Pikiran Pepe sedang kacau. Dilihatnya poster Sammy Adrian yang berada di kamarnya. 'Keputusan Pepe bener gak sih?' batin Pepe. Kruyukkk.... Perut Pepe berbunyi tanda lapar.
Dia lalu keluar dari kamarnya dan membuka baskom yang ada di meja makan.
"Waw demi apapun Pepe terharu! Ada ayam goreng.. Fix ini udah laper ada makanan enak." senang Pepe. Dia menari-nari sambil mengambil piring kesayangannya. Dia langsung mengambil nasi dengan sangat brutal. Setelah cukup puas mengambil nasi, Pepe langsung mengambil 2 potong ayam goreng dan tak lupa dengan sambal terasi.
"Omaygatt! Pantastik!" teriak Pepe membuat nasi yang ia kunyah keluar lagi. Tak terasa makanan yang ada di piringnya sudah mulai habis. Terlihat jelas permukaan piring yang terdapat gambar tempelan muka Sammy Adrian.
"Tuh kan, Sammy melotot gitu..... Sammy, Pepe janji deh bakalan ke kota buat ketemu sama Sammy. Sammy gak usah marah gitu deh." kata Pepe bersungguh sungguh. Dia lalu tersenyum luluh.
----------
"Kelinci ijooo.." ucap Juned, manja.
"Apaan sih, Bandar kolor pelangii.." kata Nining yang tak kalah manja. Nining lalu bersandar di bahu Juned.
"Juned bawain sesuatu.." kata Juned sambil mengeluarkan sebuah kotak. Nining menjadi salah tingkah.
"Apaan sihhh Juned ihh hihi.." ucap Nining, malu-malu.
"Seekor kelinci hitam yang akan melindungi cinta kita."
"Ihh apaan sih Juned, kita kan baru pacaran sehari."
"Tapi aku seneng bisa memberikan sesuatu buat kelinci ijoku. Buka deh kotaknya."
Dengan malu-malu tapi mau, Nining membuka kotak pemberian Juned. Yang tadinya matanya berbinar, berubah menjadi kemarahan.
"JUNEDD, INI BUKAN KELINCI TAPI TIKUS GOT. Kelinci telinganya panjangg Juned!" kesal Nining sambil menjewer telinga Juned.
"Aw aw... Maap Ning.. Soalnya kata anak anak kecil itu kelinci jenis langka, kelinci jenis telinga pendek gitu aww.." ringis Juned kesakitan.
"Ya ampun Juned mau aja ditipu sama orang lain, duh... Duh... Duh... Nining sesek napas.. Sabar, sabar, sabar.."
----------
Sementara itu Leana yang sedang sibuk menyalin pr dari temannya, Alina.
"Lea, emang sibuk banget yah jadi artis sampe gak bisa ngerjain pr?" tanya Alina polos. Leana lalu menatap tajam kepada temannya itu.
"Kamu nyindir?" tanya Leana dengan nada mengintrogasi. Alina lalu pura-pura memakan snack yang ada di hadapannya.
"Ga apa-apa kok, masih sempet, Liburan kan masih ada 2 hari lagii." kata Alina yang mencoba mencairkan suasana, Leana hanya memutar bola matanya.
"Ya ampun waktunya perawatan muka." ucap Leana, dia lalu merebahkan badannya ke sofa.
"Hah?" bingung Alina yang tidak dihiraukan Leana.
"Pelayan ambilkan perlengkapan perawatan muka dalam 5 menit!" perintah Leana. 'Apaan banget sih Leana sok ratu.' batin Alina.
"Semua tugas ini bikin aku capek." gumam Leana.
"Kamu kan cuman nyalin, ya masih capean akulah.." jawab Alina, spontan. Alina berhasil mendapatkan plototan tajam dari Leana. Alina lalu pura-pura minum.
5 menit kemudian, 2 orang pelayan membawakan lulur, minyak zaitun, sari bunga, krim khusus, mesin pijat, dan lilin aromaterapi untuk perawatan. Sedangkan satu pelayan lagi membawakan handuk basah untuk Leana. Leana lalu merebahkan diri di sofa bulunya.
"Nona, permisi..." ucap seorang pelayan kepada Alina. Alina hanya bengong dan pindah tempat duduk. Tak berapa lama musik klasik terdengar di ruangan mewah tersebut.
"Waw Leana, ini terlalu mewah." ucap Alina takjub. Leana hanya tersenyum bangga.
"Yah gini hidup aku, penuh kemewahan dan harta." kata Leana bangga. "Belum tentu semua orang bisa seperti ini, heh!" lanjut Leana dengan nada merendahkan.
"Pasti kamu belum pernah cuci piring, baju, ngepel, nyapu.... Apalagi masak kan? Pfffttt... Racun pasti kalo kamu yang masak." kata Alina dengan polos. Para pelayan yang di dekat Alena menahan tawanya.
"Diam kalian semua!"
---------
Pepe merebahkan dirinya di kasur. Dia mulai berfikir sejenak dan langsung mengambil buku tulis dan pulpennya.
"Pepe gak punya uang ke kota, tempat tinggal juga nggak... Gak Pepe gak mau kesusahan... Mulai detik ini Pepe harus nabung!" tekad Pepe. 'Tapi kalo ngandelin uang jajan juga gak cukup, disini es lilin gope, disana bisa goceng... Pepe harus kerja! Harus!' batin kecil Pepe bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless Idols
RomanceMemangnya salah kalo fans terlalu antusias dengan idolanya? Kata orang itu bisa dikatakan penguntit.