Lu Han menghentikan mobilnya di pinggir jalan lalu ia menoleh dan menatap Chan Ra dengan intens dari bawah keatas. Setelah itu, ia memicingkan matanya.
"Kau mau aku mencolok matamu!" ucap Chan Ra dengan kesal.
Merasa Lu Han terus menatapnya, Chan Ra berinisiatif untuk membuka pintu mobil dan pergi, namun Lu Han mencegahnya lebih dulu.
"Kau pergi ke bar lagi?" tanya Lu Han dengan suara ketus. Matanya menatap Chan Ra dengan tatapan jengkel.
"Iya," jawab Chan Ra dengan nada enteng.
"Bajumu basah. Pasti kau kedinginan."
Lu Han menatap Chan Ra dari bawah keatas lagi.
Chan Ra mempoutkan bibirnya kesal. Ia memicingkan matanya melihat ekspresi Lu Han yang berubah aneh. Perasaannya menjadi tak enak.
"Ekspresi apa itu?" tanya Chan Ra dengan sedikit ragu.
Perlahan Lu Han mendekatkan tubuhnya pada Chan Ra, "Kau tau ekspresi ini, sayang."
Lu Han tersenyum nakal.
Dengan gerakan cepat Chan Ra memundurkan tubuhnya. Tapi, Lu Han semakin mendekat dan spontan Chan Ra memukul dada bidang Lu Han.
"Menjauh dariku, brengsek!"
Chan Ra mengangkat tangannya berniat memukul lagi namun Lu Han lebih cepat, ia menggenggam tangan Chan Ra dan berucap, "Kau juga brengsek. Kenapa kau selalu memakai baju seperti ini. Lihatlah, aku jadi tergoda karena ulah mu."
Lu Han menatap manik mata Chan Ra dan mengeluarkan smirknya. Chan Ra beringsut ke belakang dan ia berusaha menjauhkan tubuhnya dari tubuh Lu Han. Tapi naas, Lu Han semakin mendekat dan mendekat hingga tak ada jarak di antara mereka.
"L-Lu," ucap Chan Ra terbata-bata. Tangannya gemetar mencengkram baju Lu Han.
'Ini hal buruk!' batin Chan Ra.
"Kau tau sayang, aku benar-benar merindukanmu."
Lu Han membelai rambut Chan Ra dengan lembut kemudian tangannya turun membelai pipi Chan Ra.
"Kau gila!"
Chan Ra menepis tangan Lu Han dengan kasar dan ia menatap Lu Han dengan tajam.
"Cih. Jangan membuatku bermain dengan kasar, Park Chan Ra!"
Lu Han berucap sambil menggertakkan giginya tanda ia marah.
"Jangan macam-macam atau aku akan mmpphh~"
Ucapan Chan Ra terputus karena Lu Han membungkam bibirnya dengan bibir manis Lu Han.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
Fanfiction'Saat cinta ku tak terbalas, hanya ada kepalsuan untuk bisa menghiburku saat ini.' -Park Chan Ra. Cover by Xchee Art