Chapter 2 : Calon Pacar

96K 6.1K 351
                                    

Mulutku menganga ketika melihat seorang lelaki bernama Megantara ini di depanku. Pasalnya, sebelumnya aku tidak pernah percaya bahwa yang memberiku pesan itu adalah Megan, dan ternyata orang itu benar-benar dia. Aku lalu kembali memutar balik badanku, mengalihkan padanganku darinya kepada bakso yang baru saja kubeli. Aku tidak akan peduli, ya seperti itu.

Tak lama kurasakan seseorang menghampiriku dan duduk tepat di sampingku, aku segera menoleh dan Megan sudah tersenyum padaku. "Saya di cuekin nih?"

Aku mengernyit, "Baku amat sih. Biasa aja kali."

Dia kemudian terkekeh, "Oke, katanya gak percaya kalau ini gue. Sekarang giliran gue udah buktiin, kok di cuekin?"

"Uhm.." Aku menelan ludahku sendiri, berusaha mencari jawaban yang tepat, "Ya gue kira kan temen lo doang yang usil."

"Sekarang-------"

"Ra, saya pinjam buku catatan sejarah kamu dong." seru Jojo teman sekelasku memotong pembicaraan Megan. Ketika baru saja akan menghampiriku, Jojo seperti terkejut entah kenapa, "Eh gak jadi, Ra. Maaf." Jojo pun lalu berjalan menjauhi mejaku.

"Dih? Kenapa deh si Jojo." rutukku sembari kembali terfokus pada baksoku.

"Gak tau, takut kali sama lo." sahut Megan seperti menjawab, "Yaudah, lanjutin makan nya. Makan yang banyak, bakso lo udah gue bayar. Sepulang sekolah, gue tunggu lo di parkiran. Harus dateng, okay?" Megan pun beranjak dari tempat duduknya laly pergi dari kantin. Apa pula maksudnya? Urgh, membingungkan sekali!

**

"Ra, nih buat lo." Sebatang cokelat sudah di depan mataku, aku lalu menoleh dan memunculkan Rasya.

Rasya Pratama, adalah teman sekelasku. Orangnya manis dan pintar. Rasya ini sering sekali memberikanku cokelat. Entah tahu dari mana dan dari siapa, ia bisa tahu cokelat adalah favoritku. Selain cokelat, Rasya seringkali memberikanku bunga. Kadang setiap pagi, setangkai bunga sudah ada di meja ku. Seluruh kelas sudah tahu bagaimana sikap Rasya itu padaku. Namun entahlah, aku belum merasa tertarik padanya.

"Eh, makasih ya." ujarku sementara Rasya mengangguk.

"Semangat bikin tugasnya ya." Rasya lalu kembali duduk di mejanya. Rupanya cokelat ini untuk memberiku semangat. Yah, tugas matematika yang belum sempat ku kerjakan kemarin malam harus ku kerjakan detik ini juga dengan ekstra cepat. Tentu saja menyalin milik Clara. Mana bisa aku mengerjakannya sendiri.

Dua jam pelajaran matematika akhirnya selesai. Pelajaran yang begitu terkutuk membuat pusing tujuh keliling. Sekarang waktunya pulang sekolah, surganya semua anak sekolah.

"Ra, jadi kan kita nonton hari ini?" seru Clara mengingatkanku bahwa hari ini aku, Acel dan Clara akan menonton film Now You See Me 2, ituloh film keren sepanjang masa. Trik sulap yang bisa membuat tercengang dan tidak bisa dibayangkan sebelumnya. Ah! Jesse Eisenberg memang keren! Apalagi munculnya Dave Franco di film itu makin saja membuat film itu tambah keren. Nah, tipe Dave seperti itulah yang bisa membuatku jatuh cinta.

"Jadi dong, yuk!" seruku bersemangat. Ya bagaimana tidak? Akhirnya aku akan menonton film favorit ku itu!

**

Megantara : Lo dimana?

Megantara : Gue nungguin lo daritadi.

Aku membaca pesan dari Megan itu setelah selesai menonton film dan kini aku, Acel dan Clara sedang makan bersama. Sontak langsung saja aku melihat jam tanganku, waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. "Astaga! Gue lupa!"

"Hah? Lupa apa, Ra?" ujar Clara dengan mulut penuh makanan.

"Eh, engga." Aku lupa soal Megan yang menyuruhku untuk menemuinya. Tak mungkin juga untuk memberitahu semua teman-temanku, karena jika mereka sampai tahu, habislah aku. "Itu, gue lupa balikin buku Rasya."

Mora & Megan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang