Raka menatap cermin di depannya, ia menyisir rambutnya dengan keempat jari tangan kanannya. Cermin di depannya memantulkan bayangan seorang laki-laki tampan yang telah siap untuk pergi. Jaket biru dongker favoritenya sudah melekat di atas kaos putih polosnya, jeans biru yang panjangnya sebatas lutut serta sepatu biru dengan tali berwarna putih yang telah terikat rapi. Ia segera mengambil kunci mobil yang berada diatas meja belajar hitamnya. Membuka pintu kamar dan menuruni tangga dengan cepat.
"Bi... Raka pergi dlu ya, nanti kalo mama nanya bilang aja Raka mau main sama temen ya bi!" Raka berteriak sambil berjalan menuju garasi.
Mobil Lexus abu-abu Raka pun keluar dari garasi rumah besarnya dan melaju pergi.
Yaa... Raka akan pergi ke cafe dengan ketiga teman gengnya.
***
Hari ini 4mazing sedang berkumpul di cafe langganan mereka. Cafe bernama black & original ini adalah tempat 4mazing berkumpul setiap hari sabtu sebagai cogan-cogan jomblo. Jangan salah, mereka disini bukan hanya berkumpul untuk makan-makan dan cerita-cerita yang tidak jelas, tapi setiap minggunya mereka membuat tantangan yang harus di lakukan disini.
"Giliran siapa nih minggu ini?" Tanya Steven kepada ketiga temannya.
"Minggu kemaren gue kan ya?" Kata Eric menimpali pertanyaan Steven
"Berarti hari ini-"
"RAKA!!!!!" Kata steven dan Eric memotong ucapan Raka dengan suara mereka yang sangat besar. Semua orang di cafe melihat kearah mereka dengan tatapan tajam yang penuh emosi dan seketika berubah menjadi tatapan memuja saat melihat wajah tampan mereka.
"Yaudah. Siapa yang kasih tantangan duluan?" Kata Varo cuek dengan muka datarnya.
"Epen aja duluan biar dia nggak plagiatin tantangan kalian, kan dia suka ngeoon dan gak kreatif," ucap Raka sambil menatap Steven malas.
"Eh gue sakit perut nih bentaran ya?" Ucap Steven dengan tatapan memelasnya. Seperti biasa, Steven memang tidak bisa dijadikan giliran pertama memberi tantangan dan Steven selalu membuat alasan untuk menghindari itu.
Sayangnya kali ini dia tidak bisa menghindar lagi, kerah baju kemeja kotak-kotak biru dongkernya sudah ditarik duluan oleh Eric dan Raka saat dia akan berdiri.
"Mau kemana lo?" Raka menaikkan sebelah alisnya.
"Hehe nggak kemana-mana kok Ra tenang aja, hehe..." Ucap Steven lalu duduk kembali sambil tersenyum kikuk menunjukkan gigi-gigi putihnya.
"Cepetan napa?" Kata Varo mulai geram.
"Wah... patung Ana frozen kita bisa ngomong!" kata Eric dengan mata berbinar-binar, yaa memang Eric orangnya lebay terkadang.
"Bisa diem nggk Ric? Ngelamain waktu aja lo." kata Varo dengan tatapan tajamnya kearah Eric.
"Lah ini anak berdua malah berantem, Pen cepetan Pen lemot banget si lo kesel gue!" Raka mulai geram dengan temannya yang suka lemot ini.
"Aduhh nggak ada ide nih gue hmm... Lo keliling-keliling lantai 1 cafe ini ajalah 5 kali." kata Steven dengan muka kusutnya. Seketika Raka, Eric, dan Varo menatapnya dengan tatapan malas.
"Enggak ada yang lain ya? Nggak jelas banget tau nggak lo!" ujar Raka masih setia dengan tatapan malasnya.
"Yaa siapa suruh juga kalian milih gue duluan, udah tau gue nggak kreatif bikin tantangan," Steven membela diri.
"Udah turutin ajalah Ra," kata Eric menengahi.
Raka mulai berjalan dari meja mereka yang berada di tengah cafe ini. Tantangan kali ini, Raka harus mengelilingi lantai 1 cafe ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dhira?
Teen FictionDhira. Dia yang berhasil menarik perhatianku. Banyak yang bilang, rasa penasaran dapat tumbuh pada pandangan pertama. Tetapi apakah yang aku rasakan ini hanya rasa penasaran? Ya, aku juga berharap ini hanya rasa "penasaran". Rasa "penasaran" yang...