Chapter 15

24 2 0
                                        

*Huft..dan ini masih lama gaes.. Sabar menunggu kelanjutannya yaah.. Jangan dikemana-kemanain cerita ini, aku udah siap-siap buat endingnya koq.. Bye!*

"Han, ayo masuk."

"Iya, Bu."

Masuklah dengan kaki kanan, agar mendapat berkah. Bismillah lah dalam akan melakukan sesuatu. Paati bisa!
.
.
.
.
.
"Hanah! Selamat yaa.."

"Hanah kamu hebat!"

"Gak nyangka deh!"

Ya! Gue menyandang Juara 3 tingkat kota antar SMU. Meski gitu gue tetep bersyukur. Emang nggak nyangka tapi ini adanya. Ini hasil kerja keras gue. Mulai sekarang gue bakal rajin lagi biar dapat apa yang lebih baik lagi. Tapi sayang, itu semua nggak bersama Aibige. Oh iya dimana yah dia.

"Hanah, kamu boleh pulang nak. Silakan duplikat pialanya sendiri, karena nantinya akan disimpan di sekolah karena kamu telah membawa nama sekolah."

"Oh kalau gitu, Hanah duluan yah, Bu, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsallam, nak."

Bige mana sih. Apa yang salah dari gue sih.. Koq akhir-akhir ini dia suka nggak terbuka apa-apa ke gue..

Seketika juga gue membelalakan mata ini. Nelen ludah sendiri. Plis! Gue nggak lagi mimpi kan! K-ke-kenapa ada Kak Alyesh..

"Ng.. Kak Alyesh?"

Dia.. KECE BANGET SUMPAH!

"Aibige.. Ng-nggak ada disini."

"Justru itu saya kesini."

What?! Dia ngomong sama gue? Tuk pertama kalinya! Kamera mana kamera udah nggak nahan ahh.. nggak kuat lama-lama begini..

"Oh gitu."

"Saya akan antar kamu pulang."

Tuhan! Mengapa kau membiarkan hamba-Mu seperti ini.. Plis! Gue harus gimana lagi ahh..!!!

"Oh oke." Bisa-bisanya gue ngomong kalem gini sementara didalem sini sedang bergemetar bergemuruh risau dan sebagainya, menentukan harus bagaimana perasaan yang dikeluarkan. Sontak gue melting! Dan juga salting!

Wait! I-ini kira-kira hubungannya sama Aibige apaan yaa... Apa salah satu rencananya... Tapi apapun itu masabodo, yang penting sekarang gue harus gimanaa...

"Hm, Kak didepan belok kiri yah." Biar cepet. Eh bego! Ngapain cepet-cepet juga.. Yang ada kepengen lama-lama! Duh! Nepak jidat deh gue.

"Udah disini." Huhuhu

"Ngomong-ngomong, Kak, ada apa ya?"

"Saya diminta Aibige nganter kamu pulang, karena dia gak bisa nganter kamu pulang. Selamat yah."

What?! Disuruh Bige. Gue nggak jadi bahagia kalo gini caranya. Dikira emang sengaja, taunya kagak, haftt..

"Kenapa dia nggak bisa?"

"Coba tanya sendiri aja, saya sibuk harus pergi." Brrr, dingin.

Heee... "Oh kalo gitu, makasih ya, Kak, hati-hati!"

"Gue nggak salah denger kan, ini kuping bersih, dia bilang selamat, ke, gue, AAAAA!!!"

"Heh bocah maling piala orang ya?"

"Hee? Enak aja! Ini dapet sendiri kali Kak! Hanah menang lomba. Wlee."

Gak kuat pengen menghempaskan tubuh ini ke atas tempat tidur.

"Ah, sedikit berkurang rasa lelah ini." Apa memang harus begini caranya.. Untuk menuju yang paling indah.. Apa Kak Alyesh udah mulai suka sama gue? Kegeeran deh gue.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

True HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang