Dream #6

47 11 7
                                    

"Jemput aku dihalte bus sekarang."

Pip
Chan Ra mematikan sambungan telfonnya dengan sedikit kasar. Ia menggerutu dan menghentak-hentakkan kakinya. Semua orang yang ada di sana menatapnya dengan tatapan aneh tapi Chan Ra mengabaikannya.

Tak lama kemudian, sebuah mobil berhenti didepannya. Tanpa basa-basi Chan Ra langsung masuk kedalam mobil tersebut.

"Selamat pagi."
Sapa seseorang yang mengemudikan mobil tersebut.

"Selamat pagi Sehunie~" Chan Ra menyapa kembali.

Orang yang menjemputnya adalah Se Hun. Sahabatnya sejak beberapa tahun lalu. Dan satu hal lagi, Se Hun adalah adik kandung dari Lu Han. Benar-benar diluar dugaan. Chan Ra membenci Lu Han tapi mereka berpacaran dan ia malah dekat dengan Se Hun. Ada apa ini ?

"Kau bertengkar lagi dengan Lu Ge ?" Tanya Sehun dengan mata yang fokus kejalanan.

"Menurutmu ?"
Chan Ra bertanya balik membuat Sehun memutar bola matanya.

"Dan 'berkelahi' ?"

Chan Ra menoleh menatap Sehun dengan tatapan bingung.

"Berkelahi ?"

Sehun menolehkan kepalanya sekilas.

"Ada 'luka memar' dilehermu, kupikir itu karena kau 'berkelahi' dengan Lu Ge."

Sehun mengedikkan bahunya. Chan Ra mendelik karena terkejut atas perkataan Sehun.

"Kau anak kecil jangan sok tahu." Ucap Chan Ra dengan ketus.

"Hohoho~ Lalu apa kau sendiri sudah besar Nona Park ?"

Chan Ra mempoutkan bibirnya sebal.

"Umur kita sama Deer."
"Aku tau."

Kemudian mereka saling diam. Mereka larut dengan pikiran mereka masing-masing hingga tak terasa mereka sudah sampai dikampus.

"Kita sudah sampai tuan putri~"

Ucapan Sehun mengagetkan Chan Ra yang sedang melamun.

"Apa kau memikirkan Lu Ge ?"

Sehun bertanya sambil mengangkat-angkat alisnya.

"Cih. Untuk apa aku memikirkan kakakmu yang mengalami kelainan jiwa itu."

Chan Ra mendengus dan keluar dari mobil Se Hun. Sehun hanya menghela nafas dan keluar dari mobil juga.

"Tunggu aku, deer~"

Sehun berteriak dan berlari menyusul Chan Ra.

To Be Continue

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang