

"seinget gue, kita enggak pernah jadi temen"

"fine, gue kesini buat mastiin kalo musuh gue makan dengan baik. puas lo?" tak urung aku tersenyum mendengar nada ketus dari mulutnya.

"kalian tuh cocok loh" kata Anne.

"enggak"

"banget" jawabku dan Joe bersamaan.

"nah itu Ann, enggak banget" kataku lagi.

"hay sayang" Arvan tunangan Anne, dokter anak dan pemilik rumah sakit tempat kami bekerja datang ke meja kami dan mencium kening Anne sebelum dia ikut duduk bersama kami.

aku jadi iri melihat kemesraan mereka, kapan ya aku bisa kayak gitu? dan yang terpenting adalah sama siapa. buang jauh-jauh nama Joe sebagai kandidat.

Joe dan Arvan saling berkenalan dan mulai berbicara tentang bisnis yang menyebalkan dan membosankan.

"ini nih, kalo udah ketemu temen ngobrol yang asik aja, aku langsung dilupain" gerutu Anne yang dengan malas mengaduk-aduk makanannya.

"ya elah Ann Ann, baru jadi tunangan udah minta diperhatiin terus, jangan-jangan kalo udah nikah, dia lo kekepin didalem kamar 24 jam" gurauku.

"entar juga kalo lo udah tunangan sama si Joe, lo bakal sama kayak gue" katanya membela diri.

kulepas sedotan dari mulutku.

"no no no no, pertama, gue enggak bakal tunangan sama Joe, dan yang kedua, gue enggak akan kayak lo" kataku yakin.

"kita emang enggak akan tunangan Ann" kata Joe yang langsung nimbrung. tumben dia membenarkan perkataanku? apa dia udah enggak naksir lagi sama aku? ini luar biasa.

"nah bener kan Ann, kalo gue sama Joe enggak akan pernah tunangan" kataku menyetujui ucapan Joe.

"iya bener banget, kita enggak akan tunangan, tapi kita akan langsung nikah" kata Joe dengan seringainya. SIAL

"APA??? DOKTER IREN MAU NIKAH?" teriak Wella dokter baru yang terkenal ganjen pada pasien dan dokter tampan nan kaya, yang kebetulan tadi lewat disamping meja kami. semua orang dipenjuru kantin langsung mengalihkan perhatian mereka padaku dan kantinpun menjadi sunyi. ini yang namanya SIAL BERGANDA.
---------
"lo masih marah Ren?" tanya Joe. dia masih saja mengikuti setiap langkahku.

"menurut lo?"

"ya gue minta maaf Ren, lagian dimana letak salahnya kalo berita pernikahan kita kesebar?"

aku mendelik sebal mendengar pertanyaannya, dimana salahnya? tentu saja salahnya ada pada dirinya.

"jelas salah, karena kita enggak akan menikah dan berita penikahan ini sudah tersebar di seluruh penjuru rumah sakit" omelku.

"ya udah, kita buat aja pernikahan ini benar-benar ada. gampang kan? eh lo mau kemana Ren?" dia menahan tanganku.

"lo liat enggak ini pintu toilet?" tanyaku dengan nada terketus.

"oh oke" dia melepas tanganku dan mengangkat kedua tangannya layaknya penjahat yang ditodong pistol oleh polisi.

kubanting pintu doilet dari dalam, dan menunaikan hajatku yang sudah kutahan sejak dikantin.

"Ren, dimana-mana orang goreng ikan tuh didapur, bukan ditoilet. lagian lo pipis kok nyaring amat, kayak orang goreng ikan" Joe sial Joe sial Joe sial. apa suara pipisku senyaring itu? mukaku memanas membayangkan betapa malunya aku saat keluar dari toilet nanti.

------
segitu aja ya ders. .maaf kalo enggak lucu dan gak dapet feelnya, ya maklumin aja, aku enggak punya darah pelawak. .
maaf kalo banyak typo. .
jangan lupa vote sama komennya

MenikahimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang