BODYGUARD

5.2K 273 15
                                    



Park Jiyeon kini sedang melatih para siswa siswi menengah atas bela diri , diusianya yang kini menginjak 21 tahun park jiyeon dipercaya untuk melatih para siswa menengah keatas untuk belajar bela diri.
Kemampuannya dalam ilmu bela diri sudah tidak dapat diremehkan lagi. Jiyeon mulai belajar bela diri saat dirinya menginjak umur 11 tahun dan dari situlah jiyeon mulai mengasah kemampuannya lebih dalam lagi, walaupun semasa kecilnya jiyeon tinggal dipanti asuhan tapi itu tidak mematahkan semangatnya dalam belajar ilmu bela diri. Ibu pantinya sering bilang " belajarlah semampumu suatu saat nanti kerja keras mu akan membawamu kedalam kesuksesan " Itulah yang sering ibu panti katakan kepadanya.
Disaat dirinya dinyatakan lulus sebagai siswi menengah atas jiyeon mendaftar sebagai pelatih bela diri disalah satu tempat pelatihan bela diri diSeoul saat dirinya sudah satu tahun mengajar jiyeon memutuskan untuk hidup mandiri keluar dari panti namun itu tidak membuatnya lupa pada kehidupannya yang dulu, sesekali jiyeon mengunjungi ibu panti untuk sekedar menanyakan kabarnya dan menjenguk adik-adiknya dipanti.

" yujin-ah.! kau harus lebih kuat saat kau melayangkan pukulanmu.!"

"Ya.! saem.!"

Jiyeon dikenal sebagai pelatih yang tegas.

"Dan kau dalmi jika kau malas untuk berlatih sebaiknya kau pulang saja.!"

"Tidak saem saya hanya kurang istirahat saja, maaf saem."

"Kau istirahtlah aku tidak mau dapat teguran melatih siswa yang kurang sehat."

"Maaf saem saya tidak akan mengulanginya lagi."

"Ini buat kalian semua yang merasa kurang sehat saat latihan sebaiknya kalian istirahat karna aku tidak mau dapat teguran melatih kalian dalam keadaan sakit , Mengerti.!"

"Mengerti saem.!"

"Baiklah latihan hari ini selesai sampai ketemu sabtu depan."


Seusai jiyeon melatih jiyeon segera mengganti pakaiannya dan segera pulang untuk mengistirahatkan tubuhnya. Namun saat dirinya sedang berjalan menuju halte bus tiba-tiba terjadi sesuatu keributan, lebih tepatnya orang berteriak jambret disaat sipejambret itu sedang berlari tepat didepan jiyeon dengan sengaja jiyeon menjegal kaki sipejambret itu hingga tersungkur. Jiyeon tahu pasti ini tidak mudah,karna pasti akan mendapat perlawanan dari sipejambret itu namun jiyeon sudah siap menerima resiko itu.
Tepat disaat jiyeon akan mengambil tas hasil jambretan itu tiba-tiba jiyeon mendapat serangan tendangan dibagian pinggangnya yang membuat jiyeon jatuh tersungkur kesamping namun dengan cepat jiyeon menendang balik sipelaku. Bukan jiyeon namanya kalau tidak bisa melumpuhkan satu lawan yang bahkan menurutnya tidak sebanding dengannya. Perkelahian pun terjadi beberapa kali sipelaku mencoba memukul tepat diwajah jiyeon namun jiyeon berhasil menghindar dengan gerakan cepat jiyeon menarik tangan sipelaku kebelakang dipelintirnya tangan itu sampai menimbulkan suatu seperti tulang retak sipelaku menjerit kesakitan, dengan langsung jiyeon menendang lutut bagian belakang sipelaku dengan keras sehingga sipelaku terjatuh dengan kaki menekuk dengan tangan dipelintir kebelakang. Dan barulah beberapa orang datang membantunya untuk membawanya kekantor polisi.

"Apa ini tas anda.? Tanya jiyeon kesipemilik tas."

"Ya itu tas saya, terimakasih sudah menolong saya nona.?"

"Tidak masalah lain kali berhati-hatilah."

"Sekali lagi terimakasih sudah bersedia membantu saya, apa anda tidak apa-apa nona. Tanya sipemilik tad melihat jiyeon dari atas sampai bawah memastikan kalau tidak ada luka ditubuhnya.?"

"Ya saya baik-baik saja, kalau begitu sapa permisi. Ucap jiyeon dengan berlalu pergi."

"tunggu nona.! saya tahu pasti anda akan menolak tapi anda bisa simpan kartu nama saya, ini temui saya jika anda butuh bantuan."

BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang