10. Thank's For Believe Me

1.2K 55 1
                                    

Summary : "Kau seperti baru pertama kali melihat hal ini."/ "Mungkin Kibum Hyung sudah tak ingin kita ganggu lagi."/ "Aku hanya menyampaikan apa yang aku rasakan, Hyung. Hanya pendapatku saja."



"Cut ! Kita istirahat. Dua jam lagi kita kembali!"

Seruan dari sang sutradara berhasil membubarkan para pemain. Termasuk seorang namja berkulit seputih salju. Ia berjalan menghampiri manajernya yang tengah duduk di sisi set scene yang baru saja ia lakukan. Saat ia berjalan, terdengar teriakan-teriakan yang memanggil namanya dari banyak yeoja yang berkumpul untuk menyaksikannya melakukan shooting hari ini. Namja tersebut hanya membalas teriakan itu dengan sebuah senyuman yang malah membuat para yeoja itu semakin histeris.

"Sepertinya mereka tak akan pernah bosan meneriakkan namamu dimanapun," ucap sang manajer sambil menyerahkan sebotol air mineral pada namja tadi.

"Ayolah, Hyung. Kau seperti baru pertama kali melihat hal ini. Bukankah hal ini sudah berlangsung selama beberapa tahun ini. Tanpa mereka, aku bukanlah apa-apa," ucap namja tadi.

"Ne, aku mengerti. Mereka adalah semangatmu, kan?"

Namja tadi mengangguk. Ia masih terus memperhatikan segerombolan yeoja yang tidak berhenti meneriakkan namanya. Sesekali ia memberikan senyum terbaiknya untuk mereka.

"Waktu break ini ingin kau gunakan untuk apa? Dua jam bukan waktu yang sebentar. Apa kau ingin mengunjungi dorm? Tadi Leeteuk menghubungimu," ucap sang manajer sambil menyerahkan ponsel milik namja tadi.

"Leeteuk Hyung menghubungiku? Ia bilang apa?" tanya namja tadi sambil menerima ponselnya.

"Aku tak mengangkat telponnya. Aku fikir tidak ada artinya jika aku mengangkat telpon itu. Leeteuk pasti sangat ingin bicara denganmu."

Namja itu mengangguk. Ia agak terkkejut melihat daftar misscaled di ponselnya. Leeteuk berusaha menghubunginya sebanyak 5 kali. Ada apakah gerangan? Kenapa Hyungnya itu sampai harus menghubunginya berkali-kali?

"Hubungi mereka, Kibum. Mungkin ada yang penting yang ingin Leeteuk bicarakan padamu. Atau mungkin kau ingin menemui mereka?"

"Ne, Hyung. Aku akan menghubungi Leeteuk Hyung. Kalau mereka tidak ada jadwal, mungkin aku akan mampir ke dorm sebentar," ucap Kibum, namja tadi.

***

"Nggak diangkat, ya, Hyung?" tanya seorang namja yang terlihat kekanakan pada seorang namja yang terlihat seperti malaikat.

"Ne. Mungkin Bummie masih sibuk shooting ," jawab namja yang ditanya.

"Kita ke lokasi shooting nya saja, Hyung," celetuk namja kekanakan tadi penuh semangat.

PLETAK!

Usulan spontan yang diluncurkan olehnya berhasil membuatnya dihadiahi sebuah jitakan dari namja paling aegyo yang ada di ruangan itu.

"Aish! Appo, Minnie Hyung," protes Donghae, namja tadi.

Sungmin hanya melirik Donghae untuk merespon protesan yang dilancarkannya.

"Salahmu sendiri asal bicara seperti tadi. Memang kau tahu dimana Bummie shooting ?" tanya Sungmin yang spontan dijawab gelengan oleh Donghae.

"Kau ini, Hae. Lagipula apa kau ingin ELF langsung menyerbu kita. Itu namanya konyol, Hae," sambung Eunhyuk.

Saat itu ketujuh member Super Junior sedang bersantai di ruang tengah dorm mereka. Mereka baru saja menyelesaikan jadwal mereka yang terakhir di hari ini. Dan mereka akan memperoleh libur sampai dua hari ke depan. Sungguh hal yang sangat jarang mereka dapatkan.

Super Junior CompilationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang