22. Don't Leave Me

1.1K 39 0
                                    

"Jung Soo- ah !"

Leeteuk yang baru selesai membersihkan diri menoleh ke arah pintu kamarnya.

"Sebentar, Noona."

Leeteuk langsung mengambil salah satu kaos yang biasa ia gunakan di rumah. Berjalan menuju pintu kamarnya.

"Waeyo, Noona?"

In Yong menggedikkan dagunya ke arah ruang tamu. Leeteuk mengernyitkan keningnya tak mengerti.

"Ada yang mencarimu. Apa ia tak menghubungimu jika akan datang ke rumah?"

"Nugu ?"

"Lihatlah sendiri. Aku sudah sangat lama tak bertemu dengannya. Ia menjadi sangat tampan."

In Yong berkata sambil berlalu dari kamar Leeteuk. Meninggalkan Leeteuk yang tak mengerti dengan ucapan Noona nya itu. Untuk menghilangkan rasa penasarannya, Leeteuk berjalan menuju ruang tamu rumahnya. Ia melihat sosok namja yang sudah beberapa bulan ini tak ia temui. Sebuah senyum terukir di wajahnya. Rasa lelah yang tadi ia rasakan mendadak lenyap begitu saja saat melihat sosok di hadapannya.

Sosok itu juga menunjukkan senyumnya. Senyum yang tak pernah berubah sejak dulu. Sebuah senyum yang dapat membuat setiap orang yang melihatnya ingin ikut tersenyum.

"Kenapa tak memberi kabar jika kau ingin kemari?"

"Aku sengaja ingin membuat kejutan, Hyung."

"Bagaimana jika aku masih ada jadwal saat ini? Kau pasti tidak akan bertemu denganku."

Sosok itu tertawa kecil. "Aku sudah menanyakan jadwal Super Junior pada manajer. Jadi aku pasti datang di saat yang tepat. Mianhae jika aku mengganggu waktu istirahat Hyung."

Leeteuk tersenyum dan menggeleng. "Aniyo . Kau sama sekali tak menggangguku, Kibum -ah ."

Kibum, sosok yang menjadi tamu Leeteuk, hanya menunjukkan senyumnya. Leeteuk memandang intens ke arah Kibum. Walau selama 6 tahun ini mereka jarang bertemu, terlebih saat dirinya sedang menjalani wajib m iliter, namun Leeteuk masih bisa melihat sesuatu yang lain di wajah dongsaeng nya itu.

"Waeyo, Kibum- ah ?"

Kibum tersentak saat mendengar pertanyaan Leeteuk. Sepertinya beberapa saat yang lalu Kibum sedang melamun. Sama sekali tak menyadari jika Leeteuk memperhatikannya sejak tadi.

"Ada apa? Ada yang mengganggu fikiranmu? Setelah ku pikirkan, kau tidak mungkin datang malam-malam begini tanpa alasan. Dan pasti itu suatu hal yang penting. Kau juga sampai datang ke rumahku. Padahal biasanya kau akan mengunjungi kami diam-diam di gedung SM atau di tempat kami mengisi acara. Jadi, ada apa?"

Kibum menatap Leeteuk serius. Leeteuk memang benar. Ia memiliki suatu urusan yang sangat penting dengan leadernya ini. Sosok yang sampai saat ini masih sangat ia hormati. Dan akan selalu ia hormati sampai kapanpun.

"Hyung pasti tahu jika kontrakku dan SM akan berakhir sebentar lagi."

Kibum menghentikan ucapannya. Ia melihat Leeteuk yang terdiam begitu ia selesai mengucapkan kalimat tersebut. Ia yakin, Leeteuk pasti sudah dapat menebak ke arah mana pembicaraan ini akan berlanjut.

"Ne, aku tahu. Lalu?"

Kibum menundukkan kepalanya sebentar. Berusaha menyusun kata yang mungkin tidak akan menyakiti sosok pemimpin di hadapannya ini. Setelah beberapa saat, Kibum kembali mengangkat wajahnya.

"Aku tidak akan memperpanjang kontrakku, Hyung."

Ucapan tersebut terdengar begitu mantap. Sama sekali tak ada keraguan dari ucapan Kibum. Leeteuk hanya mampu terdiam. Walau ia sudah menduga, cepat atau lambat, hal seperti ini pasti akan terjadi. Tapi ia tetap terkejut mendengarnya.

Super Junior CompilationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang